Cafe Delisia Tempat Hening Cari Inspirasi

^{Chicken Katsu ala Cafe Delisia. (dok. pribadi)}

Awal-awal bulan Ramadhan, sudah menjadi tradisi kalau banyak gerai makanan dan warung kopi (warkop) tutup . Biasanya hari ketiga baru para pemilik gerai makanan dan warkop membuka usaha kulinernya.

Alhasil, akhirnya saya terpaksa terdampar di sebuah cafe yang cukup mewah dan harus merogoh kantong agak dalam. Cafe yang saya sambangi sekarang adalah Cafe Delisia.

^{Suasana cafe di sore menjelang malam. (dok. pribadi)}

Cafe ini sebetulnya tidak terlalu asing bagi saya, karena sudah beberapa kali sudah pernah mengunjunginya. Tapi itu sudah lama, dan saya pun tidak terlalu sering datang kesini. Penyebabnya adalah harganya agak mahal......ha..ha...ha..!

Cafe ini sudah ada sejak lama sekitar sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Cafe ini dulu terkenal dengan Ice Cream Cone-nya tapi sekarang sudah berubah. Sekarang ice creamnya disajikan dalam sebuah wadah plastik seperti kebanyakan Ice cream yang ada di mini market.

^{Robot pembawa makanan ke pelanggan cafe. (dok. pribadi)}

Cafe ini memiliki menu dari masakan tradisional Nusantara seperti Nasi Rawon, sampai menu manca negara seperti Chicken Katsu. Harga rata-rata makanan adalah empat puluh ribu Rupiah sampai lima puluh ribu Rupiah.

Ada sebuah perubahan yang agak menyolok yaitu adanya robot pembantu pelayan yang tugasnya membawa makanan ke pelanggan. Pelayan Cafe tinggal menekan tombol di bagian layar robot tersebut dan kemudian makanan akan diantar ke pelanggan. Tentu saya pelayan cafe tetap yang meyajikan makanan ke pelanggan.

^{Tampilan layar robot pembawa makanan. (dok. pribadi)}

Tempat ini terletak di daerah Nginden Intan dan bisa dilihat langsung di Google Map.. Suasana cafe ini cukup tenang dan nyaman karena tidak terlalu banyak pengunjung yang ada pada saat itu. Tempat duduknya cukup nyaman karena kita bisa duduk di sofa yang memanjang di ruangan tersebut. (hpx)