Berkuliner Mie Kopyok di Semarang

Halo kawan Steemian, hari minggu rasanya kurang asyik ya kalau hanya dihabiskan dirumah. Yup, hari minggu kemarin dan seperti hari-hari minggu sebelumnya. Sepertinya sudah menjadi rutinitas buat saya dan istri kalau Minggu pagi bisa dipastikan sarapan disini. Yup, ini Mie Kopyok favorit. Makanan khas kota Semarang.

Di Semarang makanan ini menjadi salah satu menu favorit yang wajib dicoba. Lebih seringnya ditemui pagi sampai sore. Dulu penjual Mie Kopyok atau Mie Lontong menjajakan dagangannya berkeliling dengan menggunakan pikulan. Seiring dengan berjalannya waktu mulai berubah menjadi gerobak. Mungkin efek usia dari penjualnya yang memang rata-rata sudah tua dan untuk mengangkat pikulan agak berat. Beberapa kali saya sempat juga bertemu dengan penjual yang masih pakai pikulan tapi saya tidak sempat mengabadikannya.

Ada berapa penjual Mie Kopyok di Semarang yang sering menjadi rujukan para pemburu kuliner khas. Salah satunya adalah Mie Kopyok Pak Ngadi ini. Waktu itu saya menemukan Mie Kopyok Pak Ngadi ini karena sering lewat di lokasinya berjualan dan sering melihat yang beli itu antri-antri. Dan akhirnya isenglah saya mencoba Mie Kopyok ini dan akhirnya menjadi langganan.

Lokasinya dekat dengan SMA Kolese Loyola, di jalan Karanganyar. Mie Kopyok Pak Ngadi berjualan dengan gerobak. Biasanya para pembeli disediakan tempat duduk di sekitar tempatnya berjualan. Karena memang bukan lokasi sendiri sehingga memanfaatkan tempat yang seadanya. Namun jangan salah ya, sekalipun tempatnya seadanya, pembelinya nyaman-nyaman saja menikmati Mie Kopyok ini di tempat yang sudah disediakan.

Biasanya Mie Kopyok Pak Ngadi ini buka mulai jam 8 sampai jam 3 sore. Seringnya sebelum jam 3 sudah habis duluan. Beberapa waktu ini saya sudah tidak ketemu lagi dengan Pak Ngadi. Posisinya berjualan saat ini sering dilayani oleh anak-anak dan istrinya. Menurut cerita anaknya, Pak Ngadi sudah berpulang beberapa waktu yang lalu. Kecapekan kata anak-anaknya.

Dan ini sosok Pak Ngadi yang sempat saya abadikan.

Pak Ngadi saat meracik Mie Kopyok.

Secara rasa, mungkin hampir sama sebenarnya rasa Mie Kopyok ini karena memang di dominasi dengan rasa bawang. Pertimbangan saya memilih makan disini lebih karena selera dan porsi. Porsinya disini lumayan bikin kenyang dan secara harga masih masuk akal. Sementara di beberapa tempat yang sudah menjadi rujukan wisatawan kalau buat saya masih nanggung untuk penyajiannya. Ya, lagi-lagi dikembalikan ke selera masing-masing ya.

Mie Kopyok/ Mie Lontong:

• Mie
• Taoge Rebus
• Irisan Tahu Goreng
• Lontong
• Kerupuk
• Kecap & Sambel

..

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini, apabila tidak keberatan silakan Follow saya di @fesbukan, boleh sekali apabila ingin Upvote dan tentu saja saya akan senang sekali apabila ada yang me-resteem.

Terima kasih kepada Komunitas Steemit Indonesia
Terima Kasih kepada para Curator Indonesia @aiqabrago dan @levycore

dan juga..

Terima kasih untuk Mentor @doyanphotography dan Tim Steemit Semarang @ririn, @rkb, @prenjana, @donikudjo, @aidasania, @patriciadian, @musikindonesia, @agungpriambodo, @mayorita

Mari Mengeksplorasi!

..