Lupa..

Bagaimana bisa kita merindukan surga..
Jika semua perbuatan yang kita lakukan membuat kita semakin dekat dengan api neraka..

Bagaimana mungkin kita bisa merasakan bahagia..
Jika kita sering lupa kepada siapa yang menciptakan nya..

Jika hanya mengatakan cinta tanpa adanya pembuktian yang nyata itu hanya akan menjadi perbuatan yang sia-sia..
Jika hanya ber do’a dan berharap-harap saja tanpa berusaha ini juga tidak ada faedahnya..

Karena menempatkan sesuatu bukan pada tempat nya itu zalim namanya..

Ibadah jalan maksiat pun semakin kencang, untuk apa juga kita hidup lama..
Toh kita juga tidak akan mendapatkan apa-apa nantinya..

Ibarat orang sakit yang tidak pantang dengan obatnya..
Obatnya jalan pantangan nya pun semakin jalan, jika terus-terusan begini mau sampai kapan sembuhnya..

Tidakkah kita mengingat bahwa kematian terus-menerus membayangi kita..
Tidakkah kita berfikir, apabila kita menyia-nyiakan hari ini apakah kita masih bisa bernafas keesokan harinya..

Jika masih hidup, tidakkah kita bersyukur kepada Allah karena telah memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki amalan-amalan kita..
Atau malahan kita melewati keesokan harinya dengan hal yang sia-sia..

Sungguh kita akan merugi apabila masih tertipu dengan permainan-permainan dunia..
Yang melalaikan kita dari berbuat baik, untuk bekal kita kembali nantinya..
Bukankah kita akan merasa malu jika kita pulang tidak membawakan apa-apa..

Untuk apa kita takut miskin di dunia, sedangkan tuhan kita maha kaya dari apapun yang ada..
Untuk apa kita takut kepada makhluk, jika tuhan kita lebih berkuasa dibandingkan dengan semua makhluk yang ada di alam semesta..

Bagaimana mungkin kita takut untuk tidak ada yang mencintai sedangkan Allah yang menciptakan cinta..
Bagaimana mungkin kita takut tidak ada yang mendampingi di hari tua..
Sedangkan Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan semua..

Kita hanya terlalu takut untuk mengakui keadaan yang ada..
Bahwa kita terlalu mencintai makhluk daripada sang penciptanya..

Kita hanya terlalu bodoh, karena menganggap hari esok masih ada..
Tidak pernah merasa cukup dengan nikmat yang di berikan kepada kita..

Tidak pernah bersyukur dengan apa yang kita dapatkan, dan dengan apa yang telah dititipkan nya kepada kita..
Kehidupan, kesehatan, bahkan kekayaan, tapi masih saja kita melupakan karunia tuhan yang maha esa..

Mengejar dunia itu sia-sia..
Takut kehilangan nama dan tahta di dunia ini merupakan hal yang tidak ada gunanya..
Karena faktanya kita di dunia ini hanya sementara..

Seharusnya sesekali kita bertanya untuk apa kita ada di dunia..
Untuk menetap atau hanya sekedar singgah saja..
Untuk melanjutkan perjalanan atau memang disini tempat kita..

Berkerja dari pagi hingga malam hari untuk mencari nafkah, akan tetapi lupa dengan ibadah, apakah ini yang disebut dengan berkah?..

Apa yang kita kejar dari dunia?..
Hanyalah kebahagiaan sementara yang nantinya juga akan menimbulkan rasa hampa..

Apa yang kita harapkan dari yang namanya dunia?..
Hanyalah sekedar mimpi yang akan menjadi angan-angan belaka..