Menulislah ! Kamu Akan Bahagia

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri" - J.K. Rowling Source

Dunia tulis menulis memang tidak asing lagi bagi saya, tapi menulis di blog dan steemit benar-benar hal yang baru. Menulis di blog mulai saya lakukan pada pertengahan tahun 2016 itu pun tidak begitu serius dan pada tahun 2017 saya mencoba serius menulis di blog. Steemit sendiri baru terisi di Januari tahun ini sedangkan akunnya sudah ada sejak Desember 2017.

Butuh usaha keras untuk serius menulis, karena konsisten dan fokus akan membuat kita terbiasa dalam mengeluarkan ide yang tiba-tiba muncul di kepala. Dalam pertemuan FAMe (Forum Aceh Menulis) beberapa hari yang lalu narasumbernya mengatakan bahwa kesulitan bagi penulis pemula ada menemukan ide sedangkan bagi penulis senior adalah kebanyakan ide yang ingin di tulis.

Dulu menulis tidak menjadi sebuah persoalan bagi saya karena biasanya setiap ada beban dihati atau masalah baru saya menulis menumpahkan segala kekesalan. Tapi sekarang saya banyak kehilangan ide yang ingin di tulis, ada ide namun kesulitan untuk eksekusi pada saat menulis atau ingin menulis tapi tidak ada.

Buku catatan pertama saya waktu SMP

Dulu saya termasuk salah satu korban sinetron, sejak SMP buku diari selalu menjadi tempat curhat saya setiap malamnya. Diari pertama saya pun masih tersimpan rapi di rak buku. Diari pertama saya dipenuhi dengan kata-kata labil, maklum saja kemaren itu umur saya baru belasan. Kata-katanya pun masih lebay tidak jelas.

Waktu itu setiap malam pasti saya rutin menulis diari tersebut. Setiap kejadian lengkap saya rekam disetiap tulisan, mulai dari kejadian sepele sampai yang membuat saya marah. Ada juga hujatan-hujatan yang saya tulis. Sumpah.. saya malu sendiri rasanya ternyata dulu saya pernah lebay seperti itu.

Kebiasaan menulis terus saya lakukan, waktu SMA pun saya masih menulis namun tidak terlalu rutin hanya ketika ada kejadian yang membuat saya sedih. Satu hal yang baru saya sadari kebanyakan tulisan yang saya tulis pasti kejadian sedih tidak ada kejadian bahagia.

Buku catatan saya dari tahun 2006

Entah kenapa saya sangat ahli menulis kalau suasana hati lagi sedih, begitu banyak kata-kata puitis yang keluar dari pikiran dan hati saya. Fase perubahan dari yang menulis lebay tidak jelas akhirnya berubah jadi puitis mengiris hati.
Banyak kejadian sedih dari waktu SMA sampai kuliah yang saya tuliskan, ketika tidak dianggap jadi sahabat, ketika di khianati sama orang yang dipercaya sampai masalah cinta pun tidak luput dari tulisan saya. Haha..

Salah satu tulisan saya ketika pikiran dan hati tidak sejalan

Saat sedih menjadi waktu yang begitu tepat untuk saya menulis, karena ide yang keluar seperti air yang mengalir deras, jemari saya seperti tidak mau berhenti bermain diatas kertas. Mungkin benar apa yang dikatakan, menulislah maka kamu akan bahagia dan saya membuktikan itu sendiri. Setelah menulis beberapa halaman akhirnya saya bisa bernapas lega, bisa kembali tersenyum.

Saya tidak perlu sibuk cerita sana sini untuk cerita kepada orang lain agar hati tenang, cukup menumpahkan semuanya di buku-buku catatan saya. Sehingga banyak orang yang mengira saya tidak punya masalah apapun, padahal kenyataannya masalah sudah penuh dikepala.

Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa menulis itu bermanfaat untuk kesehatan seperti membantu memulihkan emosi akibat traumatis, membuat hidup kita jad lebih terorganisir, membantu kita untuk tidur nyenyak dengan meluangkan sedikit waktu untuk menulis sebelum tidur, membuat kita berbicara lebih lancar karena ketika menulis kita selalu mengasah bahasa dan juga meningkatkan kosakata dan yang terakhir membuat pikiran dan tubuh kita lebih baik (Source)

Buku cacatan yang selalu setia menemani

Saya benar-benar bersyukur sudah mulai kenal dengan dunia menulis pada saat umur belasan tahun sehingga menjadi seperti sekarang ini, tidak dapat saya bayangkan jika dulu saya tidak menulis ketika ada masalah, karena saya sadar saya tipe orang yang susah cerita kepada orang lain ketika ada masalah.

Buku-buku catatan saya pun masih tersimpan rapi dari 12 tahun yang lalu, mungkin para penulis hebat sudah menghabiskan berpuluh-puluh buku catatan untuk menulis sedangkan saya hanya lima buku, tapi tidak apa karena setidaknya saya masih punya buku-buku itu dari kenangan masa lalu.

Setelah membaca buku-buku itu kembali sepertinya saya berbakat dalam menulis cerita sedih dan galau. Haha..
Ada sebuah kata bijak dari Stephen King.

Source