Sore itu Indah, Katanya!

Aduhai, siapa yang tidak suka dengan indahnya suasana di sore hari. Tidak sedikit orang memujanya, seakan-akan sore adalah waktu yang tepat untuk ngobrol, santai, foto bareng, ngopi di bawah pohon, makan gorengan, duduk di tepi pantai atau yang paling ngetrend saat itu jalan-jalan sore (JJS).

Saya mendapati istilah JJS itu saat menduduki bangku SMP, dimulai saat saya melihat pesan masuk di HP tenot/tet-tot abang sepupu saya berisi pesan "gi JJS nich", sebelumnya saya pikir ada pesan penting dari saudara saya. Lantas saya tanya ke abang sepupu "JJS itu apa?", dia menjawab "Jalan-jalan sore".

Dan terjawab, mengapa jalanan dipenuhi oleh anak muda kala waktu senja tiba, tidak peduli sabtu sore menjelang malam minggu, bahkan setiap sore jalanan disesaki oleh anak muda seperti kami pada masa itu. Alasannya karena sore itu menenangkan dan menyejukkan sampai ke relung hati, katanya.

Dikarenakan ramai yang ber-JJS, para bujang juga mengambil kesempatan untuk ikut jalan-jalan sore kendati ingin melihat-lihat gadis yang memiliki wajah berkilau, harum semerbak bunga dan terpesona oleh rambut panjangnya yang berterbangan ditiup angin. Yang penting jalan-jalan sore aja dulu, siapa tahu beruntung bisa ketemu gadis model seperti itu. Bisa dikatakan, jalan-jalan sore adalah suatu hal yang bikin candu pada saat itu, sekali ketemu gadis cantik dan manis, besoknya kepingin jalan-jalan keluar lagi, tentunya di sore hari.

Indahnya sore kadang-kadang terdapat dalam musik, puisi maupun film. Dalam lirik atau adegan film kadang digambarkan seolah-olah sore itu dapat menciptakan cinta dan keharmonian hidup. Tapi tunggu sebentar, jika kita fanatik terhadap sore hari tapi kenapa di antara kita malah menghidupkan lampu saat menjelang malam? Bukankah sore itu indah dan romantis? Kamu gak marah kalau malam tiba?

Sekian dulu ya, besok kita sambung lagi karena udah malam. Kamu udah JJS hari ini?