Cerita Inspiratif - Gadis 17th & Ke Enam Adiknya

in #indonesia6 years ago

Berbicara tentang perempuan, bagiku perempuan adalah sosok manusia yang tidak ada tandingnya dengan makhluk lain di muka bumi ini. Dalam Islam, kedudukan perempuan itu sangatlah mulia. Bahkan di dalam satu surah Al-Qur'an memakai nama perempuan, yakni An-Nisa'. Juga Rasulullah SAW menyebutkan perempuan secara tiga kali berturut-turut untuk di hormati. Ibumu, ibumu, ibumu. Demikianlah bunyi sambungan Sabda Rasulullah SAW.

Dengan demikian dapat kita pahami bersama, bahwa perempuan teramat mulia dan lebih unggul dari laki-laki, bahkan dalam segala aspek. Terlebih lagi dari aspek amaliyah. Bayangkan, haid seorang perempuan saja sebagai pengguguran dosa baginya yang lalu. Bahkan syurga itu terletak dibawah kaki seorang perempuan, yaitu Ibu.

Pada kesempatan ini, saya ingin menceritakan tentang seorang sosok inspirasi. Seorang perempuan yang kuat dan tegar. Bagiku, dia adalah adik, dia adalah sahabat, juga dia adalah kekasih. Dia adalah wanita yang teramat sangat kucintai setelah ibu dan saudari perempuanku. Kelak semoga Tuhan mempertemukan kami. Mempersatukan kami untuk menyempurnakan separuh agama kami.

PicsArt_12-29-05.57.00.jpg

Perempuan kelahiran 26 November 1997 itu bernama Juni Surianti. Dia berasal dari keluarga yang cukup sederhana, Ayahnya bekerja sebagai Nelayan di Sungai perkampungan kami dulu. Ibunya turut serta membantu Ayahnya menangkap ikan di sungai itu. Yang namanya berkerja, tentu terkadang mujur dan ada kalanya juga apes. Tidak jarang kedua orang tuanya pulang tanpa membawa hasil yang cukup. Kalau hasil tangkapanya banyak, ikan-ikan itu pun akan dilelang langsung oleh kedua orang tuanya ke pasar.

Kadang kala, sebagian ikan-ikan dari nelayan lain juga dibeli orang tuanya untuk dilelang kembali, tentunya dengan harga yang sedikit mahal. Semisal kedua orang tuanya tersebut membeli perkilogram nya Rp. 15.000,- maka akan dijual kepasar dengan harga 16.000,- sampai 17.000,- perkilonya. Hal ini tentu sebagai alternatif menambah penghasilan perharinya.

Untuk pekerjaan itu, kedua orang tuanya terpaksa harus sampai bermalam di tempat mereka menangkap ikan tersebut, bahkan tidak jarang pula kedua orang tuanya hanya pulang seminggu sekali ke rumah mereka, terlebih lagi ayahnya. Selain menangkap ikan, Ibunya berkerja sampingan sebagai petani. Menanam sayur-sayuran muda di sekitar area tempat mereka menginap. Juga hasilnya langsung dilelang di pasar.

Perempuan itu adalah anak tertua dari 7 bersaudara. Adiknya yang paling tua seorang laki-laki bernama Sholihin, kemudian seterusnya Khaini, Aman, Zainuddin, Rahman, serta adiknya yang masih bayi Al-Fatih.Tentu saja ia mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk menjaga adik-adiknya tersebut ketika orang tuanya sedang berkerja mencari nafkah. Segala bentuk perkerjaan rumah menjadi tanggung jawabnya, mulai dari mencuci pakaian adik-adiknya, menyiapkan hidangan untuk makan, serta sejenis perkerjaan rumah lainnya. Hal tersebut telah ia jalani semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, sampai saat ini.

Apalagi semenjak musibah menimpa keluarga gadis itu, pada tanggal 26 Desember 2016 lalu, Ibunya meninggal Dunia. Pada saat itu, Ibunya melahirkan adik kecilnya. ( Semoga Allah SWT menempatkan Almarhumah di Syurga-Nya ). Atas musibah itu, ia begitu shok tak terkendali, tubuhnya lemas seketika menerima takdir yang sangat menyakitkan itu. Ia menangis tersedu-sedu ketika mengabarkan duka itu kepadaku.

Dapat kita bayangkan, kala itu ia berusia 17 tahun ( 2016 lalu ) namun, sudah menanggung beban yang begitu dahsyatnya.

Kini, ia pun harus menjalani hidup dengan tanpa sosok seorang Ibu disampingnya. Merawat hingga membesarkan adik kecilnya, dari semenjak lahir sampai berumur 1 tahun lebih sekarang. Pernah gadis itu suatu ketika bercerita kepadaku, pada saat itu aku bertanya kepada nya tentang apakah ia akan sanggup dan tau bagaimana caranya merawat, menjaga serta membesarkan adik kecilnya itu, lalu kemudian ia menjawab dengan tenang.

Katanya: Sebelumnya hal tersebut sudah sering ia lakukan, semenjak Ibunya masih hidup, semua adik-adiknya, ia yang menjaganya, mulai dari memberinya pakaian bahkan sampai mencuci kotoran adiknya. Hal ini telah di ajarkan oleh Ibunya semenjak ia mempunyai adik ketiga. Sambungnya lagi: Ketika itu aku sudah cukup besar, sehingga Ibu selalu membiarkanku untuk merawat mereka adik-adik ku, mungkin agar pada hari ini, dimana Ibu telah tiada, aku dapat menjaga adik-adik ku semua, tentunya dengan didikan itu.

Mendengar jawaban darinya, sontak aku terkejut dan terkagum-kagum pada sosok perempuan tegar itu. Ia juga memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang sarjana juga karena mengingat adik-adiknya, pernah aku memaksanya untuk menyambung sekolahnya, kuliah dimana pun, meski tidak diluar kota, dalam kota pun tidak mengapa, yang penting kuliah, kataku. Namun ia lebih memilih fokus menjaga adik-adiknya, serta mengurus rumah mereka.

Begitu besar pengorbanan yang telah ia lakukan, serta begitu dini baginya untuk mengambil suatu keputusan tersebut. Sementara setiap hari, ia akan melihat dan mendengar bahwa teman-teman seangkatanya melanjutkan kuliah. Namun sungguh, ia sanggup menahan diri hanya untuk keegoisanya sendiri. Ia rela seharian dirumah tanpa kemana-mana bersama teman-temanya. Ia rela seperti seorang ibu-ibu, tubuhnya bau kencing anak kecil, tidak pernah dandan layaknya remaja seusianya, yang ia tahu hanya dirumah dan dirumah.

Sebab jika ia sempat kuliah, siapa yang mengurus perkerjaan rumahnya, dan juga adik-adiknya, sementara kedua orang tuanya berkerja. Namun karena ada rasa kemauan nya untuk kuliah, ia juga sempat mempertanyakan kepada Almarhumah Ibunya. Almarhumah Ibunya meng-iyakan, namun keputusan terakhirnya tetap seperti pertama, yakni dirumah saja.

Meski memiliki sifat pemalu, namun ia tetap tegar menghadapi ujian demi ujian yang telah Tuhan berikan, ia lalui dengan tabah dan sabar. Hingga sampai saat ini aku tidak pernah melihat gadis seusianya setegar dirinya. Begitu besar cobaan yang telah ia hadapi, namun berkat ketaqwaan dan kesabaranya ia tetap kuat dan bertahan. Sering aku memperhatikan tulisan kata hatinya di sebuah media sosial, ada beberapa tulisan singkat yang membuat ku meneteskan air mata. Berikut salah satu tulisan singkatnya:

Rasa rindu yang selalu di pendam dan menyakitkan, dapat mengurangi rasa rinduku kepadanya, ketika aku melihat adik ku tertawa dengan bahagia. Rindu bisa seperti dulu lagi.

Meskipun ia tampak tegar, namun aku tahu, dibalik hatinya yang paling dalam pasti menyimpan luka dan pilu. Namun, yang namanya hidup, harus tetap dijalani dengan semestinya. Apapun yang terjadi, Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya sendiri. Seperti Firman-Nya yang artinya.

Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286).

Terkadang ia sering menahan tangisnya, suatu ketika ia menelponku lalu menangis, katanya ia sangat merindukan Ibunya. Hanya aku tempatnya mencurahkan segala isi hatinya. Hanya aku teman baginya, tak ada teman setelah kematian Ibunya, meskipun sebenarnya ia merindukan temanya semasa sekolah dulu. Palingan hanya dapat berkomunikasi melalui media sosial tanpa pernah bertemu.

Begitulah ia menjalani hidupnya sekarang. Ia harus merawat dan menjaga keenam adiknya itu, demi menatap masa depan yang lebih baik. Semoga Allah merahmati keluarga itu. Aamiin Allahuma Aamiin.

Dibawah ini ada beberapa pesan dari cerita diatas.

a. Selagi ada kehidupan, jalanilah hidup ini sebagaimana mestinya.
b. Bersabarlah dalam setiap ujian, sebab Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan mu sendirian.
c. Jagalah, sayangi dan cintai keluargamu selagi mereka masih hidup.
d. Ingat-ingatlah selalu kematian, dan selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.

Demikian cerita Inspiratif Perempuan di Sekitar Kita, semoga dapat di ambil manfaatnya. Wassalam.

Hormat saya,
@djamidjalal

IMG-20180315-WA0024.jpg

Sort:  

cerita yang menginspirasi kepada kaum wanita, semoga menjadi spirit

Aamiin, semoga saja bang @dirmanaceh.
Terimakasih juga sudah berkunjung ya.

Mom and son nice pic

it's a photo of a brother with his sister

Sungguh cerita yang luar biasa menginspirasi bang @djamidjalal...

Hee...Terimakasih bang.
Namun begitulah pilunya bg. Sungguh berat kehilangan orang2 yang berada disekitar kita.

mantap..luar biasa ulasanya.

Terimakasih bg Wawan, semoga bermanfaat.

Tulisan yang sangat menyentuh.... 😢

Semoga menginspirasi ya. Terimaksih juga sudah berkunjung. Semoga sukses selalu.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 61829.34
ETH 2395.18
USDT 1.00
SBD 2.63