Musem geulayang, Musem luah blang

Ketika musim panen padi telah selesai,maka anak-anak dan remaja di pedesaan akan memainkan layangan di sawah yang selesai panen, mereka telah berkumpul di sawah untuk memainkan layangan mereka masing-masing.

Banyak jenis layangan yang meraka buat seperti layang kipas, layang simatung, layang buluen, layang urueng dll, tetapi diantara itu semua yang paling populer dikalangan anak-anak dan remaja adalah layangan kipan dan layangan buluen hal ini dikarena kan tingkat pembuatan layangan ini tergolong rumit dan butuh ketelitian yang tinggi sehingga layangan tersebut mau mengudara di angkasa.

Banyak dari mereka membuat sendiri layangan nya, kemahiran dan keuletan membuat layangan meraka peroleh dari belajar dari orang tua meraka atau ada juga yang belajar sama teman yang sudah mahir membuat layangan.

Meraka sangat senang jika layangan yang meraka buat mau terbang (teungoh cot),hal ini dikarenakan dapat membuat harga dari layangan itu sendiri akan mahal jika di jual, tak jarang dari meraka menerima orderan dari anak-anak kampung tetangga yang ingin memiliki layang-layang. Biasanya harga 1 layang-layang mencapai 50 rb sampai 100 rb tergantung sama ukurannya.

Kini musim panen hampir tiba di sebagian tempat semoga tradisi main layang-layang dikala selesai panen tetap terjaga. Sehingga tradisi membuat layang-layang dan main layang-layang tetap terjaga dan lestari.