ChildHealth #24 : Mengenal PUCAT karena Kekurangan Zat Besi (1)
Hallo stemian.., kali ini saya ingin memposting tentang keluhan pucat yang kadang tidak disadari oleh orangtua.
Baiknya kita harus tahu dulu apa itu pucat yang dalam bahasa medis disebut anemia. Berdasarkan literatur, anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari batas normal. Jadi ada nilai normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. Timbul pertanyaan, apa sih gunanya Hb ini untuk tubuh? Jadi kadar Hb yang rendah bisa mempengaruhi kemampuan menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Jadi kalau bahasa awamnya seperti jalur transportasi.
Sering kali orangtua mengeluhkan anaknya pucat, namun saat ditanya darimana tahu anak pucat, orangtua mengatakan kalau itu menurut asumsi mereka sendiri. Jadi menyatakan anak pucat tetap ada markernya. Bukan tiba-tiba mengatakan anak pucat, atau bahkan tidak tahu juga kalau anak sudah pucat.
Bagaimana orangtua tahu apakah anaknya pucat atau tidak? Ada cara mudah untuk melihat apakah anak pucat, yaitu:
- Melihat kelopak mata bawah
Orangtua dapat melihat kelopak mata bagian bawah, apakah pucat atau tidak. Namun harus tetap dibandingkan dengan mata anak yang sehat, agar orangtua tahu perbedaan matanya
Sumber - Melihat telapak tangan
Melihat telapak tangan pun harus dibandingkan dengan telapak tangan orang yang sehat. Dilihat apakah pucat atau tidak
Sumber - Cek Darah
Dan yang terakhir, jika orangtua sudah merasa anak pucat, harus dilakukan periksaan darah untuk menilai berapa kadar Hb nya
Jadi para orangtua harus tahu dulu bagaimana cara menilai pucat pada anak, dan tetap harus ke dokter untuk confirm apakah anak memang pucat atau tidak dengan menilai kadar Hb. Setelah diketahui anak benar pucat, perlulah dicari tahu apa penyebab. Penyebab pucat sangat banyak namun yang paling sering terjadi pada anak adalah pucat karena kekurangan zat besi atau disebut dengan Anemia Defisiensi Besi (ADB).
Anemia defisiensi besi ini merupakan masalah yang paling sering di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari namanya sudah jelas penyebabnya adalah kekurangan asupan zat besi di dalam tubuh yang di dapat dari makanan.
Lebih baik mencegah daripada mengobati memang benar adanya.
Ada 2 pencegahan terjadinya ADB :
Pencegahan primer
• Tetap memberikan ASI Ekskusif, dimana ASI eksklusif tetap yang terbaik dan mempunyai banyak keuntungan
• Memberikan makanan tambahan tepat usia 6 bulan → makanan hewani
• Memberikan makanan yang meningkatkan absorbsi zat besi → contoh : jeruk dan apel
• Menghindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh → kebanyakan orangtua malah sering memberikan teh manis kepada anaknyaPencegahan sekunder
• Skrining ADB dengan pemeriksaan darah dan profile besi
• Pemberian sumplemen besi
Jadi, orangtua bisa melakukan pencegahan dan tahu apakah anaknya pucat atau tidak. Nanti kita sambung apa saja gejala yang timbul pada ADB ya.. :)
Semoga bermanfaat.
Regard,
dr. Ifrah Ayuna Siregar, Sp. A | @irasiregar
Great Jobs on this post! My New Bots Just gave you a free upvote! mcg6000(DOT)com/booster/
Klw anak yg berkulit hitam, bisa nampak jg pucatnya kak Ra?
Kyknya dulu aq prnh nulis juga bahaya gas CO dlm Hb...
Kak Ra, jgn klik link yg dimentioned akun di atas yah, takutnya phishing tu...!
Nampak loh yang penting tahu cara menilainya..
Iya, gak berani nge "klik" yang aneh- aneh..
Terimakasih @jamanfahmi.. 😆😆
Informasi yang bermanfaat, terkadang anak kecil tiba2 tidak bergairah untyk main dan aktivitas lainnya. Bisa juga karena anemia ya Bu Dokter?
Bisa mb @ettydiallova.. Salah satu gejalanya anak lemas.. Nanti ira lanjutkan yg ke2 ya mb, temtang gejala2 yang timbul.. hehhee..