Lumpuh di Idul Fitri dan Mukjizat Pengampunan Allah SWT
Berhari raya, sungguh hari yang paling dinantikan oleh umat muslim di dunia ini. Usai sebulan penuh menunaikan ibadah puasa menahan lapar, haus, dan melawan hawa serta nafsu. Ucapan kata “Mohon maaf lahir batin minal aidzin wal faidzin!” senantiasa diucapkan oleh setiap muslimin mencari fitra sejati sebagai manusia. “Idul Fitri” sungguh hari penuh pengampunan dari Allah SWT.
Namun begitu mengecewakan, jikalau hari raya yang penuh ampunan dari Allah SWT ini, malah anda lalui dengan tergelatak lunglai tak berdaya di pembaringan, bersama kondisi tubuh terserang penyakit sangat parah. Demikianlah musibah dialami seorang teman saya. Tapi dalam artikel ini, saya berupaya tidak merincikan identitasnya, karena bagian dari privasi.
Teman saya ini, seorang yang tergolong sehat dan tidak memiliki keluhan gejala sakit tertentu. Berlebaran kali ini, ia telah merencanakan bersama istri dan anaknya mengisi Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, dengan jadwal kegiatan: ziara makam orang tua, halal bi halal silaturami ke rumah keluarga, tetangga, dan teman. Tak lupa juga, mengisi waktu liburan dengan rencana rekreasi mengunjungi tempat indah di kawasan Pantai Barat Aceh.
Namun, dari sejumlah rencana itu, hanya pada hari pertama lebaran saja yang terwujud, yakni berziarah ke makam orang tua. Tapi rencana halal bi halal di hari kedua berlebaran, dengan berat hati harus gagal terlaksana, lantaran teman saya ini, mulai mengalami lumpuh saat dirinya terbangun di pagi hari. tubuhnya sulit bergerak, kedua kakinya tak memiliki daya menopang berat badannya, bahkan genggaman tangannya mulai lemah menggapai apapun.
Sementara istri dan anaknya, yang duluan bangun sejak dini hari telah selesai mandi dan selesai mengenakan pakaian barunya. Tapi keceriaan istri dan anaknya itu, mendadak berhenti, usai mendengar suara “Gedebuk!” dengungan benda berat jatuh ke lantai, disertai jeritan “Mamah tolong!” istrinya reflek panik sambil berlari menuju kamar. Ia menemukan suaminya tergeletak tak berdaya di lantai.
“Ayah tidak ada tenaga untuk bangun. Semua tubuh lemas,” keluh suaminya yang masih tergeletak dilantai. Sang istri masih tak percaya dengan apa yang disaksikan? Demikian juga anaknya masih terheran-heran melihat Ayahnya berdiam diri di lantai.
Tanpa sadar butiran air menetes dari mata istri teman saya. Juga teman saya, ia menangis tersedu-sedu, karena sempat terpikir, sebagai tulang punggung keluarga, bagaimana nasib anaknya yang baru berusia 5 tahun. Mereka bertiga sempat duduk di lantai bersama, saling bertatapan dan penuh keharuan.
Seluruh rencana halal bi halal mereka gagal terlaksana. Sang istri langsung menghubungi kerabat terdekat untuk membawa suaminya berobat. Penilaian istri teman saya hari lebaran kedua tidak ada dokter di rumah sakit, membuat dirinya berinisiatif membawa suaminya berobat pada beberapa orang paranormal. Namun tetap saja tidak terlihat ada harapan kesembuhan.
Dalam tangis seorang istri, ia terus berupaya mencari informasi siapa yang mampu menyembuhkan penyakit diderita suaminya. Alhasil, mereka pasrah dan prustrasi kembali pulang menuju rumah. Dalam kekalutan itu, teman saya yang lemas tak bertenaga, memulai lantunan zikir dengan ucapan benar-benar berserah diri kepada Allah SWT, secara tulus serta teramat tulus. Ia berzikir sambil berlinang air mata, sampai-sampai dirinya tertidur pulas dalam indahnya lantunan zikir mengucap asma (Asma’ul Husna) Allah SWT.
Esok harinya, saat ayam pagi berkokok, ia terjaga. Namun betapa terkejutnya, karena kaki dan tangannya menjadi sangat ringan untuk digerakkan, seperti orang sehat padam umumnya. Ia benar-benar bahagia akan mukjizat ini, dan bersujud sambil mengucap nama Allah SWT berkali-kali. Demikian juga dengan istrinya, tanpa henti bertutur Alhamdullah!
Kini teman saya telah sehat seperti sedia kala. Namun berjanji akan mulai menjalani budaya hidup yang lebih sehat lagi. Teman steemians, dari pengalaman pahit teman saya yang mendadak “menderita penyakit lumpuh” ini, dapat diambil contoh hikmahnya untuk menjadikan kita semua tetap bertawakal kepada Allah SWT. Sekian.
Alhamdulilah kalau udah sehat kembali temannya mas,
Iya mas... makasih atas perhatiannya mas🙏
Semoga penyakit di deritanya benar2 telah diangkat dari tubuhnya 😄🙏🙏
Amin mas
Upvote this for me please? https://steemit.com/christianity/@bible.com/verse-of-the-day-hebrews-4-16-nlt