Kegemukan bukan LUCU tetapi PENYAKIT

in #indonesia6 years ago (edited)


Sumber

“Waaaah…, anaknya lucu sekali gendut menggemaskan. Maunya anakku gendut kayak gini jugalah..”, teriak histeris seorang ibu sambil mencubit geram pipi anak berusia 5 tahun yang memang berperawakan gemuk. Itulah fenomena yang sering sekali kita jumpai saaat ini, dimana anak gemuk menjadi dambaan setiap orangtua.

Mari kita ubah persepsi atau mindset setiap orangtua yang selama ini sudah salah. Sebenarnya kegemukan ini sudah menjadi masalah kesehatan dunia yang semakin sering ditemukan di berbagia negara. Kegemukan (overweight) atau obesitas sering disalah artikan oleh banyak orang. Menganggap kegemukan itu sesuatu hal yang LUCU, menggemaskan dan membuat orangtua bangga.

Kegemukan sendiri adalah berat badan berlebih dari berat badan menurut tinggi badan berdasarkan usia. Sering timbul pertanyaan, mengapa kegemukan bisa terjadi? Apa yang salah dengan kegemukan? Kegemukan bisa terjadi dikarenakan tingginya asupan akibat konsumsi makanan yang berlebih dibandingkan dengan keluaran energi berupa metabolisme dan aktifitas fisik. Ada chart yang digunakan untuk menilai apakah anak overweight atau obesitas. Dinilai berat badan dan tinggi badannya kemudian di plotkan ke dalam chart. Kalau anak sudah berada dalam diagnosa kegemukan, yang perlu menjadi perhatian adalah penatalaksaannya yang terlihat mudah tetapi sangat sulit nyatanya.

Photo Editor-20180315_170810.jpg

Prinsip penatalaksanaannya adalah menerapkan pola makan yang benar, aktivitas fisik yang benar dan modifikasi perilaku.

  1. Pola makan yang benar
    Ini yang paling penting, tetap harus mengikuti feeding rule dengan makan terjadwal, lingkungan netral dan prosedur pemberian makannya harus baik, tetapi dengan syarat dihitung berat badan idealnya agar dapat dinilai berapa kebutuhan kalorinya per hari. Bukan berarti makan terjadwal, makan sesuka hati porsinya.

  2. Aktivitas fisik yang benar dan modifikasi perilaku
    Anak gemuk tetap bisa berolahraga seperti aerobik, senam atau berlari yang dilakukan 3 kali seminggu. Namun sering sekali orangtua yang terlalu sayang pada anak memberikan fasilitas mewah yang tanpa disadari membuat anak menjadi kurang bergerak seperti menyediakan TV di kamar, komputer atau video game. Anak bisa bermain berjam-jam dan biasanya diselingi dengan makanan ringan. Inilah yang membuat anak mendapat asupan lebih tetapi aktivitasnya kurang.

2.jpg
Sumber

Terlalu banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh kegemukan, yang paling sering terjadi adalah darah tinggi dan Diabetes mellitus atau lebih dikenal dengan penyakit gula. Penyakit ini bukan hanya dimiliki oleh orang dewasa, tetapi juga bisa mengenai anak-anak dengan faktor risiko nya adalah kegemukan.

3.jpg
Sumber

So steemian, lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga anak-anak kita terhindar dari penyakit yang sebenarnya bisa kita cegah..!

Regard,
dr. Ifrah Ayuna Siregar,Sp.A | @irasiregar

Sort:  

Terimakasih dokter artikelnya...
👍👍👍

Sama-sama @firstufa.. 😊😊😊

sangat bermanfaat ...

Makasih @afdhal94.. 😊😊

Setuju dokter,pernah ada kasus di puskesmas anak umur 4thn kolesterolnya 300, akibat kegemukan tadi dok.
Artikel dokter sangat bermanfaat. Kami tunggu artikel berikutnya ya dok..hehe

Itu dia.., susahnya merubah mindset para orangtua. Paling tidak kita yg ngerti memberitahu kebenarannya... Salam kenal @myhope.. 😊😊

Terkadang merubah pola pikir orang tua anak tersebut yang sedikit susah Dokter @irasiregar.

Bukan sedikit susah, tapi susah sangat... 😣😣😣😣

lagi dan lagi sebuah peringatan bagi diri saya sendiri. sejak setahun yang lalu tak pernah lagi berolah raga.

Susah emang memulainya.. 😣😣😣 Kita coba ya bg @lingkargayo..

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.031
BTC 60836.17
ETH 2567.48
USDT 1.00
SBD 2.57