Law of Attraction & Caraku Mewujudkan Mimpi
Sudah menjadi kebiasaan dari dulu saya suka membuat catatan di kertas atau di buku tentang apa yang ingin saya capai. Setelah itu tulisan itu saya simpan. Coretan-coretan yang awalnya hanya sekedar coretan. Namun seringnya menjadi surprise ketika mendapati coretan itu kembali di tahun-tahun berikutnya ketika sedang membongkar-bongkar dokumen lama dan ternyata realitanya apa yang saya inginkan sudah tercapai melebihi apa yang saya tulis. Berulang kali terjadi seperti itu.
Di buku The Secret, selalu disampaikan berulang-ulang ketika ingin menerapkan Law of Attraction (LoA) dalam kehidupan kita pastikan kondisinya dalam keadaan “feel good”. Maka poinnya adalah selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan selalu mengucapkan terima kasih atas apa yang akan dicapai. Dalam Proses Penciptaan hal ini masuk dalam fase Menerima. Berterima kasih seolah-olah apa yang kita inginkan sudah kita terima. Uniknya Law of Attraction (LoA) adalah dia tidak mengetahui bahwa kita sedang berpura-pura sudah menerima apa yang kita inginkan atau memang sudah benar-benar menerima.
Banyak catatan kecil yang saya temukan di 1-2 tahun terakhir ini. Dan, Alhamdulillah. Semuanya tercapai tanpa pernah saya sadari. Kadang ketika menemukan kembali catatan-catatan lama ini, saya hanya bisa nyeletuk “ oh, ternyata saya dulu pernah bikin tulisan ini ya..”. Selalu seperti itu. Berulang. Itulah cara saya bermimpi, dengan menuliskannya di kertas atau buku. Itu dalam Proses Penciptaan masuk ke fase Meminta. Selanjutnya adalah meyakininya.
Bagaimana mimpi-mimpi itu tercapai?
Pasrahkan dengan segala kerendahan hati. Hilangkan keraguan sepenuhnya. Semesta lebih paham caranya untuk mendapatkan mimpi-mimpi itu daripada kita harus melogika dan berpikir aneh-aneh. Karena ketika berpikir yang aneh-aneh dan logikanya tidak masuk diakal yang malah hanya membuat kita semakin bingung dan ragu. Percayalah, Semesta lebih paham mana kebutuhan yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Biasanya itu yang akan didahulukan.
Untuk keseharian, Law of Attraction (LoA) sering saya gunakan juga.
Saya selalu mengibaratkan bahwa saya ini seorang Sutradara. Setiap scene-nya sepenuhnya saya yang atur. Misal, ada acara dengan beberapa kawan. Saya tahu kondisinya akan jenuh dan ribet. Nah, disini saya mengaplikasikan Law of Attraction (LoA). Bagaimana caranya? Karena saya Sutradaranya, saya bayangkan scene-nya ketika nanti bertemu dengan kawan-kawan disana akan menjadi pertemuan yang menyenangkan. Membayangkan mereka semua yang hadir disana, tertawa lepas, bergembira dan banyak obrolan-obrolan seru. Membayangkan sedetail-detailnya.
Selalu ingat, Law of Attraction (LoA) tidak pernah tahu kalau saya sedang berpura-pura menjadi Sutradara. Yang dia tahu, saya memikirkan scene yang menarik dan positif. Apa yang kita pikirkan, itu pula yang akan kembali ke kita. Jadi memang sangat penting, mengelola pikiran kita agar terus terjaga dengan pikiran positif dan tentunya belajar menerapkan Law of Attraction (LoA) dalam keseharian kita.
Silakan Dibaca Juga Artikel Yang Berkaitan:
..
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini, apabila tidak keberatan silakan Follow saya di @fesbukan, boleh sekali apabila ingin Upvote dan tentu saja saya akan senang sekali apabila ada yang me-resteem.
Terima kasih kepada Komunitas Steemit Indonesia @curie
Terima Kasih kepada para Curator Indonesia @aiqabrago dan @levycore
dan juga..
Terima kasih untuk Mentor @doyanphotography dan Tim Steemit Semarang @ririn, @rkb, @prenjana, @donikudjo, @aidasania, @patriciadian, @musikindonesia, @agungpriambodo, @mayorita
Mari Mengeksplorasi!
thanks your post! have a nice day
@originalworks