TravelStory in Pulau Nasi #1; Bermulanya Petualangan 17 Jam

in #indonesia7 years ago (edited)

kmp.jpg

Hati saya berdebar manakala menyadari KM Teluk Pulo yang mengangkut kami menuju Pulau Nasi, Pulo Aceh mulai mengarungi lautan biru. Siang itu, Sabtu, 27 Januari 2018, cuaca sangat cerah, matahari tak sedikit pun berkedip. Saya berulang kali memicingkan mata, menghindari paparan gaharnya cahaya matahari yang menyilaukan.

Saking semangatnya, sesuai itinerary, saya sudah berada di pelabuhan menuju Pulau Nasi di kawasan Taman Wisata Kuliner Ulee Lheue, Banda Aceh sebelum pukul satu siang. Sementara kapal baru berangkat pukul setengah tiga. Sembari menunggu, saya mampir di salah satu kafe, mengisi waktu sambil membaca buku dan menyeruput kelapa muda.

km teluk pulo.jpg

Sebelumnya, Rabu menjelang tengah malam, pesan dari Risa masuk ke WhattsApp-ku. Isinya singkat saja; Kak, ikut ini yuk? Disertai sebuah brosur berisikan trip to Pulau Nasi. Tiga agenda utamanya adalah trip to Lampusuar, melihat matahari terbenam, dan kulineran gurita rendang. Aku meng-iyakan ajakan tersebut. Adanya tulisan ini menandakan bahwa keputusan saya mengikuti ajakan Risa sudah tepat.

Pulo Aceh, adalah salah satu kawasan yang saya idam-idamkan untuk saya kunjungi. Gunjingan menarik perihal pulau terluar Indonesia ini kerap kali mampir ke telinga saya. Apalagi kalau bukan soal kemolekannya yang luar biasa. Magnet yang mampu menghipnotis siapa pun yang mengagumi ciptaan Sang Pencipta.

km teluk pulo2.jpg

Maka saya menikmati betul perjalanan dengan kapal motor siang itu. Cuaca yang bersahabat menjadikan laju kapal bak di jalan tol yang mulus. Tak soal meski kami harus berbagi tempat dengan sepeda motor, puluhan tabung elpiji, jeriken minyak, dan sebuah kotak berisikan mesin cuci. Kegembiraan terpancar dari setiap wajah. Dari sekitar 30-an penumpang yang tersebar di geladak, setengahnya adalah rombongan kami.

sepatu ihan.jpg

Beberapa anak muda dari rombongan yang lain, terdengar bersenandung sambil memainkan senar gitar yang mereka bawa. Di beberapa titik mereka berdiri untuk mengabadikan pemandangan yang mereka lihat. Saya punya imajinasi sendiri tentang perjalanan itu. Kapal terus bergerak, perlahan daratan ujung Pulau Sumatera telah tertinggal jauh.

Setelah berlayar lebih dari satu jam, kapal merapat di Pelabuhan Lamteng. Dari kejauhan pelabuhan yang terdiri dari dua dermaga ini mulai terlihat. Satu dermaga untuk merapat kapal-kapal kecil, seperti halnya KM Teluk Pulo yang kami tumpangi. Sedangkan dermaga yang lebih besar dan panjang untuk merapat kapal-kapal besar seperti Kapal Papuyu. Hari itu pelabuhan tampak sepi.

pelabuhan lamteng.jpg

Dari sinilah petualangan kami yang cuma selama 17 jam di Pulau Nasi dimulai. Sebuah mobil bak terbuka berbahan bakar solar sudah menunggu di ujung pelabuhan. Seorang anak muda mengampiri dan mengarahkan kami menuju mobil tersebut. "Dialah travel guide kita selama di sini, namanya Rizki," ujar Aldi, kepala rombongan.[]

Bersambung...

Sort:  

Betul tuu....
Sungguh luar biasa pandangan nya, patut buat di kunjungi, esok ajak kita orang ya.

#follow and upvote saya ya..
@fitriaceh

Hi @fitriaceh, tenkyu sudah berkunjung di sini. salam kenal ya, sudah saya follow ;-)

Hallo Syahruddin, terimakasih sudah mampir di sini ya. Salam kenal :-)

nggak sabar menanti cerita sunset di pantai mata ie :D

Bereh that lagoe!!ooo ini yanhg katanya hari minggu sakit?hehe

Ditunggu sambungannya, Ihan.

Insya Allah, Kak.

Kami belum pernah ke Pulau Nasi. Kepengen lah sekali ke sana.

Kalau ke Pulau Breueh udah pernah?

Wau sangat menarik ya... Jangan lupa singgah juga ke Pulo breuh, Pulo yang bersebrangan dengan pulau nasi, keindahannya juga tidak kalah menarik dengan Pulo nasi ditambah lagi dengan keramah tamahan warganya. Dan jangan lupa berkunjung juga ke mercusuar peninggalan Belanda yg letaknya di Pulo breuh. Selamat menikmati keindahan Pulo nasi. Jangan lupa kirim salam saya dari Aneuk Pulo yg sudah merantau. Salam kenal 😀

Nggak sampai ke Pulo Breuh, berhubung jadwal ngetrip yang pendek. Tapi next insya Allah bakal ke sana, ingin ke mercusuar.... Salam kenal, Kak @suwairahidris :-)

Salam kenal kembali

Langsung terbayang muntah di tengah lautan 😇😇😇

Mabuk laut ya?

dermaga Pulau Nasi-nya bagus ya, Han..
udah rame orang ke sana ya?

Iya, Ferhat udah bagus. Tapi orang ke sana belum rame-rame kali, karena keterbatasan sarana publik seperti transportasi dan penginapan.

Lon manteng rindu jak keunan.. Jak awai kamoe sempat keumawe...

Na le meuteume eungkot?

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 74698.65
ETH 2837.65
USDT 1.00
SBD 2.46