Menulis, Renjanaku!

in #indonesia6 years ago (edited)

Menemukan renjana di usia berapa pun rasanya tetap menyenangkan. Aku suka menulis sejak dulu, walau aku menetapkan hati untuk mengejar cita-citaku saat kelas lima Sekolah Dasar untuk menjadi seorang veterinerian yang kerjanya terlihat menantang, mirip-mirip para zoologist atau biologist yang ada di channel NatGeo Wild, tapi pada akhirnya menekuni dunia literasi menjadi pilihanku saat ini, hehe.

image

Paling tidak untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan. Keluarga intiku juga seperti berkolaborasi mendukung aktivitas ini. Jadi, tak ada salahnya melanjutkan.

Setelah belajar otodidak sekian tahun, beberapa jalan terbuka untuk belajar menulis lebih serius. Tentu saja aku tak bisa melupakan jasa mentor menulis pertamaku secara resmi. Kak Beby Haryanti Dewi dikenal sebagai penulis nasional buku-buku anak, beliau termasuk 'keras' dan disiplin dalam mengajar. Kalau kita baperan, pasti akan ada dua kemungkinan; kita berhenti saat itu juga atau menyerah sebulan kemudian.

image

Selain disiplin, Kak Beby juga selalu membuat kita melayang kalau giliran beliau mengapresiasi, misal saat pertama kali beliau merevisi, lebih tepatnya membedah tulisanku. Setelah sekian banyak typo dan kesalahan EYD--kini disebutnya EBI--Kak Beby pernah bilang, "Lanjutkan, Ain, kayaknya berbakat ini."

Lalu di kelas selanjutnya semakin banyak ilmu yang bermanfaat dan baru bagiku. Apalagi saat masuk bincang-bincang mengenai penerbitan mayor, memang perlu kegigihan hakiki sepertinya dan aku yang belum tahan banting, masih maju mundur cantik dalam hal ini. Aku paling menghindari yang namanya deadline dan kurang gencar mengirim tulisan ke penerbit atau media. Jadi selama ini tulisan yang berhasil terbit kebanyakan proyek bersama teman-teman yang memercayai tulisan-tulisanku cocok dalam proyek yang digarap.

Kak Beby juga pernah memberikan bonus pelajaran untukku menjadi co-editor di beberapa buku editannya. Saat itu aku cukup terengah-engah karena beliau juga menyampaikan wejangan mengenai harus cepat tapi tepat. Hal itu tentu tidak mudah.

Ketika kemudian ada tawaran mengasah jam terbang dan berbagi tentang seluk beluk menulis secara sederhana, aku merasa bahagia dan selalu menyambutnya dengan jawaban "Of course, my pleasure!"

image
Picture: Aku berharap Kak Beby bahagia karena muridnya bisa meneruskan sedikit dari apa yang sudah ia sampaikan padaku.

Menulis bagiku adalah renjana, ide serendipiti yang kerap kurasakan seolah diberikan kanal yang paling tepat dalam hari-hariku. Kalau Kak @alaikaabdullah bilang menulis adalah self-healing, barangkali benar juga. Monolog-monolog yang kerap bersahutan dalam kepala sangat butuh untuk dituangkan. I am going insane, sometimes. That is why I need to heal my self.

Kalau Dewi 'Dee' Lestari sendiri mengatakan menulis adalah bukti kecintaannya pada the art of story telling, aku pun merasakan hal yang sama. Kurasa aku pintar bertutur sebagaimana Abak yang selalu berkisah saat aku duduk di samping memijat tangan atau kakinya.

"Nah, dangakan Abak besurah sekali ko..." Itu adalah prolog yang disampaikan Abak seringkali sebelum kami berangkat tidur, setelah pulang dari merantau atau bepergian jauh, setelah lelah bermain. Ia melakukannya. The art of story telling.

Ada magis dalam setiap aksara yang kita rangkai, sebuah kekuatan yang pantas terus diasah sedemikian rupa sampai nanti ketika nyawa telah tercerabut dari raga.

Menjalani passion pun butuh kesungguhan, maka hingga hari ini aku tak ingin berhenti belajar. Aku ingin memoles dan menghias renjana itu menjadi lebih indah dan kokoh, jadi aku juga selalu merasa lapar akan ilmu-ilmu yang disampaikan Pak Guru @yarmen-dinamika. Sebisa mungkin aku duduk bersama teman-temanku seperti @ihansunrise, @betterperson, @iqbalsweden, @hayatullahpasee, @yellsaints_24, dan banyak lagi teman-teman seperjuangan yang saling sokong dan menyemangati untuk selalu belajar tanpa lelah.

image

Picture: Kelas Menulis FAMe

image
Picture: sharing session "Semua Orang Bisa Jadi Penulis" PW. Nasyiatul Aisyiyah Aceh.

Aku senang berada di dalam aura dan semangat untuk memelihara passion dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Seperti yang dikatakan Pram, "menulis adalah bekerja untuk keabadian."

image

Sort:  

Suka ini dan telah kami upvote dan resteem ke 7800 follower.. (Seberkas kontribusi kami sebagai witness untuk komunitas Steemit bahasa Indonesia.)

Dari awal membaca tulisan2, Aini, kk sudah yakin bahwa tulisan2 Aini akan selalu ada di list para penulis/blogger yang kk sukak. I love the way of your writing style Aini. Keep it, jangan berubah, ya!

Aini sudah keren dengan cara Aini, sendiri. baik diksinya mau pun cara Aini menguntainya. Go go go, tapi jangan lari melainkan melangkah pasti, mencapai impian dengan ritme yang Aini yakin aman dan nyaman bagi diri. Ok, say?

Kakaaakak thankissss kiss kiss! Insyaallah Kak Al. I love the way your writing style as well...

Kakak enak.. penulis..

Fara enak...trader, traveler 😘

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62795.57
ETH 2581.60
USDT 1.00
SBD 2.74