Ramadhan, Bulan Dimana Kita Memantaskan Diri

source

Sudah selayaknya dalam menyambut Ramadhan kita harus mempersiapkan diri, memantaskan diri dalam memasuki bulan Ramadhan, mengembalikan diri pada jati kemanusiaan yang sebenarnya, membahas satu per satu penyakit kita yang bisa merenggut agama dan jiwa insan kita.
Rasulullah saw. bersabda:
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
"betapa banyak orang berpuasa yang tidak didapatkan oleh mereka melainkan hanyalah lapar dan dahaga".

Satu statement yang simpel dari baginda besar itu seolah menelanjangi kebahagiaan kita yang menantikan dan menyambut Ramadhan berubah menjadi kekhawatiran.
Ada beberapa poin yang perlu kita catat dan kita hindari:

1. Hindari berkata-kata kotor, kasar, caci maki, dan sejenisnya, sebab selain itu memang dosa dan bisa menggugurkan pahala puasa juga bisa menghilangkan ciri kesantunan kemanusiaan. Nabi Muhammad saw. menegaskan:
   ليس المؤمن بالطعان ولا اللعان
   "tidaklah seorang mukmin itu gemar mencaci maki dan mengutuk"
   سباب المسلم فسوق وقاتله كفر
   "mencaci saudara muslim itu bentuk kefasikan dan membunuhnya merupakan kekafiran".

2. Hindari berdusta, berbicara bohong, membicarakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta, termasuk kebohongan era dewasa kini yang paling mewabah ialah hoax, berhenti menyebarkan berita-berita yang belum jelas validasi dan kefaktualannya. Dua hal ini digariskan oleh teks bahasa Nabi saw.:
   فليقل خيرا اليصمت
   "maka agar supaya berbicara baik atau hendaklah diam".

3. Hindari ngerumpi, bergosip, berbicara buruk tentang orang lain walaupun sejahat apapun orang yang kita bicarakan, karena jika itu adalah fakta maka akan mengarah kepada ghibah. Imam Ghazali berkata:
   والغيبة اشد من ثلاثين زنية في الإسلام
   "ghibah bisa sampai lebih berat daripada 30 kali zina menurut Islam".
   Dan jika yang kita bicarakan itu tidak sesuai dengan fakta, itu telah menjadi fitnah yang mana digariskan bahwa pemfitnah tidak akan menyentuh surga.

4. Hindari merasa lebih (dalam hal apapun) dari orang lain, sombong, takabur, berbangga diri, mencari pujian dan pandangan orang lain, hal itu bisa menggugurkan pahala amal ibadah yang sebesar apapun.

5. Hindar emosi yang labil dan sensitif, jangan mudah marah, jangan merawat rasa benci hingga beranak pinak, jangan merawat dendam hingga menjadi darah mati.
   الكراهية والبغضاء
   Kebencian dan kemarahan, dua sifat manusiawi itu justru bertentangan dengan budi luhur seorang manusia. Mari istirahatkan diri di bulan ramadhan dari kebencian dan kemarahan, tanpa keduanya kita tidak akan mati kelaparan.
   Jika merasa kesulitan dan tidak mampu menahan diri dari semua itu di siang bulan ramadhan, maka tidur di siang bulan ramadhan lebih baik, apalagi tidurnya orang yang sedang berpuasa itu ibadah. Namun, jangan dulu merasa solusi itu simpel sekali, Imam Ghazali menegaskan:
   فأخس بحال من سلامة دينه في تعطيل حياته
   "betapa rendahnya keadaan seseorang yang untuk menyelamatkan agamanya saja harus menghilangkan hidupnya dengan tidur".

   ---

Semua yang terbaik untuk anda!

Regards,
@iamrifk