"Idang Meulapeeh" : Adat Penyajian Hidangan Menyambut Tamu Pengantin Baru di Aceh

in #indonesia7 years ago

20170729_123637.jpg

Aceh merupakan suatu wilayah yang mayoritas masyarakatnya adalah beragama Islam. Masyarakat Aceh benar-benar menghayati ajaran Islam dalam kehidupannya, sehingga semua gerak kehidupan masyarakat Aceh selalu terikat pada ajaran Islam, termasuk di dalamnya kebudayaan dan adat istiadat. Salah satu contohnya yaitu dalam memuliakan tamu.

Islam mengajarkan umatnya untuk memuliakan tamu dan ini menjadi salah satu tanda tingkat keimanan seseorang kepada Allah dan Hari Akhir, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya." (HR.Bukhari)

20170731_115225.jpg

Dari anjuran Islam untuk memuliakan tamu, maka masyarakat Aceh menjadikan sebuah adat (kebiasaan) untuk memuliakan tamu. Salah satu adat tersebut adalah adat mengadakan kenduri untuk menyambut tamu pengantin baru yang disebut "preh linto baroe" (menunggu pengantin pria) dan "preh dara baroe" ( menunggu pengantin wanita). Kenduri ini diadakan bergantian, hari pertama diadakan dirumah mempelai wanita dan dihari yang lain diadakan dirumah mempelai pria.

Dalam mengadakan kenduri "preh lintoe baroe" atau "preh dara baroe" ini, pemilik rumah menyediakan berbagai hidangan istimewa untuk tamu, dan khusus untuk keluarga terdekat dari mempelai akan dipersilahkan masuk kedalam untuk menikmati hidangan yang lebih istimewa lagi yaitu disebut dengan "idang meulapeeh" yang berarti hidangan berlapis. Dalam hidangan ini, begitu banyak hidangan yang disajikan, mulai dari nasi, lauk, hingga hidangan penutup. Dan yang lebih menarik lagi, cara dan bentuk penyajiannya benar-benar indah dan berseni.

Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa hal yang disajikan dalam "idang meulapeeh" :

  • Bu Kulah

20170729_123602.jpg

20170731_111144.jpg

Bu Kulah adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang yang telah dilayur dan bentuknya seperti piramida. Tujuan nasi ini dibungkus dengan daun pisang yang dilayur adalah agar nasi menjadi harum sehingga yang menikmati menjadi lebih berselera.
Dalam "idang meulapeeh", bu kulah di letakkan di atas piring dan daun yang diukir menjadi alasnya sehingga penampilannya menjadi lebih menarik.

  • Lauk

20170731_112543.jpg

20170731_112700.jpg

Disinilah letak keunikan dari "idang meulapeeh", yaitu dari penyajian lauknya. Begitu banyak variasi lauk yang disajikan, mulai dari rendang, soto, mie, gado-gado, telur dan masih banyak lagi. Yang pastinya kita akan kesulitan dalam memilihnya, karena lauknya semua lezat-lezat.

Satu hal lagi yang lebih unik, yaitu susunan hidangan lauk yang berlapis-lapis. Satu piring lauk dilapisi oleh piring lauk lainnya. Dalam menyusun hidangan ini, dibutuhkan ketelitian yang jeli agar hidangan menarik dan tidak tumpah.

  • Minuman

20170801_161131.jpg

20170801_160855.jpg

20170731_112047.jpg

Minuman yang dihidangkan dalam "idang meulapeeh" yaitu berupa air mineral dan jus seperti jus mentimun.

  • Hidangan Penutup

20170731_110405.jpg

20170731_110443.jpg

Setelah tamu selesai menikmati nasi dengan lauk yang beraneka ragam, kini saatnya tamu menikmati hidangan penutup atau istilahnya pencuci mulut. Dalam hidangan ini, disajikan berbagai buah yang dipotong dengan menarik dan ada juga agar-agar yang bentuknya unik serta rasanya manis dan enak.

  • Tissue

20170731_094902.jpg

20170731_094842.jpg

Tissue memang bukanlah makanan, namun setelah seseorang menyantap makanan, yang paling dibutuhkan adalah tissue. Dengan teksturnya yang mudah menyerap minyak dan air, tissue berguna untuk membersihkan mulut dan tangan setelah makan.
Dalam "idang meulapeeh", tissue dilipat dan disusun dengan menarik, sehingga hidangan menjadi sempurna indahnya.

Sort:  

Insya allah, juara ni.
Salam dari abu

Amiin...mudah-mudahan terijabah doa dari abu.
Terimakash @abupasi.

Komplit postingannya. I am so excited kalo ad yg ngajak ke pesta trus diajak duduk di dpn pelaminan. Memang luar biasa adat di aceh ini. Begitu byk hidangan, trus dihias dgn cantik2. Mulai dr menata buah, makanan penutup, sampai tisu. Kreatif banget lah org aceh. I've never seen anything like this in ny origin, Java.

Ya...benar @horazwiwik. Tidak semua yang bisa melakukan ini, bu kulah misalnya, saya sendiri sebagai orang aceh tidak terlalu bisa membungkusnya, masih pakek cetakan, hehe.

Hahaha...kalo sy kebagian liat aj kalo dah bungkus2 bu kulah..😹

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 61428.91
ETH 3382.72
USDT 1.00
SBD 2.50