ENGLISH

Hallo friend steemian all I will tell you about what I saw today, accidentally walks and sideline for inspiration in the afternoon. I took myself to visit the beach at kotaku, blang ujoeng, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia.

Here I found the views of the local community life, there they're earning a living with a pull at the rope and finally jaringpun looks after observing the moment. Apparently, they're interesting trawler ashore. Trawl land used to locate fish at sea with drawn by some people.

Their interesting ground with alacrity as they trawl the dancing with the sound of the strains of the waves of the sea. They continue to move in accordance with the flow of the waves. I followed them while occasionally taking pictures.

I found a very emotional, they work hard to find the sebambu of rice to fill the stomach and their wives. I was deeply moved seeing the exertion of people aging with the kids pull rope trawl this army. Some of his colleagues call direct merrka refused because tired and may karrna factors of their age.

Roll of ground trawl nets is clearly visible as if talking of how lelahnya they are dancing with them. Getting close to the end of the pull of the trawler ashore, they swapped ran fore are swapped and welcomes the results already-awaited or was withdrawn from yesteryear. Satelah about 15 minutes I followed them, while I follow already half. I see very little results found.

Only two jellyfish the size of half a metre adorn their catches. A small fish that is visible from the catch is inserted into the basket.

Happy smile and the look a little sad face is clearly visible from the sweat that fell dipasir. Very large perjuanganmu fisherman. The price of the more expensive fish that haven't been able to prosper them.

KEEP STEEM ON

INDONESIA

Hallo sahabat steemian semua saya akan bercerita tentang apa yang saya lihat hari ini, sengaja berjalan-jalan dan sambilan untuk mencari inspirasi sore. Saya menyempatkan diri untuk mengunjungi pantai yang terkenal di kotaku, ujoeng blang, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia.

Disini saya menemukan pemandangan kehidupan masyarakat setempat, disitu mereka sedang mencari nafkah dangan menarik-narik tali dan akhirnya jaringpun terlihat setelah memperhatikan sesaat. Rupanya, mereka sedang menarik pukat darat. Pukat darat digunakan untuk mencari ikan dilaut dengan ditarik oleh beberapa orang.

Mereka dengan sigap menarik pukat darat seakan mereka menari dengan suara alunan ombak laut yang indah. Mereka terus bergerak sesuai arus ombak. Saya mengikuti mereka sambil sesekali mengambil gambar.

Saya menemukan pemandangan yang sangat mengharukan, mereka bekerja keras untuk mencari sebambu beras untuk mengisi perut anak dan istri mereka. Saya sangat terharu melihat jerih payah orang yang sudah tua bersama anak-anak menarik tali pukat darat ini. Sebagian dari merrka menolak langsung ajakan rekannya karena lelah dan mungkin karrna faktor usia mereka.

Gulungan jaring pukat darat terlihat jelas seakan berbicara betapa lelahnya mereka menari dengan mereka. Semakin dekat dengan akhir dari tarikan pukat darat ini, mereka bertukaran berlari kedepan bertukaran dan siap menyambut hasil yang sudah ditunggu-tunggu atau ditarik dari tadi. Satelah sekitar 15 menit saya mengikuti mereka, saat saya ikuti sudah setengah. Saya melihat hasil yang ditemukan sangat sedikit.

Hanya dua buah ubur-ubur seukuran setengah meter menghiasi tangkapan mereka. Ikan-ikan kecil saja yang terlihat dari tangkapan yang dimasukkan kedalam keranjang.

Senyuman bahagia dan raut wajah sedikit sedih terlihat jelas dari keringat yang berjatuhan dipasir. Sangat besar perjuanganmu nelayan. Harga ikan yang semakin mahal belum dapat mensejahterakan kehidupan mereka.

KEEP STEEM ON