Kebahagiaan Tak Terlupa di Hari Lebaran

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu. Hallo sahabat Steemian tercinta. Semoga selalu dalam LindunganNya dan berbahagia.

Sebelumnya saya ucapkan Minal aidzin Wal faidzin, mohon maaf atas segala khilaf. Semoga kita kembali Fitri di hari istimewa ini. Demikian juga saya ucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kontes yang bertemakan Momen Kebahagiaan di Hari Fitri yang diadakan oleh saudara @djamidjalal, sehingga saya berkesempatan berbagi cerita kepada sahabat steemians.

Masih dalam awal bulan syawal, suasana lebaran terasa kental dan manis. Semua pasti berharap mempunyai momen istimewa bersama keluarga di kampung halaman bukan? Namun rupanya ikatan kontrak dan ijin dari majikan sering jadi penghalang, terutama bagi pekerja Migran Indonesia di manapun berada. Sungguh nasib baik bila mendapatkan jatah cuti tepat di hari lebaran.

foto kiriman keluarga di rumah memberi kekuatan besar untuk memantabkan hati mengakhiri petualangan di rantau demi mencapai istiqomahnya beribadah.

Bagi saya sebagai PMI, kebahagiaan itu harus kita tumbuhkan dari dalam hati dengan berbagai cara. Telepon keluarga di Indonesia sudah tentu menjadi keharusan. Selebihnya saya akan melibatkan diri di berbagai kegiatan yang Insyaallah mampu mengurangi kesedihan kawan-kawan PMI, membuatnya tidak merasa sendiri. Dan beberapa photo di bawah ini sedikit contohnya.

Kehadiran Pasha Ungu dalam acara menyambut lebaran yang diisi dengan pengajian, hiburan, pengenalan budaya dan produk Indonesia di Daan Park.

Pengenalan dan tutorial senam Gemu Famire dan Tobelo kepada pengunjung. Rasanya bahagia sekali melihat mereka tampak antusias mengabadikan serta mengikuti senam bersama kami.

Bersama pimpinan KDEI Taipei beserta istri. Beliau memberi dukungan atas kegiatan kami.

Silaturahmi dan makan bersama di Daan Park Taipei bersama PMI dan Sahabat warga lokal di Taiwan.

Tiga catatan khusus yang saya pegang setiap menghadapi lebaran di luar negeri, antara lain.

• Bersama kawan sesama perantau, menyatukan hati dan menyiptakan kebahagiaan seperti ikhlasnya rumput hijau yang tidak pernah berontak saat harus tumbuh di manapun tempatnya.

• Jangan berkecil hati bila belum bisa pulang, inilah ujian kesabaran. Justru jadikan ini pengingat diri, bahwa tujuan kita merantau untuk apa dan siapa?

• Percaya bahwa kebahagiaan masa depan pasti hadir dengan ijin Allah. Tentunya akan terjadi bila kita selalu jujur dan tawakal.

Demikianlah sekelumit cerita bahagia di hari lebaran saya di Taiwan. Insyaallah impian kebahagiaan sesungguhnya bersama keluarga di kampung halaman segera terwujud tahun ini.

Akhirulkalam wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu.

Hormat saya
@bundaumy