Kriteria Busana Umat Muslim

Sumber Gambar

---

Bulan ramadhan merupakan momentum yang paling tepat untuk berbenah dan memperbaiki diri, tentunya perbaikan dalam segala hal dan termasuk pula pakaian yang kita gunakan. Pakaian adalah alat untuk menutup aurat, Allah SWT tidak menentukan bahwa pakaian bangsa Arab sebagai acuan pakaian penutup aurat, namun ada beberapa kriteria yang ditentukan dalam menutup aurat, yaitu:

• Pakaian haruslah dapat menutupi keseluruhan aurat yang wajib ditutup, sesuai dengan ketentuan atau batasan aurat yang harus ditutupi.

• Terdiri dari bahan-bahan yang halal dan tidak terlalu tipis atau jarang agar warna kulit dari pemakainnya tidak kelihatan. Karena Rasulullah pernah bersabda:

Diakhir zaman nanti akan ada umatku perempuan-perempuan yang berpakaian, tapi bertelanjang. Laknatlah mereka itu, karena memang yang demikian itu adalah manusia-manusia yang kena kutuk.

• Longgar atau tidak ketat supaya tidak memperlihatkan bentuk/lekuk tubuh. Sebab Nabi Saw pernah memberikan baju dari kain yang sangat lunak kepada Usman bin Zaid. Setelah beliau tahu bahwa baju tersebut diberikan untuk istrinya, Nabi bersabda:

Wahai Usamah! Suruhlah istrimu memakai baju dalam yang tebal dibawah baju linen tersebut. Aku khawatir kalau-kalau baju linen tersebut dapat menampakkan warna kulit dan bentuk tubuhnya. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqy)

• Berbeda dengan pakain khas pemeluk agama lain. Selain sangat banyak ayat Al-Qur'an yang melarang umat muslim berkelakuan (termasuk menggunakan pakaian khas agama lain), secara tegas Nabi Saw juga bersabda:

Jangan sekali-kali kamu memakai pakaian pendeta atau yang mirip dengannya. (HR. Ath-Thabraani)

• Tidak sama dengan pakaian lawan jenis (pakaian lelaki tidak menyerupai pakaian perempuan dan begitu juga sebaliknya). Karena Rasulullah melaknati yang demikian, juga beliau mengutuk yang meniru-niru diantara keduanya.

• Bukan pakaian untuk dibangga-banggakan, karena Rasulullah bersada:

Barang siapa yang memakai pakaian untuk dibangga-banggakan di dunia ini, Allah akan memberikan untuknya pakaian kehinaan di akhirat kelak. Kemudian ia dan pakaiannya akan dilalap api neraka.

• Busana tersebut bukan merupakan perhiasan yang mempesona. Seperti firman Allah:

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.

Dengan demikian atas dasar kriteria tersebut diatas, kita semua (umat muslim) bisa saja mendesain pakaian sesuai selera kita selama seluruh persyaratan tersebut telah terpenuhi.