Serabi Kalibeluk

in #indonesia6 years ago

Pertama kali saya mengenal serabi Kalibeluk( namanya diambil dari nama tempat asalnya, yakni desa Kalibeluk di Warungasem, Batang) saat mengikuti PKL sewaktu duduk di bangku SMEA Negeri Batang, di kantor BP7 Batang. Saya mengikuti PKL berempat. Di hari terakhir mengikuti PKL, kami sepakat iuran untuk membeli serabi Kalibeluk sebagai tanda kenang-kenangan sekaligus ucapan terimakasih kepada jajaran PNS yang bekerja di kantor BP7 Batang.

serabi kali beluk -- foto Snap361.jpg

SUMBER Foto: Snap361

Nok Kholifah teman saya, yang bertugas membeli serabi karena rumahnya di Kalibeluk pada hari H tanpa kami duga membawa lebih banyak serabi dari uang iuran yang kami kumpulkan. "Untuk oleh-oleh di rumah", ujarnya. Saya sendiri terkejut mendapati serabi yang ternyata wujudnya lebih besar dari yang saya bayangkan. Sebelumnya, saya hanya mengenal serabi dengan kuah santan kental, ukurannya kecil dan tipis.

Serabi Kalibeluk berukuran jumbo dengan warna kecoklatan karena salah satu bahannya dari gula jawa atau gula merah. Bahan lainnya beras dan santan. Proses pembuatannya saangat sederhana, adonan yang sudah siap dimasak dimasukkan ke dalam cetakan serabi. Di desa Kalibeluk, hampir setiap warganya adalah pembuat serabi. Maka, tak jarang pembeli bisa melihat langsung proses pembuatannya dengan langsung berkunjung ke dapur pembuat serabi.

Keunikan serabi Kalibeluk tak hanya pada keempukkan dan rasanya yang khas plus harganya yang sangat terjangkau. Ada keunikan lain yakni pada sejarahnya. Serabi Kaliibeluk dikabarkan sudah ada sejak zaman Mataram. Konon di desa Kalisalah terdapat seorang gadis cantik Dewi Rantansari yang memikat sultan Mataram. Diutuslah Bahurekso untuk menyampaikan keinginan Sultan mempersunting Dewi Rantansari.

Alkisah si Bahurekso justru tertarik dengan Dewi Rantansari, maka dicarilah seorang gadis yang sama cantiknya dengan Dewi Rantansari, bernama Endang Wiranti anak pembuat serabi Kalibeluk untuk menyamar sebagai Dewi Rantansari. Maka pergilah Endang Wiranti ke Sultan dan mengaku sebagai Dewi Rantansari. Sang Sultan menerima dengan sukacita, tetapi ternyata Endang Wiranti tak kuasa untuk berbohong. Ia, mengakui bukanlah Dewi Rantansari yang sesungguhnya kepada Sultan. Atas kejujurannya ini, Sultan memberi hadiah kepada Endang Wiranti untuk meneruskan usaha orangtua Endang Wiranti sebagai pembuat serabi Kalibeluk.


SUMBER VIDEO: Youtube

Di Batang, sebenarnya ta hanya serabi Kalibeluk saja. Banyak macam serabi tetapi jika dibuat peringkat popularitas, serabi Kalibeluk berada di peringkat pertama. Di masyarakat Batang, terutama yang ada di luar Batang, jika ada yang menyebut serabi langsung terlintas bayangan serabi Kalibeluk. Jadi, bagi pecinta kuliner tradisional kurang sah jika belum sempat menikmati jajanan pasar yang meriah ini. @DIANING

Sort:  

Bagus dan inovatif untuk posting Anda, saya senang melihat membaca dan menikmati dan dapat meningkatkan pengetahuan, penghargaan telah dibagi

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 59934.86
ETH 2666.82
USDT 1.00
SBD 2.45