Resensi Prematur: Kekosongan dan Kehampaan Setelah Membaca Kitab Lempap

in #indonesia6 years ago

FB_IMG_1516438620827.jpg
[Dok. Laman facebook Reza Mustafa. Diambil medio Oktober 2012, 15 menit sebelum tawuran mulai di depan mata. Tempat: agak dirahasiakan.]


Kau akan mendapati diri tersuruk dalam suatu perasaan hampa yang sangat, penuh kekosongan, dan kelegaan berlebih mengerubungi alam pikiran setelah halaman terakhir atau sampul belakang Kitab Lempap khatam terbaca.

SETIDAKNYA itulah yang kurasakan setelah membaca Kitab Lempap, satu kitab yang dikarang oleh Presiden Lempap, yang pada tengah Januari tahun ini, oleh sebab kehendak hasrat ini itu ia buka akun steemit kedua kalinya dengan nama: @kitablempap.

Kitab Lempap ditulis selama bertahun-tahun berisi sekitar 19 setengah bab. Semua bab per bab-nya memiliki sub-bab yang jumlahnya agak membosankan jika dihitung satu-satu. Lagi pun, Kitab Lempap bukanlah buku panduan belajar kalkulus atau persamaan diferensial atau matematika diskrit yang semuanya mengharuskan pembacanya terlibat dalam prosesi hitung menghitung.

19 setengah bab isi Kitab Lempap ini adalah buah pikir seorang presiden yang sebagiannya telah tertuang dalam bentuk tulisan-tulisan singkat berupa status facebook.

Sementara sisanya masih terperangkap dalam pikiran pengarangnya.

Itu sebabnya, kukatakan di awal; mengkhatamkan Kitab Lempap yang tebalnya sebelas-duabelas dengan Mukaddimah-nya Ibn Khaldun akan membawa kau pada kondisi kehampaan, kekosongan, dan kelegaan yang berlebih.

Tanpa bermaksud mengumbar kehebatan diri, Kitab Lempap mesti dibaca oleh orang-orang yang lapang pikiran, lapang dada, dan tak phobia dengan hal-hal mistik atawa magis seperti halnya kosong pikiran. Aku lega dan riang minta ampun ketika berkesempatan membaca Kitab Lempap ini. Dan (sekali lagi tanpa maksud membangga-banggakan diri), lega dan riang itu kian membuncah setelah aku merasa telah berhasil pula membaca isinya secara runut, runtut, kendati sebagian besarnya masih dipikirkan oleh sang pengarangnya.

Dalam skala luas seluas langit-langit semua rumah Gubernur Aceh zaman dulu hingga sekarang, Kitab Lempap berisi ujaran. Bukan ajaran. Lempap yang secara lahiriah hanya berupa kata umpatan, kemudian dikembangkan jadi semacam mazhab pikir atau mazhab ujaran oleh seorang pengembang. Agar mazhab ini jadi tenar dan diterima publik, kemudian si pengembangnya melakukan hal-hal yang sama yang pernah dilakukan oleh Lia Eden atau Denny JA dengan puisi essainya. Bedanya, kalau Lia Eden mengaku titisan malaikat, bisa tidur malam dan melakukan ritual-ritual kemalaman dengan malaikat, si pengembang ini hanya mendaku diri sebatas presiden saja.

Lalu, untuk menguatkan ujaran-ujarannya dikaranglah Kitab Lempap oleh Sang Presiden. Dalam hal kepenulisan kitab yang berisi anutan-anutan itu ini, di sinilah kita patut bergembira ujaran mazhab Lempap dipresideni oleh seorang yang magis sekaligus magister. Aku tidak bisa membayangkan jika Presiden Lempap adalah seorang intelektual berijazah Paket-C. Tentu penulisan kitab ujaran-ujaran Lempap harus ditulis oleh staf ahli yang akan memakan biaya banyak. Bayangkan sendiri, draft Qanun Pendidikan Dayah saja dirancang seharga ratusan juta karena memakai jasa penulis dan pemikir profesional, apalagi kitab ujaran Lempap yang isinya sungguh tidak main-main.

Selebihnya, Kitab Lempap adalah kitab penting untuk keberlangsungan khazanah pemikiran di Aceh dalam lingkup lokal. Meski ditulis dengan bantuan logistik pangan berupa gudeg, nasi kucing, rokok, kopi, sesekali nasi padang, kerap juga asam keu-eueng kwalitet nomor 3, rasa Kitab Lempap masih kental asam sunti. Kehebatan kitab ini terletak pada yang itu tadi: Kau akan mendapati diri tersuruk dalam suatu perasaan hampa yang sangat, penuh kekosongan, dan kelegaan berlebih mengerubungi alam pikiran setelah halaman terakhir atau sampul belakang Kitab Lempap khatam terbaca.


IMG_20171227_165251.jpg

Prakiraan bentuk Kitab Lempap setelah naik cetak, sebelum kena jilid.

Sort:  

Kira-kira pakriban perasaan hampa nan kosong yang ka droeneuh alami setelah mengkhatam kitab lempap adun, nyan suwah ta khatam cit sang kitab lempap.

Meunyo kujelaskan peu yg kalheuh lon alami inoe, jeut jih tulesan bersambung sang. Hahah

Geuthat meu-lempap, ban abeh kubaca ka roh meuteugon vote

Berarti kasep sigoe neu teugon. Bek neu teugon ulang le. Hahaha...

Abeh tu diseugot uro nyo

Bah ditubiet rante bui. Haha

That paleh..nyan todong kee ngen rante bui..hhhh

Untuk let gajah harus pake gajah. Untuk peu tubiet rante bui ya harus ta sumbo ngon atra nyan cit. Lagee ureueng keuneuk taren lheuek nan. Haha

nyan ban jai lagoe..! kitab lempap watee ta tumpoek, rab sadum jai ngen kitab-kitab kuneng yang geu ba lee teungku dayah bak acara muzakarah.

sang meunyoe abeh dituleh ata lam ulee @kitablempap, sang rab saban lagee ta tamong bak gramedia. hahahahahahah

Masalah jih kon bak urosan dituleh. Tapi urosan hana abeh2 dipikee keuh jeut keu han jadeh2 bak dituleh. Haha

Hahahahahahha..
Nyan berarti hana suah roeh guree dilee..
Han mungken di layout lam pikiran presiden lempap

Pakee jurus layout metafisik pasti jeut guree.

Hai..sebeutoijih kitab lempap memang hana asoe, lapek mandum i dalam. Asoe lam ulee droe maseng-maseng meutanom..hhhhh

that palis droen bg. raya panyang neu jok PR keu tungang meunan lheuh s2.... hahahaha

Pokok jih beu away na resensi sigolom diteubit buku. Hahaha...

hahahaha.... brat..brat..brat!! nyan tu peu na rencana launching buku meusigoe ngoen uroe menikah lagee @kitabmaop cit?

I Reza @bookrak ka ipeukap buet, nyan kitab ka na awak lakee bloe are, ipike bit bit ka na..can kujok keurtah kosong kuyue baca..hhhh

I Reza @bookrak ka ipeukap buet, nyan kitab ka na awak lakee bloe are, ipike bit bit ka na..can kujok keurtah kosong kuyue baca..hhhh

Semoga bek gara2 tulisan nyo na yg menyesal jet ke presiden lempap.

Bak kee na nyang wasap rap suboh buklam, " Bang, bak soe jeut ta peusan buku Kitab Lempap?" Kubalah, "Insyaallah akan na bak gramedia. Saba beuraya." Dibalah lom, "Hayeu bang lempap nyan teumuleh. Hawa lon keuneuk baca tulesan2 gobnyan."

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by bookrak from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

that gepap ,bit bit lempap @bookrak

Apa boleh buat.

krakkk.
bek tuwe ne vote dan folbackk rakan

biet meulempap

Kitab Maop kalheuh cit. Man ta peulagot saboh2 dilee. Hehe

Segmen pasar aneuk sikula

Tat get meukrak👏👏

Saleum meukrak, bang. 😂😂

Mau banget baca bukunya.

Baru bisa baca outlinenya saja, mbak. Sisanya masih dalam kepala @kitablempap. Hhehe

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.029
BTC 67079.94
ETH 3266.85
USDT 1.00
SBD 2.64