Steemit Happiness, Mariska, dan Rindu-Rindu yang Dititipkan Mereka

Jujur saja, saya bukan penikmat seminar atau diskusi publik. Selalu membosankan datang ke sebuah acara untuk sekedar mendengar belaka. Bosan juga mendengar celotehan entah siapa-siapa. Saya lebih menikmati ruang penuh gerak, tanpa sekat pemateri dan khalayak. Maka kemudian saya heran terhadap diri saya sendiri ketika mendapatkan diri saya yang sungguh-sungguh berupaya untuk tiba di Meet Up KSI Chapter Banda Aceh tempo hari. Bahkan rela mengubah jadwal sebuah agenda penting band kami. Rela tidak latihan untuk show besoknya di Teunom, Aceh Jaya hanya demi mengikuti acara "Steemit Happiness" ini.

Saya diliputi rasa penasaran semalam suntuk. Saya coba bayangkan bagaimana raut dan penerimaan teman-teman sesama Steemian. Nama-nama tenar di Steemit seperti @levycore, @aiqabrago, @orcheva, @kakilasak. Saya akan bersua lagi teman lama sekaligus guru di Steemit, bang @bahagia-arbi. Bagaimana sudah bang @razack-pulo yang pernah saya isi acara peluncuran buku puisinya bertahun silam. Bercanda dengan bang @rismanrachman dan brader @kemal13 seperti malam-malam sebelum agenda ini dibicarakan.

Namun selain nama-nama itu, di hati saya menyimpan ingin sekali berjumpa dan meminta ilmu kepada seorang perempuan yang saya kagumi postingannya di Steemit, @mariska.lubis. Maka ketika pembagian kelompok diskusi, saya memilih bergabung dengannya. Bersua orang jauh yang lama betul saya simpan hasrat ingin berkeluh.

Tiba agak telat di zona keren AcehTrend, disambut teman lama yang juga sudah hijrah menjadi Steemian. Orang-orang bernama di bidangnya. Dan aduhai, diterima dengan peluk persahabatan perempuan yang telah menyandera penasaran, @mariska.lubis sungguh sebuah kebahagiaan yang manis. Berdiskusi sejenak di sana dengannya, ringan saja, ia sampaikan beberapa ilmu penting tentang berkarya. Mbak @mariska.lubis yang penuh cinta, tipe guru yang tidak mendikte belaka. Jadilah diri sendiri, katanya. Jangan pernah ragu untuk berbeda. Begitu lekas kita akrab, begitu mudah pengetahuannya diserap. Pelajaran penting darinya, jangan pernah sekali-kali terlalu mengharap pada reward. Terus berkarya dan nikmati segalanya tanpa beban. Tak perlu menuntut diri agar mendapatkan seperti orang lain dapatkan. Teman-teman bertanya bagaimana Mariska bagiku setelah pertemuan itu, saya hanya menjawab, "lupa saya bilang pada mbak Mariska ucap i love you".

Berjumpa @aiqabrago di sela break diskusi, ia ajarkan kemestian yang baik dilakukan dalam sebuah postingan, yaitu memasang paling tidak tiga gambar. Agar menarik perhatian. Lalu berjumpa pula dengan senior bidang sastra, novelis yang namanya pernah membuat kami seruang kuliah penasaran, bang @ayijufridar.

Sumber: capture di postingan bang @ayijufridar. 😂😂

Waktu yang singkat, tidak pula saya sempat berdiskusi dengan @levycore (di bagian ini beliau selebriti dan saya paham bagaimana ia harus membagi waktu bertemu dengan satu dua teman yang membutuhkan ilmunya dibagi). Dengannya saya hanya dapat foto sebiji. Itu pun entah di hp siapa, entah dimana kamera. Namun sudah, setidaknya sudah bersua. Sudah terbuka pintu diskusi dan tentu ruang bertanya.

Berjumpa banyak Steemian lain dengan bidang khusus dan umumnya. Di jalan pulang saya bertanya kepada pasukan sendiri, bagaimana kalau sesekali orang-orang hebat di Steemit kita bawa ke ruang tumpah ruah akal kami, ruang kreativitas haram batas, beskem Apache13? Ada rindu yang belum lunas dari pertemuan singkat itu. Rindu bertanya banyak pada mereka yang sudah lama bersikukuh.