ORANG MINANGKABAU DAN ANJING PELIHARAANNYA
Selamat malam sahabat stemian semoga sehat walafiat.
Hingga beberapa hari lalu sudah terhitung banyak sekali orang diluar Pulau Sumatera yang kaget dan terheran heran dengan saya yang mana orang Minang dan orang umum melekatkan bahwa Orang Minang beragama Islam tapi kenapa kok memelihara Anjing
Untuk diketahui bersama bahwa Laki laki Minangkabau itu sudah bersahabat dengan Anjing sejak zaman Kerajaan Purba (KERAJAAN PARIANGAN). Laki laki Minangkabau memelihara anjing adalah selain untuk sebagai penjaga rumah dan ternak yaitu sebagai teman ke Ladang, Kebun, Sawah dan terlebih lagi untuk berburu babi hutan
Idioma bahwa orang Minangkabau adalah beragama Islam adalah benar namun tidak pula menampik bahwa orang Minangkabau pun memelihara anjing. Satu laki laki Minangkabau akan memelihara 2 ekor anjing bahkan lebih untuk dipeliharanya. Anjing bagi orang Minangkabau adalah hewan peliharaan yang sangat disayang dan sangat diperhatikan kondisi dan tumbuh kembangnya. Bahkan ada pula idioma di masyarakat bahwa Para Pemburu Babi lebih sayang kepada anjingnya daripada anaknya sendiri. Dalam keyakinan Islam tidak ada larangan memelihara anjing dan bila terkena liur hal hal yang najis (kotor) maka ada cara menghilangkannya yaitu dicuci. Di Minangkabau pun banyak yang bergelar Haji namun tetap memelihara anjing khususnya untuk berburu
Kota Bukittinggi adalah kota Pertama yang mendirikan PUSKESWAN di Indonesia yang mana semua pengobatan adalah gratis karena dibiayai oleh APBD KOTA BUKITTINGGI. Setiap 6 bulan sekali khususnya di Kota Bukittinggi Pemeritah Kota menyelenggarakan Program Vaksin Rabies Gratis untuk hewan khususnya Anjing dan untuk diketahui bersama bahwa kegiatan Vaksin ini dihelatkan "DI HALAMAN MESJID atau MUSHOLA"
Di Minangkabau khususnya di kota Bukittinggi ada 2 jenis anjing yaitu:
Anjing Penjaga Rumah
Apabila siang hari kita melihat anjing yang berkeliaran bebas maka dipastikan itu adalah Anjing Penjaga Rumah yang sedang bermain keluar dari teritorialnya. Anjing yang berkeliaran ini tidak pernah menganggu orang atau pun menggigit orang dan bahkan merekapun tidak akan diganggu oleh siapapun dan mereka tidak akan diusir oleh siapapun apalagi dilempari dengan batu. Setiap anjing pasti memakai KALA (Kalung) yang menjadi penanda bahwa "KEPUNYAAN SESEORANG DAN JANGAN DIGANGGU".Anjing Pemburu
Anjing Pemburu adalah anjing kampung atau Mix yang sengaja di didik khusus untuk berburu babi hutan. Anjing berburu di anak emaskan oleh Para Pemburu baik dari sisi makanan, kesehatan dan perkembangannya. Tidak semua anjing bagus untuk dipakai berburu karena anjing yang bagus untuk berburu mempunyai Pakaian (Ciri Ciri) khusus yang tidak semua dimiliki oleh anjing dan Cara menentukannya pun harus dilihat secara langsung. Cara cara melihatnya ini adalah didapat dari ilmu warisan turun temurun dari leluhur terdahulu. Dalam hal anjing berburu sakitpun akan diberikan ramuan ramuan turun temurun dari leluhur pula. Dari hal makanan anjing buru pun diberikan suplemen khusus yaitu telur ayam kampung atau telur bebek. Anjing berburu pun menjadi prestise untuk si Tuannya bila anjingnya jago dalam memburu babi. Apabila seekor anjing jago dalam berburu babi maka nilai atau harganya tidak ternilai bila ditawar orang yang jatuh hati kepadanya seperti diganti biaya makannya dengan harga 5 juta hingga ratusan juta bahkan dinilai seharga 1 buah unit mobil, namun Pemburu sejati tidak akan pernah mau menjual anjing buru kesayangannya apalagi anjing tersebut dipelihara sejak bayi. Dalam hal anjing buru kesanyangannya mati baik sakit, dalam buruan, atau tua maka banyak dari Pemburu mengakhiri kegiatan burunya atau "GANTUNG PISAU BURU" alias Pensiun
Kedua anjing ini (Penjaga dan Buru) sangat dijaga oleh tuannya apalagi ada terdengar kabar kejadian anjing hilang dijerat (Curi) dikampung lain. Banyak para pencuri anjing yang tertangkap dan ada beberapa pencuri anjing yang cacat bahkan menemui ajalnya setelah dihadiahi oleh oleh tangan atau pisau buru massa
Demikianlah informasi yang saya sampaikan mengenai hubungan antara orang Minangkabau dengan Anjing Peliharaannya.