Kuningan: The Last Day of The Festive - Kuningan: Hari Terakhir Hari Raya
Time Of Kuningan - Waktu Kuningan
As in my previous post about the Galungan Festive here I have mention that the festive will last for at least two weeks. And today is the last day and it is called as Kuningan. Just like Galungan which falls excatly on wednesday every 210 days, so does Kuningan, but it always falls on Saturday.
Seperti postingan saya sebelumnya tentang hari raya galungan disini saya telah menyebutkan kalau hari raya galungan itu berlangsung paling tidak dua minggu. Dan sekarang adalah hari terakhir dalam rangkaian hari raya tersebut dan disebut dengan hari Kuningan. Seperti Galungan yang tepat jatuh pada hari rabu setiap 210 hari, begitu juga dengan Kuningan yang selalu jatuh pada hari sabtu.
Medium Offering - Sesajen yang biasa
The Meaning of Kuningan - Arti Hari Raya Kuningan
Kuningan means increasing spirituality and making a commitment to always do a good deeds and stay away from the bad one. The Balinese only pray before noon, it is believed that the God and the Ancestor spirit will return to the heaven and the other wold by noon. That is why most Balinese pray early in the morning. Since this is the last day of the festive for the win of the good over the bad, it is needed that we are always does the right things, not just for the festive but in all that we do. Can we do? well. . .
Kuningan berarti meningkatkan spiritulitas dan berkomitmen untuk selalu berbuat baik, dan menjauhi yang salah. Orang Bali biasanya sembahyang sebelum tengah hari, karena kami percaya Dewa dan para roh leluruh akan kembali ke surga dan dunia lain setelah tengah hari. Itu kenapa kebanyakan orang Bali sembahyang pagi-pagi sekali. Karena ini hari terakhir dari rangkaian kemenangan kebaikan melawan kejahatan, sangat diharapkan kita selalu melakukan kebaikan, tidak hanya pada hari raya tapi pada setiap hal yang kita lakukan. Bisakah? yah. . ..
Special Offering - Sesajen Spesial
In Kuningan, Balinese made a spesial offering for the God, which is Nasi Kuning or Yellow Rice. Made from the regular rice, mix with lemongrass and some turmeric for coloring. It symbolize prosperity that the God has given to the humankind.
Saat Kuningan orang Bali membuat sesajen spesial untuk para Dewa dan Tuhan yang kami percayai, yaitu Nasi Kuning. Terbuat dari nasi biasa ditambah dengan serai dan kunyit untuk pewarna, melambangkan kemakmuran yang telah Tuhan berikan kepada umat manusia
The Yellow Rice as an offering - Nasi Kuning sebagai sesajen
offering for the spirit outside our home - sesajen untuk roh halus di luar rumah kita
The face of pure Bali - Wajah orang bali yang asli
The ladies passing in front of my house to bring the offering to the temple - Para ibu-ibu lewat di depan rumah membawa sesajen ke pura
taken with Canon Kiss X8i
early this morning, speading the peace from Bali to the world
Sipp artikel yang bagus bli.. 😊👍
makasi mas. .😃😃
I like that @ekavieka
if you can visit to my post
i will 😃
So very interesting! Good must always win over the bad! : )
Those offerings are pretty. Do you know how to make them?
Unfortunately no, not all the Balinese man are able to make it, only a few able to. Because it is consider a girly duty during the festive to make it. The male are responsible to slaughter the pig and cook it, then make the "Penjor"
Setiap ada upacara, Bali menjadi sangat magis dan jelas nampak daya tariknya.
terima kasih mbak. Budaya lain di Indonesia tak kalah indah dan magis juga mbak. 😃
Selalu suka dengan Bali yang kental akan budaya. Wah kapan ya bisa ke Bali.
ayo mbak maen kesini
heheh
Ternyata selain menajdi objek wisata, bali juga memiliki budaya dan adat yang masih kental!
Incredible photos! Always impressed by your work!
Upacara yang sakral sekali di bali..jadi pingin ke bali..😀😀
Mau kebali ngasih sofwer ps3 hehe..