REORINTASI TENTANG ACEHNOLOGI( 1: 2)

in #indonesia6 years ago (edited)

imagePada bab ini menceritakan tentang konsep Acehnologi muncul didalam bagian penelitian di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam bab ini, akan dijelaskan yang menjadi ranah pengakajian Acehnologi. Mencoba membuka wacana mengenai Aceh studies (studi aceh). Selama ini telah banyak para peneliti yang mengkaji, mulai dari sejarah Aceh hingga kekinian. Mengenai Aceh studi banyak bahan-bahan yang berserakan mulai dari dayah-dayah sampai ke lembaga riset terkemuka di seluruh dunia. Namun, upaya menggali Aceh belum adanya kesimpulan tentang studi disiplin ilmu yaitu Aceh studies. Sejauh ini, studi tersebut lebih banyak dijadikan sub- studi diberbagai perguruan tinggi yang ada di luar negeri seperti Asian studies (studi asia), Southeast Asian Studies (studi asian tenggara), Indonesia studies (studi indonesia), dan Malay Studies (studi melayu). dalam kajian tersebut, aceh sering disebut sebagai objek pelengkap karena kajian mengenai seluk beluk aceh bukan merupakan bidang disiplin ilmu yang berdori sendiri.

Adapun yang dimaksud Aceh Studies adalah: suatu kajian yang meneliti, menelaah, dan mengkaji mengenai seluk-beluk dunia ke-Aceh-an dari berbagai perapektifatau pendekatan keilmuan. Jika Aceh dianggap sebuah objek kajian ilmu, maka Aceh memiliki ciri khas didalam sejarah, bahasa, dan budaya. Namun, keunikan budaya dan sejarah Aceh yang terhubung mulai dari majapahit hingga ke turki Utsmani dan menjadi sebuah kajian yang cukup menarik jika di teliti. Di sini, Aceh bisa dikaji dari barbagai sudut pandang keilmuan yaitu ilmu sosial, ilmu seni, dan ilmu kemanusiaan (humaniora).

Jadi, membangun studi Aceh masih perlu kerja keras sebagai contoh, pusat kajian mengenai dunia Melayu yang pernah dilakukan oleh ATMA memerlukan kerja yang cukup panjang.

Jika, membangun sebuah studi memang melibatkan kerja intelektual, selain kerja yang sifat administratif.maka seorang antropolog ketika memperkenalkan ilmu sosial di India yaitu M.N. Srinivas. Dia berpendapat bahwa kerja menbina suatu diaiplin ilmu terkadang menjadi bagian dari sejarah ilmuwan itu sendiri.

Kajian mengenai Aceh studies telah dimulai, wlaupun masih banyak menuntut pada persoalan yang bersifat teori, irfani, dan gnosiologi. Acehnologi bertujuan untuk mengkaji semua tradisi yang terjadi di Aceh. Dan untuk mempelajari kearifan lokal, orang aceh sangat menerapkannya, walaupun sebenarnya terkadang berasal dari tradisi-tradisi pemikiran Hindu dan Buddha.
Saat ini, pemikiran kita memahami Aceh masih melalui segi faktor geografis. Karena konsep penguasaan masyarakat di kaitkan dengan nama kampung. Maksudnya, kekuasaab duniawi di pegang oleh geuchik, dan dia betugas untuk menjalankan roda pemerintahan. Namun untuk konteks kekuasaan rohani dikendalikan oleh Ulama sevagai pusat pendidikannya, yaitu dayah. Sehingga mereka di panggil menurut peungasaan yang dikendalikan dan otoritas keyakinan 'BAPAK'. Namun masyarakat aceh lebih suka menggunakan istilah bahasa Arab yaitu Abu, Abon dan waled. Sedangkan untuk tingkat tertinggi mereka menggunakan istilah teungku chik. Untuk tiap-tiap kawasan, memiliki 'BAPAK' panggilan tersendiri seperti Abu panton, Abu Amplah, Abon seulimum, Abuk krueng kale, Abu woyla dan sebagainya.

Sort:  

Postingan yg bagus untuk di baca dan di teliti...

Di vote back ya

Coin Marketplace

STEEM 0.23
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 66216.02
ETH 3547.44
USDT 1.00
SBD 3.01