Life Story #4 : Burung Bangau Sahabatnya Petani

Petani adalah sumber kehidupan dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan seperti beras, komoditas pangan terpenuhi dengan baik dalam sebuah negara karena adanya peran petani lokal yang menggarap sawah sehingga negara tidak perlu mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kita harus menyadari bahwa setiap hari masih makan beras dari hasil keringat petani-perani yang masih semangat menggarap tanah untuk menanam padi, meskipun hasil tanam tidak menjanjikan petani sejahtera. Sebelum menjadi beras seperti yang kita makan berbagai tahapan pun dilalui oleh petani mulai dari membajak sawah, menanam, hingga memotong serta mengolah menjadi padi.

Dalam hal ini saya menceritakan kehidupan seorang petani, sebut saja namanya hamdi usia memasuki 50 tahun, adalah seorang petani yang tinggal disebuah Desa di Aceh, beliau begitu semangat ketika memasuki musim tanam, apalagi saat ini sedang dalam kondisi musim hujan dan musim kemarau beberapa waktu belakangan sudah berlalu sehingga kebutuhan air terpenuhi dengan baik, sebagaimana kita ketahui air merupakan faktor penting dalam menggarap sawah sehingga menghasilkan tanah yang gembur dan subur.

Pak Hamdi memiliki lahan garapan milik orang lain yang dia garap, kebanyakan pemilik tanah tidak menggarap tanah sendiri tetapi memberikan kepada petani dengan ketentuan pembagian hasil ketika sudah panen nanti, Sama halnya dengan kondisi nelayan yang bekerja pada pemilik kapal ikan dimana hasil tangkapan dibagi dua ataupun tiga tergantung dengan kesepakatan awal antara nelayan dan pemilik kapal. Begitu juga dengan Hamdi tidak semua hasil panen nanti bisa dimiliki sepenuhnya oleh Pak Hamdi tetapi harus membagikan setengah dari hasil panen kepada pemilik sawah, sikap humble dan ikhlas yang ada dalam diri Pak hamdi membuat pemilik tanah terus percaya kepada Pak hamdi untuk menggarap tanahnya puluhan tahun.

Untuk itu, semua proses tahapan tanam dilakukan sendiri oleh Pak hamdi tanpa memakai jasa orang lain untuk menimalisir biaya termasuk dalam proses penggarapan tanah, dengan menggunakan traktor tangan yang dia sewa pada koperasi desa, walaupun usia hampir 50 tahun Pak hamdi dengan semangat mendorong traktornya mengarungi sawah garapannya ditengah teriknya matahari, luka dikaki akibat terkena kulit keong dan duri pada saat mendorong traktornya sudah tidak terasa lagi oleh Pak hamdi, seakan lumpur menjadi obat yang paling ampuh mengobati perih luka yang dirasakan oleh Pak hamdi. hal ini dilakukan berkali-kali agar tanah garapannya menjadi gambus.

Burung-burung bangau yang cantik sudah menjadi temannya ditengah sawah menemani sepanjang hari, tanpa rasa takut Burung-burung tersebut mengikuti Pak hamdi kemanapun berjalan, seakan sudah mengenal lama dengan pak hamdi. Setelah selesai membajak sawahnya Pak hamdi juga membantu membajak tanah orang lain, paling tidak bisa membantu menambah penghasilannya dan dapat menutupi uang sewa traktor harian. Semoga kita selalu respect kepada petani-perani kita yang selalu semangat bekerja keras untuk kebutuhan pangan meskipun hasil panen tidak menjamin mereka sejahtera, kita juga berharap kepada pemerintah untuk terus mendukung petani-perani Indonesia dalam meningkatkan hasil panennya dengan menyediakan berbagai kebutuhan seperti traktor, bibit, pupuk dan sebagainya, dengan begitu petani tidak merasa resah dalam melakukan aktivitasnya.

Sakian dan terimakasih
Salam hangat..