Media Sekuler dan Kolonialisme baru

Jika emas merupakan kekuatan utama kita untuk mendominasi dunia, maka dunia jurnalistik merupakan kekuatan kedua bagi kita.

Inilah sebuah kata yang diucapkan oleh seorang Rabbi Yahudi Rashoron ketika berkhutbah menjelaskan pentingnya menguasai media massa dalam sebuah pertemuan di Braga tahun 1869.

Selanjutnya pada saat konfrensi Zionis pertama di Bassel Swiss tahun 1897 yang dipimpin oleh Theodore Herzl, komunitas yahudi internasional menyimpulkan, cita-cita mendirikan negara Israel Raya tidak akan terwujud tanpa menguasai media massa.

Bagi kita umat islam, sebenarnya secara akidah Islam, seorang muslim tidak boleh meyakini adanya dasar kehidupan yang lain, selain TAUHID (meng-esakan Allah dalam penghambaan dan peribadatan) dan tidak boleh mengambil rujukan hukum apapun, selain syari'at islam. Tetapi secara politik kita bisa menerima Pancasila dan UUD 1945 sebagai kata Sepakat atau kata Kompromi dengan sesama warga bangsa yang berbeda-beda.

Namun sayangnya, musuh-musuh islam dari kalangan sekuler selalu mencari celah untuk memojokkan, memfitnah dan menimpakan bencana bagi kaum muslimin. Sikap kaum sekuler semacam ini mendapatkan dukungan besar dari media-media massa yang umumnya berhaluan sekuler. Media-media menjadi corong utama untuk menyebarkan fitnah, tuduhan, provokasi dan marginalisasi atas hak-hak umat islam.

Sumber foto: Google

Media jarang sekali risau melihat cengkeraman IMF atau Bank Dunia dalam perekonomian nasional, mereka tidak risau ketika Sistem Neoliberalisme semakin merajalela, mereka tidak pernah risau dengan dominasi perusahaan, produk dan investasi asing.

Mereka tidak pernah risau ketika aset tambang dan sumber daya alam banyak dikuasai asing, mereka juga tidak risau ketika jumlah hutang luar negeri kita semakin membengkak. Malahan media-media sekuler itu terus membanjiri kehidupan masyarakat kita dengan 1001 jenis hiburan dan kesenangan supaya masyarakat tidak mengerti dengan keadaan yang sebenarnya. Supaya mereka tidak mengerti praktik kolonialisme yang sedang melanda negaranya

Melalui hiburan-hiburan itu mereka berusaha merusak mental masyarakat, membuat tumpul nalarnya dan membuat mati spiritualnya, sehingga masyarakat seperti kumpulan manusia-manusia lumpuh yang tidak bisa berbuat dan menuntut apa-apa.

Dan pada akhirnya, disamping berusaha memperbaiki diri sendiri, saya hanya bisa berdo'a semoga Allah Ta'ala menghancurkan manusia-manusia durjana itu, merusak aset-aset kehidupan dan capaian mereka serta merusak nikmat, rasa dan kesenangan mereka.

Semoga yang membaca tulisan ini dapat juga menulis tentang hal-hal yang dapat mencerahkan umat disamping mendapatkan upvote dan steem dolar dari steemit.com

Sumber:

1. Buku "Yahudi dalam Informasi dan Organisasi" Karangan Fuad Said Abdurrahman Ar Rifa'i tahun 1995.
2. Buku "Invasi Media Melanda Kehidupan Umat" Karangan AM. Waskito tahun 2013.
3. Rangkuman dari berbagai sumber.

Salam hormat saya kepada para kurator indonesia yang tulisannya paling banyak dibaca oleh masyarakat Indonesia @aiqabrago dan @levycore semoga tulisan mereka tidak hanya menghasilkan dolar tapi juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Salam hormat saya kepada stemians aceh, teruslah berkarya, meskipun tidak menghasilkan cuan paling tidak kita telah berkontribusi yang terbaik buat agama, bangsa dan negara.

Salam hormat saya kepada stemians indonesia dimanapun kalian berada, marilah kita saling membantu, jikapun tidak meresteem tulisan teman-teman kita, mari kita upvote sebagai bukti kita saling support.

Satu kata terakhir dari saya, Orang yang cerdas bukanlah orang yang mengharapkan keterpurukan bagi saudaranya.