Pengaruh Media Sosial di Era Milenial

Tak pernah habis berbicara soal media sosial di era milenial ini. Media sosial dari berbagai sudut pandang sebagai kebutuhan masyarakat, sarana hiburan, sarana penyampaian informasi yang begitu cepat, ada juga yang salah menggunakan, dan lainnya.

Pengaruh dan perkembangan teknologi sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari era milenial atau globalisasi. Seharusnya medsos bisa digunakan meningkat moral generasi dan memberdayakan masyarakat untuk lebih maju. Akan tetapi, fenomena remaja yang umum terlihat era milenial, seperti kehilangan moral dalam membangun bangsa. Mereka tidak lagi mengenal budaya leluhur yang sesungguhnya. Akibat dari pengaruh budaya perilaku globalisasi yang tak terhindarkan, cara berpakaian, menurunnya sikap sopan santun, kurang kepedulian sesama, generasi muda banyak menghabiskan waktu yang bermanfaat.

Seharusnya pemuda milenial untuk memanfaatkan momentum kecanggihan media sosial sebagai alat untuk menebar nilai-nilai religius bangsa Indonesia. Bukan malah untuk merusak bangsa dengan moral. Karena moral generasi bangsa adalah aset bangsa. Jika moral generasi baik maka baguslah suatu bangsa.

Namun, sayang dengan kecanggihan teknologi tidak sedikit pula bisa rusak moral generasi bangsa. Seperti apa yang terjadi beberapa waktu lalu. Fenomena TT mengundang perhatian serius dari pemerintah, karena diduga konten-konten yang diupdate di TT kurang sopan. Sehingga pemerintah memblokir sementara media sosial TT, beberapa jam kemudian mengaktifkan kembali. Tindakan pemerintah itu sebagai bentuk warning kepada pihak TT untuk1. item membersihkan konten-konten yang tidak bermoral.

Begitu juga dengan media sosial lain yang sulit dikendalikan atas sebaran isu-isu yang merugikan pihak lain. Era Milenial tidak bisa dipungkiri, generasi muda tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada kedekatan antara keluarga, lingkungan dan pendidikan.