Menakar Implementasi Teknologi IoT pada Smart City di Tanah Air
Perkembangan dunia digital yang semakin kompleks seakan melahirkan berbagai implementasi di dalamnya. Saat ini penerapan tersebut dianggap akan memudahkan para penggunanya, dan konsep yang digaungkan tersebut ialah Internet of Things (IoT).
Bertambahnya para generasi melek teknologi dan kaum millenial menjadikan internet sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi setiap saat. Bukan saja sebatas berselancar di dunia maya, melakukan pembayaran, atau mengecek sosial media. Ada banyak hal yang bisa digunakan dan bahkan dihubungkan dengan konsep IoT, salah satunya mewujudkan sebuah smart city.
Sekilas, konsep dasar dari IoT adalah kemampuan dalam menghubungkan manusia dengan sejumlah perangkat. IoT berhasil menghubungkan semua mesin yang ada di sekitar kita melalui kontrol secara remote (jarak jauh). Konsep ini seakan mengambil sebuah keputusan cerdas baik melalui kontrol manusia atau perangkat tersebut.
Ada sejumlah komponen dasar dalam mendukung IoT saat ini, dimulai dari jaringan internet yang sangat mumpuni. Akses internet yang baik seakan makin memudahkan proses kontrol tersebut, tanpa adanya keterlambatan dan gagal koneksi. Sebuah smart city harus didukung dengan banyaknya pemancar yang memudahkan para provider lancarnya dalam melakukan penetrasi internet.
Kemudian dilanjutkan dengan tersedianya aplikasi yang menunjang sebuah perangkat tersebut bekerja sama. Pastinya setiap perangkat punya kinerja yang berbeda satu sama lain, dibutuhkan orang yang mampu membuat aplikasi tersebut dan mencobanya. Nantinya bisa diaplikasi secara luas dan mudah oleh masyarakat.
Terakhir adalah dukungan perangkat fisik (device), nantinya sejumlah device tersebut akan dikontrol secara remote hasil dari perpaduan internet dan aplikasi. Dengan mudah Anda tak perlu khawatir lagi karena semuanya bisa ada di genggaman. Ponselnya mampu mengontrol secara sesuatu secara remote segala benda yang ada di sekitar dengan internet. Misalnya saja bisa mematikan lampu, mengunci rumah secara otomatis hingga kontrol lainnya.
Berkat berkembangnya IoT maka banyak implementasinya yang digunakan secara luas khususnya dalam konsep smart city di tanah air. Apa sajakah implementasi yang diterapkan saat ini:
Smart Lighting, Saat ini di perkotaan konsumsi akan listrik sangatlah tinggi, hampir sebagian besar daya dihabiskan buat listrik penerang jalan. Adanya konsep Smart Lighting seakan mampu menekan dan mengontrol proses pengaturan lampu jalan dan lampu lalu lintas secara jarak jauh.
Misalnya bisa mematikan lampu di sebuah daerah yang tidak terpakai atau bisa mengatur durasi setiap lampu lalu lintas sesuai volume kendaraan. Sehingga pengendara tidak menunggu terlalu lama. IoT mampu mengambil keputusan cerdas dalam hal itu dan tinggal manusia yang mengeksekusinya.
Smart Parking, Di kota besar, lahan parkir jadi sesuatu yang sangat berharga di tengah banyak volume kendaraan. Banyak dari juru parkir yang mencari keuntungan besar dari jasa parkir. Namun kini dengan lahirnya AI seakan mampu mengganti peran manusia tersebut yaitu lahirnya parkir elektronik. Pengguna bisa tahu berapa lama waktu yang ia habiskan dalam memarkirkan kendaraannya.
Tak cukup di situ saja, berkembang teknologi smart parking yang mengimplementasi IoT. Nantinya pengguna bisa tahu jumlah kendaraan, lokasi parkir kosong, kendaraan keluar masuk hingga waktu dari kendaraannya habiskan di lokasi parkir. Semuanya real time melalui aplikasi tersebut. Cukup bermanfaat bukan, Anda tidak perlu bingung mencari lahan parkir lagi.
Waste Management, Sebuah kota modern dan Go green harus menerapkan manajemen sampah yang jempolan. Semua itu didukung dengan pengelolaan yang modern dan higienis. Saat ini sudah banyak smart city yang menerapkan pemantauan volume sampah khususnya di lokasi pembuangan akhir.
Nantinya mereka bisa menghitung jumlah sampah harian sebuah kota dan daya tampung dari sebuah TPS. Tak cukup di situ saja, proses pengolahan sampah menjadi bahan baku jadi salah satu yang wajib diterapkan sebuah smart city.
Connected Manhole, Saat ini hampir segala macam kabel kabel mulai dari pipa, gas, listrik dan bahkan internet berada di dalam tanah berbentuk gorong-gorong. Selain terlihat rapi dan tidak merusak pemandangan, kabel tersebut butuh perawatan ekstra oleh para teknisi.
Untuk itulah dalam proses pengawasan secara IoT dinilai lebih praktis dan cepat dalam proses penanganan. Nantinya tidak mengatur temperatur dan mengetahui kerusakan mayor dan minor dari setiap kabel. Saat itu langsung dilakukan perbaikan oleh para teknisi.
Smart Electricity, kebutuhan listrik jadi sesuatu yang sangat wajib dipenuhi oleh sebuah smart city. Andai saja listrik mengalami gangguan, jelas sangat berpengaruh pada segala bidang lainnya.
Untuk itu konsep yang bisa diterapkan dengan baik adalah proses penyediaan layanan listrik khususnya untuk mengetahui jumlah pemakaian listrik pelanggan. Nantinya tidak ada listrik yang terbuang percuma, namun bisa dimanfaatkan buat kebutuhan lainnya.
Tantangan besar yang datang menghadang
Proses implementasi sebuah smart city kadang sering mendapatkan kendala dan tantangan begitu besar. Apalagi sebuah teknologi baru yang masih sangat sedikit dipahami oleh masyarakat. Tak cukup itu saja, proses peralihan ke arah digital dinilai masih sangat prematur.
Semua itu muncul halangan seperti harga perangkat yang masih belum terjangkau, infrastruktur yang belum memadai, dan bahkan banyak mengucurkan anggaran. Masyarakat yang skeptis seakan menilai penggunaan anggaran lebih baik digunakan pada hal lain yang lebih berguna.
Kendala-kendala itu seakan banyak smart city yang tidak terwujud dengan baik. Belum lagi permasalahan sosial dan ketimpangan membuat konsep smart city tidak berjalan dengan semestinya.
Walaupun begitu, pemerintah dinilai cukup baik dalam melakukan sosialisasi. Perkembangan IOT memang ke arah positif, apalagi pemerintah sendiri menargetkan di tahun ini ada 100 kota yang mampu menyandang Smart City. Walaupun saat ini ada sekitar 514 Kota/ Kabupaten di Indonesia, namun jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya berkat dukungan pemerintah.
Menurut saya memang itu mahal, tapi tidak untuk investasi jangka panjang. Konsep IoT di masa depan mampu ada di sejumlah sendi kehidupan manusia digital. Tinggal saat ini manusia menyesuaikan diri dengan kedatangannya menjadi sebuah kebutuhan wajib di masa depan.
Manakah Smart City di Indonesia yang paling siap?
Kota-kota besar di Indonesia dinilai sudah siap atau bahkan hampir menerapkan konsep Smart City. Walaupun tidak secara menyeluruh di semua segmen, namun setiap tahunnya selalu ada inovasi besar yang dilakukan oleh kota-kota tersebut.
Saya menilai kota-kota besar di Pulau Jawa jadi acuan awal dari perkembangan IoT. Selain lebih unggul dalam akses internet, namun tidak tertutup kemungkinan kota-kota di pulau lainnya di Indonesia mampu mengejar kemajuannya di bidang teknologi. Apalagi niatan pemerintah yang terus memacu lahirnya smart city setiap kota di tanah air.
Bagaimana, apakah Anda semua siap dengan perubahan di era digital. IoT jadi salah satu dari sekian banyak perubahan kecil digital saat ini. Selain melahirkan smart user serta smart device di sekitar kita.
Semoga postingan ini mencerahkan pikiran kita semua dan silakan komentarnya
Nanti semua diatur dengan jempol ya Bal😁
Bukan nanti tapi sekarang konsep itu sudah bisa digunakan. IoT cukup membantu memudahkan manusia dalam segala hal kok.