Anakku dan Kenangan Presiden Soekarno di Blangpadang

in #indonesia6 years ago (edited)

Minggu pagi kemarin, 18 Maret 2018, ketika berjalan di jogging track Blangpadang, Banda Aceh, ketika sampai di sisi barat daya lapangan, anak pertama saya Safia Nurillah, yang baru kelas satu madrasah ibtidaiyah bertanya. “Yah, kenapa pesawat itu adanya di sini, bukan di bandara?” Ia menunjuk ke monumen pesawat Dakota Seulawah RI 001.

Saya jelaskan padanya, “Itu pesawat zaman dulu, diabadikan sebagai bukti bahwa orang Aceh pernah beli pesawat untuk negara kita ini, Indonesia,” aku mencoba menjawab dengan bahasa sesederhana mungkin. “Kenapa orang kita yang beli, ibu guru bilang negara kita kaya raya.”

monumen seulawan ri 001.jpg
Monumen pesawat Seulawah RI 001 di Blangpadang, Banda Aceh

Aku terus berjalan, mencoba berpikir jawaban yang mudah dipahaminya. Beruntung bagiku, dari mikrofon di panggung tengah lapangan terdengar pemberitahuan, senam jantung sehat segera dimulai. Anakku yang suka bertanya itu berlari ke tengah lapangan bergabung dengan uminya.

Sambil jogging aku terus memikirkan, apa yang harus kujelaskan kalau nanti ia bertanya lagi. Aku kemudian teringat pada sebuah buku Perkundjungan Presiden Soekarno ke Atjeh, buku yang masih menggunakan ejaan lama ini diterbitkan oleh Djabatan Penerangan Atjeh, Djoeli 1948.

Kunjungan Soekarno ke Aceh pada 15 Juni 1948 itu merupakan kunjungan kedua. Sebelumnya pada awal tahun 1948 Presiden Soekarno sudah berkunjung ke Aceh. Pada kunjungan pertama itu Soekarno meminta rakyat Aceh membeli pesawat untuk mendukung diplomasi negara yang baru tiga tahun merdeka.

seulawah o1.jpg
Repro: Djabatan Penerangan Atjeh

Terhadap permintaan Soekarno itu, rakyat Aceh menyanggupinya, bukan hanya satu, tapi dua pesawat dibeli, Seulawah RI 001 dan Seulawah RI 002. Duplikat kedua pesawat ini masih bisa dilihat, satu dipajang di depan Anjungan Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), satu lagi dipasang pada monument di Blangpadang, Banda Aceh. Itulah yang ditunjuk anak saya tadi.

Kunjungan Soekarno yang kedua ke Aceh pada 15 Juni 1948, menggunakan pesawat Seulawah RI 002. Sementara pesawat Seulawah RI 001 dipakai Menteri Luar Negeri Haji Agussalim dalam misi diplomasi ke beberapa negara Asia. Pada kunjungan kedua inilah Soekarno meninggalkan kenangan di Blangpadang. Rakyat Aceh berduyun-duyun datang menghadiri pertemuan besar yang dinamai sebagai Rapat Samoedra.

Soekarno datang ke Aceh tidak sendiri, ia turut membawa Komisaris Negara MR Teuku Muhammad Hasan yang juga putra Aceh, ikut juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Dr Soekiman, Panglima TNI Bagian Sumatera Jendral Manyor Soehardjo, serta 15 pejabat tinggi negara lainnya. Kunjungan itu juga sebagai ucapan terimakasih Seokarno kepada rakyat Aceh atas hadiah dua pesawat untuk negara.

Soekarno di Bandara Lhoknga.jpg
Presiden Sokerno dan 17 pejabat tinggi negara ketika mendarat di Bandara Lhoknga. Repro: Perkundjungan Presiden Soekarno ke Atjeh

Ketika mendarat di Bandar Udara (Bandara) Lhoknga –kini telah menjadi lapangan golf- rombongan dari pusat itu disambut oleh Gubernur Militer Aceh Langkat dan Tanah Karo Teungku Muhammad Daod Beureueh, Gubernur Sumatera Utara SM Amin, Jenderal Mayor Amir Husen Al Mujahid, Residen Aceh Teuku Muhammad Daodsyah, dan Residen Inspektur Teuku Mahmud.

Esoknya, pagi 16 Juni 1948 Presiden Soekarno menggelar Rapat Samoedra di Blangpadang. Rapat diawali dengan upacara militer dan inspeksi pasukan. Kolonel H Sitompul yang bertindak sebagai komandan barisan besar menyambut Soekarno naik ke podium.

Mengawali pidatonya, Soekarno meneriakkan kata “merdeka” yang kemudian disambut pekikan kata yang sama yang membahana oleh peserta Rapat Samoedra. Presiden Soekarno kemudian menjelaskan, kalimat pembuka lagu Amerika Serikat berbunyi let freedom ring, teriakkan kata merdeka sekencang-kencangnya. Rakyat Aceh pun menjawabnya dengan meneriakkan kata “merdeka” dengan lebih nyaring.

Presiden Soekarno memuji peran rakyat Aceh dalam perang melawan penjajah Belanda. Ia menyebut rakyat Aceh sebagai pelopor dan kampium perjuangan kemerdekaan, penentang imperialisme barat yang paling tangguh, sehingga Belanda pada agresi kedua tak berani masuk ke Aceh.

Namun, Soekarno menegaskan bahwa revolusi belum selesai. Ia meminta kepada ulama, umara, pemuda-pemudi dan seluruh rakyat Aceh untuk menjaga persatuan.

Soekarno berkata bawah perjuangan bangsa Indonesia baru menghasilkan sebuah republik yang masih kecil. Sementara cita-cita bangsa sangat besar dan harus terus diperjuangkan. Ia menyebutnya sebagai “Nationale revolutie yang belum selesai.”

jogging track blangpadang.jpg
Pusat jajanan di sisi utara jogging track lapangan Blangpadang

Usai berolahraga di jogging track Blangpadang, kini saya bisa tersenyum, sudah menemukan jawaban bagi Safia, anak saya. Karena memang benar, usai senam, ketika sarapan bubur di pusat jajanan di sisi utara Blangpadang, pertanyaan-pertanyaan yang tak terduga meluncur dari mulutnya.

Sort:  

Emang bang is, luar biasa... Lon bangga tom diskusi ngon raneuh bang.

Terimakasih @zianmustaqin sudah singgah dan membacanya. Aceh memang sudah harus dibuat luar biasa melalui berbagai tulisan. mari terus positifkan Aceh di dunia maya.

Iya bang,tulisan abang ini harusnya dapat vote banyak oleh kurator indonesia. Tapi apalah dikata. Steemit adalah bicara teman bukan profesional. Aku cuma bisa bantu dikit aja. Hahhhaha. Itu yang mampu.

Terimakasih adoe @zianmustaqin sudah vote, tugas kita menulis, soal vote itu kita anggap sebagai bonus dari sebuah tulisan. yang penting pesan kita melalui tulisan tersampaikan.

Steemit adalah bicara teman bukan profesional.
I like it... :D

Thanks sudah singgah dan membacanya, profesional tanpa teman juga tak jalan

Nyan kutipan dari komentar salah sidro steemian bak blog droe, hehehe

Ya, memang ada benarnya itu, jejaring sangat menentukan. tanpa jejaring pertemanan sebagus apa pun tulisan akan tenggelam dan menjadi sampah digital.

Terima kasih informasinya.

Btw sekarang pusat rekreasi di Aceh sudah semakin bagus. Semoga saya bisa ke sana lagi.

Ya, Aceh sudah banyak berbenah setelah musibah tsunami, datanglah menikmati keindahan alam dan kulinernya .

Reportase ringan , dan akhirnya menjadi artikel mendalam. Sabe lon meurumpok informasi sejarah tiap tulesan bg @isnorman

Terimakasih adoe @fujia sudah singgah dan membacanya. Memang tulisan saya siapkan untuk mengangkat sejarah, karena sejarah merupakan bagian dari identitas bangsa.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.14
JST 0.028
BTC 59471.57
ETH 2618.20
USDT 1.00
SBD 2.40