Terungkap ! Begini Gaya Berpakaian Sultan Iskandar Muda ( Bilingual ) PART 1
source
Dalam surat yang di sampaikan kesultanan Aceh kepada Kapten Thomas Best, seorang utusan Inggris pada 1613, Sultan Iskandar Muda digambarkan begitu megahnya. Takhtanya tinggi sempurna. Kehadirannya bagaikan emas yang paling murni. "Ia adalah raja priaman dan raja gunung-gunung emas. Tuan atas sembilan jenis batu, raja dua mahkota dari emas tempaan, yang duduk di atas permadani emas. Dari emaslah abah-abah kudanya, dan baju zirahnya sendiri. Dari emas gading gajah-gajahnya dan dari emas pula semua senjatanya: lembing-lembingnya setengah emas setengah perak dan sebuah pistol kecil dari logam logam yang sama. Dari emas pula pelana untuk seekor gajah." Demikian teks itu berbunyi menggambarkan kebesaran Iskandar Muda sebagaimana dikutip Danys Lombard dalam Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636) Kebesarannya identik dengan emas dan batuan mulia Emas dan batuan mulia memang kerap menjadi bahan penghias diri para sultan di Aceh.
Sultan Iskandar Muda terutama yang menggunakan emas untuk mempercantik bajunya.
Sultan Aceh yang berkuasa pada 1607-1636 itu dikenal punya perhatian besar pada batu permata dan barang emas. Menurut Lombard, sang sultan kerap memakainya untuk menghiasi pakaian yang dia kenakan. Dia bahkan punya 300 pandai emas yang setiap hari bekerja untuknya.
Seorang pelayar dari Prancis, Augustin de Beaulieu, pada 1621 pernah mengunjungi para pengrajin itu. Dia diperlihatkan sejumlah besar permata yang sudah dan belum dipasang. Kebanyakan permata itu dilubangi dari dua arah untuk dijadikan kalung dan rantai jamrud yang besar-besar. Batu-batuan itu juga untuk baju, sebagaimana gaya sang sultan yang penuh sulaman berpermata. Ada pula di antaranya kancing kait yang akan dipasang di baju- bajunya "Benang emas saja yang dipakai untuk membuat baju beratnya tiga bahar, ketahuilah satu bahar lebih dari 350 pon berat Prancis, pon Prancis sama dengan 500 gram kurang sedikit, maka berat emas tadi dapat dinilai sebanyak 500 kg kita lebih. "Tulis Beaulieu dikutip Lombard"
In a letter conveyed to the sultanate of Aceh to Captain Thomas Best, a British envoy in 1613, Sultan Iskandar Muda was described so majestic. The throne is perfect. Its presence is like the purest gold. "He is the king of the priest and the king of the golden mountains, the master of the nine kinds of stones, the king of two crowns of forged gold, who sits on a gold rug, from the gold of his horse, and his own armor of gold from the ivory of his elephants and all his weapons of gold: his javelins half gold and half silver, and a little pistol of the same metal, of gold also a saddle for an elephant. " Thus the text reads to describe the greatness of Iskandar Muda as quoted by Danys Lombard in the Kingdom of Aceh Age of Sultan Iskandar Muda (1607-1636) His grandeur is identical with gold and precious stones Gold and noble rocks are often the decorating materials of the sultans in Aceh.
Sultan Iskandar Muda especially who uses gold to beautify his clothes.
Sultan of Aceh who ruled in 1607-1636 was known to have a great attention on gemstones and gold items. According to Lombard, the sultan often used it to decorate the clothes he wore. He even has 300 goldsmiths who work every day for him.
A sailor from France, Augustin de Beaulieu, in 1621 had visited the craftsmen. He is shown a large number of gems that have been and have not been installed. Most of the gems are punctured from two directions to be made necklaces and large emerald chains. The stones are also for the shirt, as the sultan's style is full of embroidery. There is also a pair of hook buttons to be attached to the shirts. "The golden thread used to make the shirt weighs three bahar, know one bahar more than 350 pounds of French weight, French pound equal to 500 grams less, then the weight of gold can be rated as much as 500 kg us more. "Write Beaulieu quoted Lombard"