You are viewing a single comment's thread from:

RE: 2019 Indonesia's Presidential Election: A Series of Cheating

in #indonesia5 years ago

sorry om sebagai salah satu anggota KPPS pada saat pemungutan suara, maka semua yang om bilang itu omong kosong!

  1. disetiap TPS ada banyak orang yang melihat, ada pengawas, ada saksi, dan satu lagi. tugas KPPS itu berat, ngitung secara jujur aja bisa sampai lebih dari 24 jam apalagi curang!
  2. emang apa gunanya bagi anggota KPPS buat curang, ga ada untungnya, ruginya banyak, karena kalau ketahuan yang di panggil yang anggotanya, bukan si politisi yang di bela.
  3. penghitungan suara dari zaman setelah era reformasi itu memang lambat. real countnya emang lambat, emang kemana aja beberapa pemilu belakangan ini? koq bisa ga tahu kalau prosesnya memang seperti itu?
  4. kalau kecurangan terjadi di TPS dan ga dilaporkan, trus guna saksi di tps tersebut ngapain? kenapa ga protes, kenapa ga melapor?
  5. ketahuan ga pernah cek situs perhitungan KPU yah om, kalau bilang kesalahan memasukkan data hanya menguntungkan incumbent. yuk gih lihat-lihat lagi, kali aja ada buat menguntungkan prabowo.

paling tidak, empati sedikit saja, bagi semua orang yang sudah mensukseskan pemilu, banyak loh anggota KPPS yang meninggal karena menjalankan tugas berat, yang kemudian denmgan sekonyong2 di bilang curang. kalu ada bukti, jangan ribut di media, ada MK tuh buat nyelesain om?

public anger? my anger are for those who always play victim, and can't see things with open heart.

catatan: bagi saya semua politikus itu busuk! kita hanya harus memilih yang masih bisa kita pakai untuk memajukan bangsa.

wkwkw, btw komen saya kepanjangan yah?
jengkel juga soalnya saya begadang sampai jam 5 pagi buat nuntasin pemilu, ga tahunya, pada bacot ada kecurangan. Indonesia makin modern, tapi pada ga punya hati. wkwkwk

Sort:  

Kritik seperti ini jelas bukan ditujukan kepada anda2 anggota KPPS maupun operator input..anda2 jelas bukan penanggung jawab perhelatan akbar ini..kl dibaca dengan dengan tanpa emosi jelas kritik ini ditujukan kpda pihak-pihak yg bisa melakukan penyalahgunaan wewenang..kita jangan memungkiri bahwa semenjak masa kampanye telah terjadi mobilisasi aparat daerah dan lain2 untuk mendukung petahana..siapa yg bisa melakukannya? telah terjadi pencoblosan surat suara di malaysia bahkan sebelum pencoblosan..siapa yg bisa melakukannya? di media sosial beragam tindakan kecurangan seperti petugas kpps yg langsung mencoblosi surat suara juga terjadi..siapa yg memerintahkan mrka? kotak suara juga tdk aman krn ada yg terbakar bahakn ada yg dibakar..ada yg dicuri C1nya..bgaimana bisa? Terakhir yg paling hangat skrg adalah bnyaknya kesalahan input..faktanya memang yg ditemukan bnyak sekali penambahan suara bagi petahana dan pengurangan bagi lawannya..tidak cukup hanya menjawabnya sebagai human error saja..bagaimana perhelatan dengan biaya 25T membuat "kelelahan" operator sebagai alibi ketika terjadi kesalahan?..kelelahan itu manusiawi..krna itu mestinya mrka antisipasi..seharusnya mereka bisa atur dnk jam kerjanya 2-3 shift?..kemudian mengenai lambatnya perhitungan suara tdk semata itu yg diprotes mas..tapi fakta ketimpangan input data telah teramati lebih mengutamakan daerah2 lumbung 01 lebih dahulu..contoh itu bisa diwakili oleh jabar dan jateng dmna jumlah input untuk jateng nyaris 2x lipat jabar..hal ini juga saya amati di wilayah saya SUMUT..dmna daerah2 jauh yg umumnya kantong 01 lebih bnyak masuk berbanding terbalik dengan kota2 besar yg menjadi lumbung 02..sehingga SUMUT seolah terlihat 01 unggul..prasangka publik pun tak terelakkan bahwa ini seolah ingin menyelaraskan hasil dengan QC..itu berbahaya krna jika benar disengaja maka itu adalah sebuah upaya framing jahat..kami hormat kpda anda2 yg bertugas dengan sepenuh jiwa..kami hanya tidak senang ketika melihat serangkaian kasus di lapangan yg berusaha merampas rasa keadilan..
salam

dan satu lagi. yang nanti bisa dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan adalah hasil real count yang nantinya kan diumumkan mei mendatang.
kemudian, disinilah peran kita, jika memang terjadi kesalahan, silahkan ajukan protes, toh kalian semua pegang salinan C1nya bukan?
saya belum dengar ada kasus pencurian C1, karena jika semua orang bekerja dengan baik, semua saksi punya salinannya, mau hilang bagaimanapun masih bakal ada salinannya. kecuali semua saksi dan pengawas di curi secara bersamaan. dan itu hampir tidak mungkin.
saya masih belum mengerti kenapa kalian semua heboh dengan hasil QC kali ini, apa susahnya sih nunggu sampai pengumunan resmi sambil terus memantau inpout data dari anggota KPU.
sudah pernah coba isi data C1 mas? tahu gimana susahnya? dan saya tekankan algi, kesalahan input tidak hanya terjadi pada paslon 2, tapi juga terjadi pada paslon 1. Pengurangan suara terjadi pada input kedua paslon pada beda TPS. maka dari itu saya tegaskan perlunay peran kita semua.
kalau memang kalian mengahargai kerja anggota KPPS yang sudah sepenuh jiwa, maka kalian harusnya ga usah ikut framing kecurangan yang kubu sana hembuskan. Apa ia itu bukan sebuah framing jahat? nah lo. . .

prosedurnya sudah ada, kalu memang ada bukti kecurangan, maka sebagai warga negara yang taat hukum dan tahu hukum, maka harusnya orang-orang atas sana akan menempuh jalur hukum dengan mengadukannya ke MK. Bukahkah memang begitu aturannya? bukan dengan cara blow up ke media? jadi siapa yang memframing apa?

rasa keadilan akan dirampas, ketika yang tahu mekanisme mencari keadilan di negra berdasar hukum, hanya mengancam dengan menggunakan people power.

btw saya ga emosi om, cuman jengkel saja dengan mereka yang seenak udel bilang ada kecurangan tapi ga mau melaporkan. jika kalian bilang ga percaya aparat? apa ia kita mau begitu saja mempercayai mereka yang bahkan membedakan orang operasi plastik dan digebukin ga bisa?

situng memang bukan untuk bahan acuan..tapi jelas dia bisa buat bahan framing..itu bahaya..sebegitu bnyak kesalahan tentu tidak mungkin dibiarkan menunggu penentapan..akan susah nantinya..anda tak perlu baper..mungkin saja 99.9% anggota KPPS itu tulus seperti anda..tapi seperti kata peribahasa..cuma butuh nila setitik untuk merusak susu sebelanga..panjangin sendirilah artinya..kesalahan2 massif menguntungkan 01 itu nyata dan perusakan, pencurian c1 jga nyata..kemarin di medan baru tertangkap anggota kpps sendiri yg mencurinya..jdi tdk usah defensive..kita mengkritik sistem yg dibuat dengan biaya mahal menggunakan uang rakyat..25T mestinya bisa membuat anggota kpps dan operator input tidak kelelahan jika dimanaje dengan baik..

saya bukan defensive, tapi saya mengajak kita berpikir seidkit rasional dengan menghilangkan rasa benci dalam hati diri kita. tanpa itu, apapun yang KPU lakukan bakalan bisa jadi salah dimata mereka yang kalah.
karena meang begitulah, KPU pasti akan dianggap curang bagi yang kalah. kata mahfud MD, yang sering ngurusin sengketa pilaka.

jika kesalahan tersebut hanya dianggap sebagai sebuah framing? apakah kecurangan ini bukan juga sebuah framing agar mendeligitimasi hasil pemilu.
seperti yang saya bilang, prosedurnya sudah ada. jika memang ada kecurangan silahkan dilaporkan. nanti pasti di proses. MK juag terbuka lebar bagi mereka yang mau menggugat. tapi tidak serta merta harus mengeluarkan ancaman akan people power.

jadi sebaiknya, menurut saya, kita tunggu saja hasil KPU. karena setelah diumumkan nanti bakal ada jalannya sendiri unutk menggugat. ga usah bikin banyakbahsa yang kadang bikin saya ketawa sendiri. wkwkwk

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 61740.86
ETH 3453.31
USDT 1.00
SBD 2.51