Permainan Tradisional Harus Kita Lestarikan
Permainan lompat karet (tradisional) untuk sementara ini sudah jarang kita temukan anak-anak yang memainkannya, apalagi mareka para anak-anak yang lahir di kehidupan perkotaan.
Makanya tak heran jika para anak-anak yang lahir di kota tak menemukan permainan seperti yang mareka mainkan di gampong-gampong. Biasanya kedua kehidupan mareka berjumpa dalam cerita ketika masing-masing sudah menempuhkan pendidikan di tingkat bangku kuliah (Mahasiswa) di tempat itu biasanya saling menceritakan permainan masa kecil dahulu.
Waktu itu, saya melakukan KKN di salah satu Gampong di wilayah Kabupaten Aceh Besar, disana saya melihat anak-anak memainkan permainan tradisional tersebut, dan mareka pun meminta saya untuk ikut bermain, walaupun itu permainan anak perempuan, saya juga menurut permintaan dari para adek-adek tersebut, karena mareka mainnya di lokasi tempat kami KKN tadi.
Saya memang tidak canggung dengan permainan itu, karena saya juga salah seorang mahasiswa yang berasal dari Desa (gampong), tapi tidak menjadikan tingkatan atau grafik dari rendahan dari teman-teman lainnya.
Saya jujur saja bangga ketika saya mendengar pernyataan dari salah seorang dosen Bahasa dan sastra " Kita Memang orang gampong, tapi anak gampong yang bisa menguasai wilayah kota," kata dia.
Maka, saya bangga terhadap anak-anak yang masih main dengan permainan tradisional, karena mareka nantinya akan bisa memainkan apa yang ada di kehidupan kota (Modern), akan tetapi anak-anak yang tidak pernah melakukan hal tersebut (Kota) , tidak akan pernah mengulang sejarah permainan tradisional itu, di suatu hari nanti.
Karena kenapa, anak jaman now selama ini ,semua permainan baik game ataupun main rumahan, semuanya sudah di mainkan dalam layar , yakni di Smartphone ataupun gadget.
benar kawan, permainan tradisional mulai ditinggalkan oleh anak zaman now. digantikan oleh permainan modern, HP, PS dan sebagainya.
Betul sekali, @hafrizal, sampai anak kecil pun sudah disibukkan dengan smartphone