Tenot : Nada Dering Pembunuh Suntuk Kala itu
"Gi paen?", "Gi apa?", "Pada ngapain?" Dulunya sering dipakai sebagai pembuka percakapan di masa langkanya pengguna smartphone canggih seperti sekarang ini, sebut saja HP tenot, tet-tot, ada juga yang menyebut tet-tet baik itu merk nokia, samsung atau apa saja yang penting bunyi nada deringnya tenet-tenet. Hehehe, terasa menggelikan jika diingat-ingat, belum lagi kata-kata "gi paen?" Ini sudah menjadi satire di kalangan anak muda saat ini (tidak menutup kemungkinan mereka dulu pelakunya juga).
Menurut pengalaman pribadi, dulu ketika belum naik daunnya smartphone, kata "gi paen?" Ini sering dianggap sebagai salah satu mantra pemikat "cewek" yang disukai, ada yang memulai kisah kasih melalui SMS, ada yang menjadi sahabat, terjebak di zona kakak-adik, ada yang banyak selingkuhannya dan ada juga yang berusaha menikung pacar temannya. HP berdering "tet-tet"
Seketika gembira bukan main lantaran salah satu cewek yang didekatinya selama ini berparas cantik, putih, mulus, hidung mancung, alis tebal, semok aduhai membalas pesan teksnya yang sengaja dikirim ke semua kontak yang ia punya dan tanpa teliti pesan itu juga ikut terkirim ke nomor orang tuanya. Bisa jadi bukan hanya cewek itu saja, teman-teman yang lain juga ikut membalas pesannya. Berlanjut dari "gi paen?" Percakapan pesan teks itu dilanjut dengan kata "ma cpa?", "Dh mkan?" Atau supaya berlama-lama juga bertanya tentang warna atau makanan kesukaaan sampai curhat-curhatan dan itu bisa mencapai 200 pesan teks dalam satu kotak masuk atau penuh sekalian.
Kalau di zaman sekarang smartphone yang berisi Instagram atau youtube dapat menghilangkan rasa bosan, dulu saling mengirim SMS sudah cukup membuat senang remaja jomblo setengah gaul kala itu. Tanpa risau dengan tanda read maupun centang biru karena dianggap cuek atau tak dihargai. Kalau tak balas pesan, alasannya pun simple dan polos yakni "lagi gak ada pulsa bang" dan itu juga tidak membuat kita kecewa seketika setelah menaruh harapan padanya.
Jika diingat-ingat masa HP tenot itu indah dicampur menggelikan rasanya. Dari tulisan di atas itu hanya bagian kecil dari SMS saja dan belum lagi dijumpai indahnya masa telponan yang bersembunyi dibalik selimut dengan teknik bernada lembut tak terdengar oleh orang disampingnya. Dan sepertinya sekarang, taktik mendekati melalui SMS membuka percakapan dengan bertanya "lagi apa?" Tidak begitu manjur lagi untuk mendekati wanita di zaman modern ini dan sepertinya perlu strategi yang baru lagi terbaharu untuk mendekati mereka, itupun menurut rakan sekalian mau pakai cara lama atau cara baru, hehe. Sekian dan jangan marah, love you!
Ada juga penambahan d pada ujungnya: gi paend.
Gawatnya nanti ditafsir pa'e oleh orang tua kita, hahaha
Bg mok lagi apah ?
Gi glek2 ni
Haha, bisa jadi tuh
Nostalgiaa 😁
Mainan lama , heheh