Yang Meringkuk Dalam Sel Kantor BKSDA Aceh

---

Ada beberapa jenis hewan liar, kini meringkuk dalam kerangkeng kantor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Siamang, beruang madu, buaya, monyet yang tidak kutahu jenisnya apa, dan elang. Dulu ada juga harimau, tapi itu harimau mati saat mau dibawa terbang dengan pesawat Garuda, entah kemana?

Landak, bengkarung, juga pernah nginap di tempat ini beberapa bulan lamanya, untuk kemudian entah telah dilepaskan kembali ke habitatnya atau malah sudah dijadikan TKI atau TKW dalam kerangkeng-kerangkeng kolektor. Aku tak seberapa tahu tentang ini. Jadi yang kusebut barusan bukanlah prasangka, curiga, apalagi tuduhan, kecuali hanya mengira-ngira dalam hati saja. Siapa berani menuduh yang bukan-bukan untuk kantor pemerintahan, coba?

BKSDA menampung hewan-hewan yang sejatinya berumah di rimba ini sebagai tempat karantina sekaligus rehabilitasi. Para petugas menyita hewan-hewan ini dari peliharaan warga, sekira para pemeliharanya tidak punya surat izin yang keluar dari pihak pemerintah melalui dinas terkait. Setelah disita, hewan-hewan tersebut dikerangkengkan, dan seperti yang kusebut tadi, itulah masa mereka menjalani karantina dan rehabilitasi di bawah pengawasan dokter hewan perempuan yang kalau tidak salah kerap dipanggil dengan nama Bu Taing.

Aku sempat tinggal di sebuah rumah yang memiliki tembok pembatas yang sama dengan kantor BKSDA. Ini rumah yang sama yang kami jadikan sekretariat komunitas tempat aku beraktivitas sejak beberapa tahun lalu. Meski kini sudah tidak tinggal lagi, tapi hampir tiap hari aku datang kesini. Tepat di pagar pembatas sebelah berdiri pula beberapa kerangkeng yang pernah jadi rumah sementara untuk beberapa jenis hewan yang kusebutkan tadi.

Karena kedekatan lokasi inilah aku jadi tahu nama panggilan si dokter hewan tadi, juga sangat hafal suaranya yang kadang hampir-hampir mirip dengan suara siamang. Aku hafal pula yang mana suara siamang kelaparan dan suara bagaimana yang menunjukkan ia sedang kesal atau ingin kawin. Auman harimau sekaligus dengus nafasnya adalah suara yang bikin bulu kuduk tegak berdiri. Apalagi kalau ia mengaum tengah malam. Jika tidak terbiasa, mendengar dengus dan auman harimau pada kali pertama akan jadi pengalaman yang bikin kau sesak kencing seketika. Tidak percaya? Tanya sendiri pada Bu Taing.