Ketika Si Abang Merengek Minta Berbuka

in #indonesia6 years ago

Sahabat steemian...

Memasuki hari keempat ramadhan, Ahad (20/5/2018) cuaca kelihatan sangat cerah. Mulai pagi tadi hingga siang hari ini suasana masih terasa sangat panas menyengat. Kecuali sore hari yang terkadang mendung.

Orang-orang sepertinya sedikit terlihat lalu lalang di jalanan. Kemungkinan mereka kebanyakan lebih memilih berdiam diri di rumah-rumah. Atau menghabiskan waktu siangnya di mesjid-mesjid, meunasah, dan musalla setelah salat zuhur berjamaah.

Berbeda hal nya dengan si Abang, nama lengkapnya Nabhan Fathani. Anak laki-laki pertama kami yang baru berusia tujuh tahun lebih. Baru kelas satu madrasah ibtidaiyah. Siang ini dia banyak merengek, nangis minta berbuka puasa. Pasalnya pagi tadi kami tidak sempat makan sahur. Kebetulan tidak satupun di antara kami yang terbangun.

Saat pagi penjelang siang tadi, tak ada masalah. Pagi tadi kami sempat jalan-jalan ke pasar Bugak, Jangka untuk berbelanja. Dia merasa senang dan nyaman dengan keadaan di pasar tersebut.

Ketika kami sampai di rumah kembali, si Abang mulai tak karuan. Sambil memegang perutnya, dia menangis. Tangisan terus berlanjut beberapa saat. Saya dan bundanya terus berusaha untuk meredam, merayu, berharap dia tidak lagi minta berbuka. Namun usaha kami ternyata tidak mampan.

Dia terus menangis. Permintaannya pun jadi bertambah, tetapi sepertinya sudah sedikit diplomatis. Sekarang dia minta dibuatkan es buah, mie goreng bumbu kacang, untuk berbuka puasa nanti. Untuk itu siang menjelang azan zuhur dia minta jalan-jalan lagi untuk membeli bahan-bahan membuat makanan tersebut.

Kami pikir keadaan sudah agak bisa dikendalilan. Permintaan berbuka puasa tidak lagi fokus. Nampaknya dengan jalan-jalan dan mencari bahan membuat es buah bisa jadi solusi mencairkan suasana.
Foto: Melihat aliran krueng peusangan

Tanpa pikir panjang, solusi jalan-jalan yang ditawarkannya sendiri saya sanggupi. Meski keadaan di luar sana sangat gerah dan panas. Panasnya bisa "crah ulee buya" (cerah kepala buaya). Istilah yang menggambarkan suasana panas yang sangat.

Dengan menggunakan motor scoopy kesayangan, kami pun bergerak. Tujuan pertama adalah ke mesjid, melaksanakan salat zuhur. Setelah itu saya mengajaknya beristirahat di dalam mesjid dengan alasan di luar panas sekali.

Alasan yang tepat dan sangat bisa dimaklumi si Abang, anak saya itu. Kami pun bersama beberapa jamaah lainnya merebahkan badan sambil bercerita. Tidak lama, sepertinya dia sudah mulai tertidur. Sayapun memejamkan mata.

Tidak sampai satu jam, di bangun dan mulai lagi dengan cerita lamanya. Saya berasaha mendiamkannya. Akhirnya dia dian dan kami sepakat keluar mesjid dan mencari pasar buah guna membeli bahan untuk es buah. Sajian berbuka puasa, pesanannya sore ini.

Selanjutnya kami ke mini market untuk mencari bahan tambahan pembuatan es buah. Selain itu juga, si Abang membeli beberapa jenis makanan ringan untuk dua adiknya di rumah. Setelah semua dirasa cukup, kami pun pulang.

Sesampai di rumah, kami disambut hangat bunda dan dua adik laki-lakinya. Sementara yang bungsu (laki-laki juga) masih tertidur di ayunan. Lagian belum bisa apa-apa. Baru berusia 50 hari genap.

Akhir cerita, suasana si Abang yang tadinya sedikit bergejolak, tidak kondusif, merengek, dan menangis minta berbuka. Alhamdulillah kondisi bisa diamankan. Dan mudah-mudahan puasanya hari ini bisa selamat. Bisa berbuka tepat pada waktunya.

Demikian sahabat steemian sedikit cerita kami sore ini. Semoga menjadi pembelajaran bagi anak-anak kita, saya sendiri, dan sahabat semuanya.

Salam,
@farizalm

Sort:  

Salam buat si abang
Sukses selalu @farizalm

Makasih tgk @saiful292. Salamnya sudah saya sampaikan

Mupayeuk2 ureng lam mesjit bak geuperjuangkan melawan hawa napsu

Beutoi, weuh teuh oh takalon...

He.... Brat bacut tgk @syakiran.balya

Ntar mlm bunyiin alarm pak @farizalm hehehe yang agak besar. Kasian si abang kan....hehe

Iya bu siti @nyakti. Tadi pagi, alarm juga disetel. Tapi mgkn karena kecapean. He...

Mantap, anak.muda saya yang baru lulus TK hati ini KO. Demam dan masuk angin sehingga harus berbuka pada pukul 10.00 WIb. Tapi menurut info dari Umminya si agam sudah tak niat puasa sejak sahur. Si agam droneuh brat that perjuangan uroenyoe. Hehehe. Selamat!

Alhamdulillah sampe sekarang masih bertahan si Abang. Memang dia tidak harus berjuang sendiri. Mesti ayah dan bundanya ikun membantu. Sekarang lagi lalee sama bundanya buat es buah. He..

Smoga aneuk muda droeneuh bisa segera sehat dan kembali bisa berjuang bersama-sama.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.031
BTC 63062.73
ETH 2687.13
USDT 1.00
SBD 2.54