Catat Baik-baik: Tidak Ada Ide Adalah Ide

Tidak ada ide adalah ide. Ide tidak akan pernah menghasilkan apapun selama tidak diolah menjadi karya.

---

Karena mengeluh itu manusiawi, banyak orang salah kaprah dan kerap tak tahu diri. Sedikit-sedikit mengeluh. Keluhannya pun macam ragam, tapi satu hal yang hampir sama adalah suka mengkambinghitamkan sesuatu dengan semena-mena.

Dominan para pengeluh adalah mereka yang tak pernah percaya pada proses, tapi maunya sukses dalam sekejap mata. Agak susah menghadapi orang seperti ini. Jika terlalu ditekan dengan banyak petuah tentang sejatinya sukses harus diawali proses. Mereka akan mengaku telah berproses, tapi tak pernah sukses, lalu kecewa, nyerah di tengah jalan, ujung-ujungnya nyalahin takdir, merutuk nasib.

Syukur alhamdulillah orang-orang seperti itu masih belum banyak buka akun di steemit. Tapi bukan berarti platform ini terbebas dari tindak tanduk para pengeluh. Tidak. Steemit adalah tempat orang menampilkan kreativitas masing-masing yang bisa diganjar uang digital. Nah, ganjaran inilah yang memotivasi (aku khususnya) banyak orang buka akun di sini, dengan harapan ya itu tadi: pundi uang masuk dengan lima, enam kali jempol tekan-tekan layar gawai pribadi. Lalu ini pulalah jadi ihwal mula dari mana steemit harus menghadapi para pengeluh.

Dominan yang dikeluhkan di steemit berkutat tentang dua hal. Pertama, kurang atau bahkan tak ada yang upvote. Kedua, tak ada ide.

Tulisan ini tak akan membahas tentang urusan yang pertama. Bukan mengapa, tapi lebih karena aku sendiri sering berkeluh kesah tentang hal ini. Khususnya ketika reputasiku masih berkutat antara angka 25 hingga 38. Itu sekitar tiga atau empat bulanan lalu, dan keluh kesahku kerap terang-terangan kutulis di postingan. Satu contohnya berjudul, Tak Peduli Ada Upvote Atau Tidak, Ya Menulis Saja.

Bahasan utama di sini adalah bersoal ide. Ini karena beberapa kali kutemui beberapa steemian yang hampir seminggu tiga kali merepet atau mengutuk dirinya sendiri karena tak ada ide. Kupikir perkara tak ada ide adalah ide itu sendiri. Tinggal bagaimana kau mengolahnya untuk bisa jadi karya, apakah itu tulisan, apakah itu gambar, lagu, resep makanan, review game, atau malah sekadar pergunjingan. Masalah tak mau mengolah inilah yang kupikir kerap jadi aral searal-aralnya kata aral. Jadinya ide hanya sebatas ide belaka, tanpa pernah berubah jadi karya.

Atau jika pun kau masih bersikeras juga kalau ide tak pernah mau datang ke benak pikiran, buatlah kenduri steemit banyak-banyak. Jika tak sanggup buat, hadiri yang telah dibuat orang. Lalu gampang. Tulis itu perjalanan kenduri dengan mencolek sebanyak mungkin nama orang yang hadir. Jangan lupa sematkan sedikit petuah-petuah yang dilontar para teungku di kenduri itu. Lantas posting. Yakinlah, kau akan kena upvote banyak. Kalau tidak, setidaknya kau sudah tahu bagaimana jurnalis straight news atau panelis seminar bekerja.