Culture Factor In Language.

Cultural Presence In Language

Previously, I did not realize that there was a culture presence factor in any languages in the world even when I used my own mother language I did not pay attention to that. That has happened because when we were born, we were taught and learn that language so automatically we had been to learn it, like or not.

I realized about the presence of cultural factor when tried to learn another foreign language besides English. Honestly I did not like learn English, because there was a lot of differentiation in the language system compared with my own language (Bahasa Indonesia)such as pronunciation, the structure of grammar, the time signals, past verbs, infinitive, gerund etc.

In the other hand there is two major type of English languages such as American English and British English (Of course there are another English language versions such as Singaporean English and Australian English). These languages quite have similarity but in the fact of in daily life there a differentiation especially in many words such as lorry (British English) which has meant Truck in American English, or try to read CNN and BBC, you will find differentiation in this language. In another language, we will find differentiation too such as Spanish. As we know there is major Spanish language in this world such as Spanish and Latin Spanish. This language also have differentiation too.

This differentiation happens because there is a cultural factor which gives an impact for on languages itself. The local dialect and social system also give influence for languages in the world. In Javanese culture, we will find there is three category of languages such as Basa Ngoko (Javanese common Language), Kromo (polite Javanese language), and Kromo Inggil (this is the highest type Javanese language). The Feodal system which still felt make this three-category Javanese language is still used until now especially for people who live in the center of Java island. We also find this similarity on the Japanese language.

Culture give a huge impact for changing and development of language. So that is why when we learn a certain language we will find culture factor inside that language itself which give an impact of the development of that language.(hpx)

Bahasa Indonesia

Keberadaan Budaya Dalam BahasaM

Sebelumnya, saya tidak menyadari bahwa ada faktor kehadiran budaya dalam bahasa apa pun di dunia bahkan ketika saya menggunakan bahasa ibu saya sendiri, saya tidak memperhatikan hal itu. Itu terjadi karena ketika kita dilahirkan, kita diajarkan dan belajar bahasa itu jadi secara otomatis kita telah mempelajarinya, suka atau tidak.

Saya menyadari tentang keberadaan faktor budaya ketika mencoba untuk belajar bahasa asing lain selain bahasa Inggris. Sejujurnya saya tidak suka belajar bahasa Inggris, karena ada banyak perbedaan dalam sistem bahasa dibandingkan dengan bahasa saya sendiri (Bahasa Indonesia) seperti pelafalan, struktur tata bahasa, penanda waktu, perbendaharan kata kerja, infinitif, gerund dll.

Di sisi lain ada dua jenis utama bahasa Inggris seperti Bahasa Inggris Amerika dan Bahasa Inggris Britania/United Kingdom (Tentu saja masih ada versi bahasa Inggris lain seperti Bahasa Inggris Singapura dan Bahasa Inggris Australia). Bahasa-bahasa ini cukup memiliki kesamaan tetapi dalam kenyataan dalam kehidupan sehari-hari ada perbedaan terutama dalam banyak kata seperti lorry (British English) yang berarti truk dalam bahasa Inggris Amerika, atau coba membaca CNN dan BBC, anda akan menemukan perbedaan dalam bahasa ini . Dalam bahasa lain, kita akan menemukan diferensiasi juga seperti bahasa Spanyol. Seperti yang kita ketahui ada perbedaan dalam bahasa Spanyol utama di dunia ini seperti Spanyol dan Latin Spanyol. Bahasa ini juga memiliki diferensiasi juga.

Diferensiasi ini terjadi karena ada faktor budaya yang memberi dampak pada bahasa itu sendiri. Dialek lokal dan sistem sosial juga memberi pengaruh bagi bahasa di dunia. Dalam budaya Jawa, kita akan menemukan ada tiga kategori bahasa seperti Basa Ngoko (Bahasa Jawa Umum), Kromo (bahasa Jawa yang sopan), dan Kromo Inggil (ini adalah bahasa Jawa tipe tertinggi). Sistem feodal yang masih terasa membuat bahasa Jawa tiga kategori ini masih digunakan hingga sekarang terutama bagi masyarakat yang tinggal di pusat pulau Jawa. Kita juga menemukan kesamaan ini pada bahasa Jepang.

Budaya memberikan pengaruh besar pada perkembangan dan perubahan bahasa. Jadi itulah mengapa ketika kita belajar bahasa tertentu kita akan menemukan faktor budaya di dalam bahasa itu sendiri yang memberi dampak perkembangan bahasa itu.

(Hpx)