Aceh Menonton dan Perpustakaan Unsyiah; Sexy Killers

Aceh Menonton dan Perpustakaan Unsyiah mempersembahkan

Documentary film: "Sexy Killers"
Sutradara: Dandh y Laksono

Sabtu, 13 April 2019, 14:15 WIB, di Ganto Multimedia Center Perpustakaan Unsyiah

SINOPSIS
Film ini adalah bagian dari rangkaian perjalanan Ekspedisi Indonesia Biru yang dilakoni Dandhy Laksono dan Suparta Arz. Ekspedisi setahun penuh dengan menggunakan sepeda motor ini dimulai dari Jakarta, menyusuri Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Kalimantan, Sumatera dan kembali ke Jakarta.
Salah satu titik perhentian dua jurnalis ini setelah menempuh ribuan kilometer adalah kota Tenggarong di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di sana, bukan lagi keindahan hutan Kalimantan alami yang mereka temukan, melainkan pertambangan yang berjarak kurang dari 500 meter dari pemukiman masyarakat. Padahal, ini melanggar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 4 Tahun 2012 Tentang Indikator Ramah Lingkungan Usaha atau Kegiatan Penambangan Terbuka Batubara.
Tidak hanya itu. Tambang batubara juga meninggalkan lubang-lubang menganga bekas galian di sekitar pemukiman warga, yang akhirnya menelan korban jiwa.
Sexy Killers tidak sekadar menceritakan tambang batubara di Kalimantan saja. Kelindan sejumlah instansi dan nama-nama tokoh dalam bisnis batubara di Indonesia yang tak mempertimbangkan kesehatan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat digeledah dalam dokumenter berdurasi 80 menit ini.
Sexy Killers merupakan film kedua belas dari Ekspedisi Indonesia Biru setelah ‘Asimetris’, ‘Samin vs Semen’, ‘Kala Benoa’ dan enam film lainnya yang juga diproduksi oleh WatchdoC Documentary. Sama seperti produksi yang terdahulu, ini adalah karya kolaborasi WatchdoC dengan sejumlah komunitas videografer, aktivis lingkungan, dan akademisi dari berbagai wilayah di Indonesi