Mengenalnya bukan dalam 1 hari, 1 bulan atau 1 tahun yang lalu. Aku sudah mengenalnya sejak 2007 berarti 10 tahun yang lalu, tepatnya saat kami menjadi mengikuti ujian PNS di Bener Meriah. Saat itu peserta ujian 10 orang kalau tidak salah, namun yang dibutuhkan daerah hanya 4 orang dokter umum. Persaingan pun dimulai untuk mendapatkan 4 bangku kosong dengan perbandingan 1 : 2.5. Hmm, lumayan berat mengingat salah satu kendala bahwa aku bukan putri daerah. Hanya saja niat awal aku ingin mencoba-coba & mengetahui bagaimana soal-soal PNS. Seingatku ujian bulan November 2007 dan pengumuman baru keluar bulan Maret 2008.

Mengetahui lulus CPNS dari sepupu melalui telpon dan aku sedang PTT di Buntul Kemumu. Nama pertama yang muncul adalah Abdul Razak @razack-pulo, Ifrah Ayuna Siregar, Fatiah dan Susanti Dwi Ariani. Beliau adalah laki-laki yang lulus diantara 3 orang perempuan. Terus terang aku tidak mengenal jauh tentang @razack-pulo, sedangkan kedua temanku yang lain adalah teman saat S1 kedokteran di UISU dan sedikit banyak aku sudah mengenal sifat mereka.

Sebagai CPNS kami menjalankan tugas pertama di tempat masing-masing, dan setelah PRAJAB dengan status PNS 100%, kami pun diangkat menjadi "KAPUS". Disinilah aku mulai mengenal sosok seorang @razack-pulo. Beliau menikah dengan seorang perempuan gayo yang bernama Nani, dan semakin lama aku semakin dekat dengan keluarga mereka. Tidak ada perasaan canggung dan tidak pula istrinya merasa aneh dengan kedekatan kami. Mungkin diriku yang terkesan ceplas ceplos apa adanya, dan juga bukan tipe perempuan keganjenan mengingat saat itu aku masih gadis.. Pekerjaan sebagai Kapus membuat kami sering bertemu dan semakin banyak program puskesmas yang harus dijalankan. Banyak sekali masukan yang diberikan seorang @razack-pulo, mengingat aku ditempatkan di Puskesmas Ronga-Ronga yang belum ada orang apalagi barang. Jadi akulah orang pertama yang berada disana. Akupun sering menggantikan prakteknya di Simpang Balek.

[Sumber foto by WA istri @razack-pulo]

Tepat 2010, kami berencana untuk meningkatkan kompetensi dari dokter umum menjadi dokter spesialis. Lagi-lagi aku termotivasi karena beliau. Tidak tahu mengapa, begitu kagumnya diriku karena beliau sosok yang tidak pernah menyerah dan semangat yang luar biasa tinggi. Motivasinya begitu kuat saat mendaftar untuk mengambil sekolah, padahal akupun tidak yakin akan diri sendiri apakah mampu untuk sekolah lagi.

Tahun 2011, kami pun memulai pendidikan spesialis yang kami incar dimana @razack-pulo mengambil spesialis penyakit dalam di UNSRI Palembang, sedangkan diriku mengambil spesialis anak di USU Medan. Berjalannya waktu, kami tetep keep in touch, lagi-lagi dia memberikan semangat untuk menyelesaikan tesis yang merupakan kendala terbesarku menyelesaikan sekolah, karena susahnya diriku menulis. Kalau tesis tidak selesai, berarti aku tidak tamat dan semua pasti bisa terlewati, itu wejangan yang dikatakannya. Hmmm, bab demi bab aku kerjakan tesis ku, sampai akhirnya aku dapat menyelesaikannya.

Sebelum menyelesaikan sekolah, beberapa kali kami bertemu bersama keluarga masing-masing. Akhirnya aku kembali lagi ke Bener Meriah dan bergabung di RSU Munyang Kute dimana @razack-pulo sudah terlebih dahulu bergabung. Sebagai pemain baru, lagi-lagi banyak wejangan yang diberikannya dan sekarang kami bergabung untuk memajukan RS tempat kami bekerja.

Mengenal steemit pun, tidak lepas dari peran beliau. Sampai mengajarkanku untuk berinvestasi di steemit. Walaupun maish kecil-kecilan. Steemit yang awalnya tidak menarik, semakin menarik dengan cara beliau mengenalkannya. Intinya beliau begitu menginfluence banyak orang termasuk diriku. Jangan berhenti menulis wen, kata-kata yang sering diucapkannya..
Thanks to you wen...

[Sumber by @razack-pulo]

Regard,
@irasiregar