Disiplin - Discipline (Part 1)

Kedisiplinan ternyata memiliki peranan dalam merubah budaya dan gaya hidup suatu bangsa, bahkan budaya disiplin bisa merubah perilaku sebuah bangsa sebagai contohnya yaitu perubahan budaya kuno tradisional Jepang yang pada saat itu kebanyakan masyarakatnya masih belum memiliki kesadaran budaya untuk disiplin. Perubahan dan pergerakan untuk memulai budaya disiplin di Jepang dimulai pada era Restorasi Meiji (1866-1869), dari gaya hidup serampangan dan tidak taat pada pranata dan sering bertindak semaunya sendiri berubah ke arah gaya hidup disiplin. Dohi Masataka seorang penulis dan tokoh masyarakat Jepang yang hidup pada saat itu menceritakan bahwa kondisi sosial kehidupan masyarakat Jepang sejak dihapuskannya sistem strata sosial feodal membuat Jepang cenderung mengarah ke tingkah laku anarki ⁽¹⁾ , walaupun pemerintah Jepang sudah mengesahkan sejumlah aturan Undang-undang untuk menjaga ketertiban akan tetapi usaha tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Berita koran Jepang pada saat itu banyak memuat berita mengenai pembunuhan, perampokan, penipuan, pelacuran dan berita-berita mesum, beliau memaparkan dalam bukunya bahwa mentalitas mau enaknya saja masyarakat Jepang pada saat itu sudah melanda dalam budaya Jepang. Kesadaran untuk melakukan perubahan ini setelah terbukanya hubungan dengan negara-negara barat seperti halnya Amerika Serikat dan Jerman.

Discipline has role to change culture and lifestyle of a nation, even discipline culture can change a behavior of nation such as the changing of ancient Japanese tradition at that time most of the people of Japan did not have awareness of discipline culture. The changing and movement of discipline culture began at Restoration Meiji Era (1866-1869), there was a posistive movement conduct to change from gratuitous lifestyle , did not obey regulation and often did action at will without thinking others become incline to do discipline lifestyle. Dohi Mastaka was a writer and public figure who lived at that era told that society life condition had been tent to become anarchy (1) since feudal system was abolished, even Japan Government had been enacted a several regulations to maintain order however this effort did not work as expected. Japanese newspaper report at that time, published many news about murder, robbery, fraud, prostitution and nasty news, he explained in his book that gratuitous mentality surge into lifestyle. The awareness to make this changing came after Japan government had opened relation with western country such as USA and Germany.

Akhirnya untuk merubah sistem dan mentalitas mau enaknya saja yang melanda masyarakat Jepang pada saat itu perlu dilakukan suatu tindakan untuk melakukan perubahan besar. Tindakan apakah itu? Menanamkan budaya disiplin sejak dini kepada seluruh generasi Jepang, salah satu contohnya usaha penanaman kedisplinan tersebut adalah membuat lembaga-lembaga adat yang memberikan pembinaan dan penyuluhan pentingnya kedisiplinan kepada seluruh masyarakat Jepang. Ternyata usaha-usaha penanaman kedisiplinan tersebut bisa memiliki dampak yang positif, terbukti sekarang masyarakat Jepang menjadi dikenal dengan tingkat kedisiplinan dan sopan santun yang tinggi.

Eventually, to change gratuitous system and mentality which surge Japanese at that time need to do many actions for huge transformation. What kinds of action? Spreading discipline mentality culture for Japanese through informal or tradition institution was the example of effort to give awareness to Japanese about the importance of discipline. This effort has given positive impact, proven that Japanese have known as society who has high level conduct in discipline and good manner.