Miris, Pak Salihin Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

LHOKSUKON- Pak Salihin (75) warga Gampong Meureubo Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Hidup sebatang kara di gubuk reyot yang sangat prihatin kehidupannya.

Pak Salihin miris sekali hidupnya, hari-hari beliau sendirian di gubuk itu. Beliau tidak mampu kerja lagi, pendengarannya juga sudah samar-samar, kebutuhan hari-hari mengharapkan balas kasih dari tetangga.
Penyerahan santunan berupa sembako oleh Tim Cet Langet Rumoh

Penyerahan bantuan berupa uang tunai oleh Tim Cet Langet Rumoh

Menurut pengakuan warga, beliau sudah lama tinggal di gubuk kecil itu sudah beberapa kali dibantu rehap oleh tetangga dan warga setempat. Namun seiring waktu berjalan bangunan kecil itu harus di gunakan penyangga biar tetap bisa berdiri jangan sampai roboh.

Hal biasa bagi beliau jika hembusan angin malam menusuk jiwanya, hujan sudah biasa dirasakan dan membasahi seluruh isi rumahnya.

Kunjungan Tim Cet Langet Rumoh (CLR) membawa sedikit bantuan berupa sembako dan sedikit santunan. Setidaknya dengan bantuan itu bisa bertahan sebagai kebutuhan selama bulan Ramadan.

Pak Salihin terlihat senang dan sesekali terpancar senyum bahagia dengan kedatangan Tim CLR.

Dengan kondisi tempat yang tidak memungkinkan lagi tinggal di gubuk kecil itu, Tim CLR berencana membangun sebuah bangunan lain yang lebih layak, walaupun dengan ukutlran kecil.

Kondisi sehari sebelum kedatangan Tim CLR

Kondisi keadaan di dalam rumah

Maka atas dasar itu saya mengajak steemian untuk ikut andil dalam hal ini. Kami sudah berkoordinasi dengan ketua CLR, Edi Fadhil dan beliau menyatakan akan segera mencari solusi untuk membangun tempat yang lebih layak, walaupun dengan ukuran kecil.

Mari... Teman-teman berbagi bahagia di bulan penuh berkah ini. []

Lhoksukon, 7 Juni 2018

By. @benimardaniat