Rumah Tradisional Minangkabau

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan ke Ranah Minang, Sumatera Barat, melihat suasana Kota Padang. Banyak masyarakat Minang merantau ke tanah Jawa, dan banyak yang sukses. Merantau untuk menimba ilmu, berdagang, rumah makan salah satu usaha yang sering saya lihat. Kemudian ulet di bidang usaha foto copy. Kalau makan di rumah makan padang yang pertama dilihat adalah etalase depan dengan kaca lebar, bersih, dan ada piring - piring yang tertata dengan rapih, dan ada yang dilukis dengan simbol bangunan khas minang.

Kembali ke judul cerita, di daerah Minangkabau tetdapat variasi lokal dan gaya pemukimannya. Daerah Minang di Sumatera Barat ini, sangat terkenal karena pola kemasyarakatannya yang Matriarkat. Hal ini tentunya berpengaruh juga di dalam susunan dan tata ruang dalam Rumah Minangkabau. Dulu yang mendiami rumah itu kebanyakan wanita dan anak laki-laki. Beranjak dewasa anak laki - laki tinggal di surau atau pesantren. Pemilik rumah adalah pihak ibu mempunyai peran sebagai kepala, dan mencakup pula tugas, misalnya menentukan upacara, menentukan nama jenis rumah tersebut.

"Anjung" lantai yang ditinggikan

Ciri khas di daerah rumah minang kabau adalah adalah "Anjung" yang berada di ujung rumah. Lantai anjung di tinggikan, dan anjunglah yang menjadi ruang penting,kalau ada upacara - upacara di rumah tersebut. Kekhasan yang lain dari Rumah Minang adalah bentuk atapnya yang "bergonjong". Mulai dari bergonjong dua seperti tanduk kerbau sampai yang bergonjong enam. Bangunan lumbung padi memegang peran yang simbolik sebagai pameran dan kemakmuran rumah gadang tersebut, dari jumlah gonjong orang dapat melihat pula jumlah anjung.

Lumbung padi jenis kapulek.

Pada setiap kampung Minangkabau memiliki balai adat tempat pimpinan desa. Rumah di daerah Minangkabau dalam jenis besarnya menurut jumlah tiang - tiang yang ada di kolong-kolong rumah tersebut. Bentuk atap yang menjadi ciri khas rumah Minang dan sudah banyak dipakai penerapannya bukan saja rumah tinggal. Tapi bentuk atap dipakai pemerintahan, komersial,bangunan tempat ibadah,pendidikan dengan bentuk atap yang dipaduserasikan dengan menggunakan matrial modern.

Bentuk atap yang bergonjong, dipakai pada bangunan pemerintahan.

Bentuk atap bangunan menjadi ciri di suatu daerah, simbol bentuk atap yang menjadi komunikasi bentuk. Karena sering melihat bentuk ciri khas di daerah, makanya sering dengan melihat bentuk - bentuk atap, akan cepat kenal bentuk dan daerah mana bangunan berasal.

Bahasa bentuk atap akan cepat dibaca oleh orang awam

Rumah gadang tidak memakai paku, tapi memakai pasak kayu, hal ini yang membuat bangunan lentur. Tapak tiang menggunakan batu atau tanah sebagai peredam getar gelombang dari tanah dan tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Jika ada getaran gempa bumi, rumah gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut.