Kawasan Ekonomi Khusus | 1

---

Kawasan ekonomi khusus/KEK atau special economic zone/SEZ adalah wilayah di mana regulasi terkait hukum bisnis dan perdagangan dalam suatu wilayah negara, berbeda dari wilayah yang lain.

KEK itu sendiri adalah suatu kawasan yang secara geografis dan jurisdiktif merupakan kawasan perdagangan bebas, termasuk kemudahan dan fasilitas bebas pajak atas impor barang-barang modal untuk bahan baku komoditas sebagaian ekspor, dan dibuka seluas-luasnya.

Tujuan dibentuknya KEK adalah untuk peningkatan perdagangan, peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja dan administrasi yang efektif.

Untuk mendorong bisnis untuk didirikan di zona tersebut, kebijakan keuangan dan administrasi yang relatif longgar dan berbeda dengan wilayah lain diperkenalkan.

Kebijakan ini biasanya mempertimbangkan peraturan investasi, perpajakan, perdagangan, kuota, bea cukai dan ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan mungkin ditawari bebas pajak, di mana pada saat membangun di zona mereka diberi masa perpajakan yang lebih rendah.

Tujuannya tidak lain adalah untuk menarik investasi asing sebanyak mungkin masuk ke wilayah ini (Woolfrey, 2013:4; Farole and Akinci, 2011:7).

Manfaat yang diperoleh perusahaan dengan berada di zona ekonomi khusus dapat berarti dapat menghasilkan dan memperdagangkan barang dengan harga lebih rendah, yang ditujukan untuk bersaing secara global.

Sederhananya, Pembentukan KEK diharapkan akan mampu meningkatkan investasi atau usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi, yang berdampak pada peningkatan lapangan pekerjaan dan penurunan tingkat kemiskinan.

Tanpa disadari, praktek KEK telah berabad-abad lamanya dipraktekkan dalam dunia internasional. Zona bebas dan entrepots telah digunakan selama berabad-abad untuk menjamin penyimpanan gratis dan pertukaran sepanjang rute perdagangan. Dalam sejarahnya, pembentukan kawasan ekonomi khusus atau KEK tidak terlepas dari sejarah industrialisasi yang terjadi di berbagai negara yang berkembang pesat pada abad 19.

---