The Aruu Telingaan in the Tribe dayak
Hii, Steemian... Kali ini saya akan menulis tentang Telingaan Aruu simbolis identitas kebangsawanan.
Hii, Steemian ... This time I will write about the Aruu Telingaan symbolic of the noble identity.
Setiap suku mempunyai tradisi dan keunikan masing-masing. Seperti Suku dayak pedalaman yang terletak di kalimantan, indonesia memiliki keunikan berupa tradisi Telingaan Aruu.
Each tribe has its own traditions and uniqueness. Like the Dayak tribe inland located in Kalimantan, Indonesia has a uniqueness of the tradition of Telingaan Aruu.
Telingaan Aruu merupakan suatu tradisi memakai pemberat logam pada telinga wanita dan laki-laki. Tradisi ini dimulai saat masih bayi sampai tua. proses penindikan telinga setelah luka bekas tindikan mengering, kemudian di pasang benang yang nantinya diganti dengan kayu, sehingga lubang telinga akan makin membesar dan setelahnya barulah dipasang benda logam. Benda tersebut yang dipasang di telinga dalam bahasa kenyah di suku dayak dinamai Belaong.
Aruu's ears are a tradition of wearing metal weights in the ears of women and men. This tradition begins as a baby until old age. the process of piercing the ear after the former piercings dry, then in pairs of threads that will be replaced with wood, so that the ear hole will become larger and afterwards then installed metal objects. The object that is placed in the ear in the language of kenyah in Dayak tribe is named Belaong.
Bagi sebagian suku dayak, pemasangan telingaan aruu bertujuan untuk menjaga tradisi turun temurun yang telah dilakukan oleh leluhur suku dayak tersebut dan sebagai identitas kebangsawanan suku tersebut.
For some Dayak tribes, aruu telingaan aims to preserve the hereditary traditions that have been done by the ancestors of the Dayak tribe and as the tribal nations identity.
Namun saat ini, tradisi memanjangkan telinga sudah mulai ditinggalkan oleh penduduk di suku dayak sehingga keunikan tradisi suku ini mulai hilang dari sejarah jika tidak didokumentasikan.
But today, the tradition of elongating the ears has been abandoned by the inhabitants of the Dayak tribe so that the uniqueness of this tribal tradition begins to disappear from history if not documented.
Picture the Man used aruu ears
Pictrure the woman used aruu ears
Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi para steemian tentang tradisi suku dayak. Terimakasih kepada para steemian yang sudah menyempatkan membaca tulisan ini sampai akhir.
Hopefully this article provides benefits for the steemian about Dayak tribal traditions. Thanks to the steemians who have been reading this paper until the end.