Jangan Pernah Berhenti Meraih Pendidikan, Meski Sebagai Pekerja Migran

in #indonesia4 years ago

FB_IMG_1611752101720.jpg


“Mba, saya seorang BMI, bisakah melanjutkan kuliah di UT Taiwan?”
“Mba, bagaimana cara membagi waktu sehingga Mba bisa bekerja sambil kuliah dan berkarya?”
“Mba, disini bekerja sebagai apa ya? Kog bisa aktif di setiap kegiatan?”

Pertanyaan itu sering kali dilontarkan pada saya, baik melalui inbok atau pun chat aplikasi lainnya. Saya bekerja juga sama seperti teman-teman di sini, pekerja migran Indonesia di sektor informal.

Tahun 2011 lalu, saat saya menjejakan kaki pertama kali di Taiwan, tiga bulan pertama merupakan masa-masa beradaptasi yang berat bagi saya. Rindu anak, keluarga ditambah lagi pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai di job yang tertera. Karena di job saya hanya menjaga seorang nenek, mengantarnya ke rumah sakit. Menemaninya, serta mempersiapkan segala kebutuhannya. Namun, apa yang saya kerjakan, benar-benar jauh dari yang ada di perjanjian. Untuk lebih detailnya, ada di beberpa cerpen saya yang terbit di REPUBLIKA berjudul “Setangkup Asa di Bumi Formosa”


FB_IMG_1611752111101.jpg


Banyak teman-teman yang mengatakan saya bodoh, kenapa saya tidak kabur saja dari tempat tersebut. Dengan latarbelakang saya yang bisa bekerja dan juga bahasa.Namun, jika saat itu saya memilih kabur, mungkin jalan hidup saya tidak seperti ini. Dahulu komunikasi tidak mudah seperti saat ini. Berkabar dengan mudah dilakukan.

Sabar dan berdoa itulah yang saya lakukan hingga akhirnya agensi datang dan memindahkan ke tempat kerja yang sekarang hingga saat ini.

Di tempat kerja yang kedua saya mendapatkan libur dan hak-hak sebagai pekerja, nenek yang saya jaga dahulu seorang guru dengan latarbelakang kelurga yang mencintai pendidikan. Di sinilah Allah membayar manis buah kesabaran yang saya lakukan dahulu. Berlahan dan pasti saya mengisi waktu liburan dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti mengikuti kelas di Ipit Taiwan seperti les computer dan kelas lainnya. Hingga akhirnya saya menemukan informasi tentang Universitas Terbuka Taiwan. Saat itu, saya sudah mulai menekuni dunia menulis dan telah menerima beberapa penghargaan di perlombaan.


FB_IMG_1611752089297.jpg


“Jika saya hanya menulis. Pasti saya hanya akan menjadi penulis. Itu saja. Namun, jika saya melanjutkan pendidikan, maka kesempatan yang saya dapatkan akan terbuka lebih luas dan lebih banyak jaringan.” Itulah yang ada dalam pikiran saya saat itu.

Sambil mencari informasi tentang bagaimana berkuliah di UT Taiwan, saya pun menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari persyaratan, nyali, dan kesiapan menghadapi konsekuensi dari apa yang saya lakukan karena boss tidak memberi izin saya bekerja sambil melanjutkan pendidikan. SEhingga ia tidak pernah tahu apa yang saya lakukan saat libur.

Sepengetahunya, saya liburan untuk melepas penat setelah sibuk bekerja. Itu saja. Selebihnya, sepandai-pandai saya mengatur waktu. Bahkan untuk belajar dan mengerjakan tugas2, saya menggunakan lampu LED kecil yang saya tancapkan di power bank. Karena nenek tidak suka saya menyalakan lampu terlalu malam. Pemborosan.


FB_IMG_16115752867720385.jpg

Hidup adalah pilihan yang harus diperjuangkan. Bekerja, kuliah, aktif kegiatan dan berkarya membawa saya dalam putaran waktu begitu cepat.

Hingga akhirnya segala perjuangan yang berdarah itu berbuah manis. Minggu, 13 Desember saat “janji Wisuda” saya ucapkan seolah membayar semua perjuangan yang saya lakukan. Tidak mudah memang, finally bisa saya wujudkan, Etik Nurhalimah, S.S. Sekaligus menerima beasiswa prestasi dua semester untuk kegiatan ekstrakulikuler.

Jadi, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kerap diberikan teman-teman, saya ingin mengatakan,” Meski bekerja sebagai BMI, kita berhak meraih mimpi dan cita-cita yang kita miliki. Karena menjadi pekerja migran bukanlah impian, tetapi batu loncatan untuk meraih masa depan.”

Terima ksih untuk keluarga dan semuanya yang selalu memberi support. Agensi yang selalu membantu saya untuk mendapat izin saat libur, hingga satpam apartemen yang membantu saya saat menerima modul perkuliahan.

Taipei, 25 Desember 2020

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 63283.09
ETH 2463.49
USDT 1.00
SBD 2.54