Konsep "Orang Dalam"steemCreated with Sketch.

in #indonesia6 years ago

34stop.jpg

Sumber

MESKIPUN era pemerintahan Soeharto yang dikenal dengan istilah Orde Baru (Orba) sudah berakhir, namun diakui atau tidak pola perilaku sisa pemerintahan Orba masih banyak ditemui.

Di era Orba, perilaku Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) sangat merajalela. Hingga serangkaian demo besar-besaran dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa, yang membuat presiden Soeharto lengser dari tampuk pimpinannya sebagai kepala pemerintahan Indonesia saat itu.

Lengsernya Soeharto memberikan secercah harapan bagi masyarakat Indonesia akan berakhirnya pola perilaku KKN dilingkungan pemerintahan di lintas instanai Indonesia.

Saat itu, kita sebagai rakyat Indonesia sudah mulai mengimpikan akan bangsa kita yang maju dan menjadi bangsa yang teuleubeh di ateuh rhueng donya -- begitulah kira-kira bahasa metavora untuk impian kejayaan bagi bangsa kita. Apalagi mengingat sumber daya alam negara kita yang melimpah dan anggaran negara yang begitu besar saban tahun dikucurkan.

Akan tetapi, kenyataan yang kita dapati tidaklah demikian. Harapan untuk menjadi bangsa yang maju, makmur dan sejahtera, dan nilai-nilai demokrasi serta kebijakan yang berbasis keadilan bagi rakyat Indonesia, tak pernah kunjung didapati.

Malah, rasa-rasanya tidak ada jauh beda antara era pemerintahan Orba dengan era reformasi seperti yang kita agung-agungkan saat ini. Karena kenapa? Masih banyak dari golongan kita yang suka dan tergoda untuk melakukan praktik KKN.

Pola perilaku yang memperkaya diri sendiri atau kelompok kepentingannya dengan mengabaikan kepentingan orang banyak (umum) sudah menjadi bagian budaya masyarakat dilingkungan kita hari ini.

Model kebijakan yang berusaha melakukan kerja sama kotor dalam pemerintahan, dimana persekongkolan terhadap serangkaian tindakan yang merugikan negara masih marak terjadi.

Belum lagi dengan konsep orang dalam dalam setiap perekrutan tenaga-tenaga kerja, semisal tenaga kerja untuk instansi pemerintahan, atau perusahan-perusahan tertentu, yang sangat mendhalimi dan mengabaikan pihak lain yang menurut kualifikasi lebih berhak, seolah menjadi suatu keharusan yang tak perlu dihiraukan. (Mungkin) sudah terbesit pula di hati mereka bahwa model "orang dalam" dalam segala hal itu dibenarkan oleh agama dan negara.

Padahal “konsep orang dalam” jelas-jelas merupakan salah satu bentuk Nepotisme, yang sudah barang tentu bersalahan dengan undang-undang negara dan norma-norma agama yanh wajib dijalani.

Karena itu pula, bagi kita yang masih mengimpikan bangsa kita menjadi bangsa maju, maka silahkan simpan impian anda itu baik-baik --bila perlu anda kafani dan kuburkanlah dia. Jika tidak, maka anda akan terus kecewa dan hanya bisa mengutuk keadaan saja. #nyanban

IMG_20180307_213645.jpg

Sumber

IMG_20180307_213521.jpg

Sumber


Jameuen nyoe, jameun ureung dalam teungku-teungku meutuwah.

Rabu, 07 Maret 2018 || @emsyawall

Sort:  

Mungkin mereka menganut sistem monarki bg.. Makanya efeknya yang demikian itu..

Sistem monarki sudah tidak ada lagi @zikrulkhalis27 sejak negara kesatuan di proklamirkan.

Hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60603.53
ETH 2702.02
USDT 1.00
SBD 2.44