Aku dan Steemitku

Selamat siang menjelang sore sahabat steemians semua, semoga tetap bahagia..

Saat pertama kali dipromosikan republik steemit oleh sahabat saya @blackkout, rasanya ingin menyelam sedalam-dalamnya kedalam lautan steemit untuk berubah menjadi paus, namun itu keliru besar, kaki saya masih menginjak bumi, semenitpun badan dengan bobot lebih 85kg ini tak bisa melayang diudara kecuali terjun payung, namun semenjak itu dengan akun pertama @bayuu saya mulai memposting hal-hal yang ringan sampai reputasi 37, namun negara api menyerang akun saya, reputasi saya jatuh -1, dan mulai saat itu tidak bisa digunakan lagi.

Setelah kejadian itu saya beralih ke akun yang kedua saya, tanggal 23 Maret 2018 saya memperkenalkan diri saya disteemit, sejak itu jari-jari saya mulai menari lagi diatas keyboard, satu persatu postingan saya lembar kedalam blog steemit, dengan sokongan dan dukungan dari sahabat yang sudah menjelma jadi orang tua saya @muhammadabi saya mulai merangkak sedikit demi sedikit. Semenjak di setujui oleh steemit umur akun saya ini sudah 75 hari, namun aktif sekitar sebulan yang lalu.

Semenjak ber KTP steemit, saya punya hobi lain, yaitu menulis, rasanya tidak adil kalau saya tidak menulis satu hari satu postingan disteemit, ada yang tidak lengkap kalau belum menulis, benar kata orang, alah bisa karna biasa, sebelum berlabuh dalam dunia steemit saya tidak pernah menulis lebih dari 50 kalimat, faktornya sederhana karna tidak terbiasa menulis, efek dari steemit ini juga saya sempat membuat tulisan disalah satu buku alumni saya dengan durasi 1.250 kalimat lebih kurang.

Buku dengan judul Bangga Jadi Santri tersebut ditulis oleh para alumni, tulisanya pun berbagam macam ragam, mulai dari pengalaman hidup, pengalaman dipesantren dan lain-lain, dibuku inilah salah satu tulisan saya tentang pengalaman pertama saya hidup dipesantren saya luahkan, terserah orang mau menilai saya bagaimana, yang jelas itu pengalaman luar biasa saya sebagai penulis, itu semua berkat dari steemit.

Dalam pepatah zaman dikatakan kalau harimau mati meninggalkan belang, maka jika seseorang sudah tiada hanya dengan karya mereka akan tetap hidup, akan terua dikenang oleh generasi setelahnya.
Maka disteemit inilah saya pikir lahan yang sangat cocok untuk mebalajr menulis, untuk mulai mengetik kalimat perkalimat, maka rugi jika disia-siakan.

Ayo menulis..

Salam bahagia

@fahmitya

Sel Kupi Blang Pulo, Lhokseumawe.