Pantaskah Daerah Anda Maju, Sekarang maupun Akan Datang
Sediakan lah secangkir kopi, plus pisang goreng yang penting jangan siang hari karena ini bulan ramadhan jika anda muslim. Selanjutnya bayangkan wajah – wajah keluarga anda, tetangga anda, orang – orang di sekeliling anda, sahabat anda atau siapa saja yang anda kenal yang masih satu daerah dengan anda. Saya berikan waktu 30 menit.
Selanjutnya, ingat – ingatlah keluarga anda, tetangga anda, saudara anda, teman anda atau siapa saja yang anda kenal yang masih satu daerah dengan anda dan masih berstatus sebagai mahasiswa. Saya beri waktu 30 menit.
Next, ingat – ingatlah dan bayangkanlah tentang kondisi pendidikan di daerah anda apakah sudah maju, terlalu maju sehinga jadi mundur atau bagaimana lah terserah anda menggambarkannya.
Next. Bayangkan wajah orang – orang yang anda kenal biar gampang awali dengan mengingat teman anda yang paling cantik atau paling ganteng. Kira – kira kalau teman anda itu jadi Bupati/Walikota/Gubernur anggota DPR atau pejabat lainya di daerah anda apakah makin maju atau makin berantakan. Hanya anda yang bisa mendeskripsikanya. Yang jelas ketemu jawabanya kan?
Next. Balik lagi ke keluarga anda, teman anda, dan seterusnya sama dengan di atas. Kira – kira berapa di antara mereka yang menyekolahkan anaknya betul – betul demi ilmu pengetahuan atau karena ijazah semata? Anda pasti bisa membayangkanya.
Next. Soalnya sama dengan di atas, pertanyaan adalah, coba anda bayangkan prilaku keseharian orang – orang yang berada di sekitar anda dari segi moral dan respect terhadap sosial lingkungan serta hal yang berkorelasi denganya, apakah sudah memenuhi harapan anda atau justru lebih berantakan.
Jika anda muslim dan hidup di tengah – tengah masyarakat muslim, pertanyaan adalah: kira – kira sebarapa banyak di antara orang yang anda kenal berusaha, berkeluarga, bersosial, menyekolahkan anak mereka serta kehidupan keseharian lainya murni lillahita’ala sehinga bernilai ibadah atau niat lain yang tidak penting :)
Andai kata hari ini ada investor yang mau berinvestasi di daerah anda, kira – kira apakah orang yang di sekitar anda layak/pantas menjadi orang penting di perusahaan yang di bangun oleh investor tersebut atau hanya sebatas buruh kasar, yang lebih ngeri mereka menerimanya bukan karena pantas jadi karyawan tapi karena takut di ancam dengan dalih putra daerah.
Tak tulen teridah usi cara e bang geh, hehehe
Oya pari dirie @sadramunawar kati enti dor ngeluh meski terkadang kite korban akibat si dele