Mengenal Lebih Dekat Wanita Pemburu Darah
Wanita hebat yang lahir di tanah rencong yang mempunyai jiwa sosial yang luar biasa. Tiada hari tanpa pengabdian kepada masyarakat khususnya penyandang thalasemia. Sehari-hari beliau selain bekerja juga meluangkan waktu untuk mengurus bocah-bocah surga yang tinggal di Rumah Kita (RK).
Apa itu Rumah Kita dan siapa pendirinya?
Rumah kita (RK) adalah rumah singgah khusus anak-anak tempat tinggal sementara warga miskin selama masa berobat di Rumah Sakit Zainal Abidin (RSZA) yang di inisiasati oleh Nurjannah Husien. RK beralamat di Jl. Mesjid Tuha No.6 Simpang 7 Ulee Kareng. RK sudah melayani paling kurang 100-an pasien sejak 2 tahun terakhir. Nurjannah memfasilitasi RK khusus bocah-bocah surga dari keluarga miskin yang mengalami kelainan genetika sejak lahir atau yang disebut dengan thalasemia yang setiap bulan harus kemoterapi dan tranfusi darah. Mereka adalah keluarga kurang mampu yang datang diri berbagai pelesok desa untuk tranfusi darah setiap bulan di RSZA di Banda Aceh, Aceh. Mereka kekurangan biaya konsumsi maupun biaya transportasi untuk berobat di RSZA. Nurjannah sebagai Founder lembaga Darah Untuk Aceh (DUA) itu sudah banyak memberi manfaat dan kemudahan kepada warga miskin untuk tinggal di RK dengan program S2 Kumlod membantu biaya transportasi dan biaya makan gratis selama berobat tinggal di RK selama berobat di Banda Aceh. Berjalan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai banyak pihak.
Nurjannah tidak pernah bosan mempromosikan dan mengajak masyarakat mendukung program Darah Untuk Aceh (DUA) untuk terus menyumbang darah kepada masyarakat melalui donor darah di unit Palang Merah Indonesia (PMI) terdekat. Seperti kebutuhan darah mendesak untuk tranfusi penderita thalasemia.
Apa itu thalasemia?
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal atau penyakit bawaan yang ditandai oleh kerusakan produksi sel darah.
Sangat bersyukur saya merasa senang dan bahagia dipertemukan dengan wanita hebat sejak akhir tahun 2015 sampai sekarang terus menjalin komunikasi dalam menebar kebaikan. Saya mengenal beliau saat itu bersama rombongan Edi Fadhil mengunjungi Rumah Pak M. Daud yang tidak layak huni dan sangat memprihatinkan di Desa Lhoksentang Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Kebetulan mereka memiliki misi yang sama dalam kemanusian, beda dalam pelaksanaan programnya. Edi Fadhil program Cet Langet Rumoh (CLR) untuk membangun rumah fakir miskin dengan dukungan dana para pengguna media sosial, sedangkan Nurjannah Founder Darah Untuk Aceh (DUA) dan pendiri Rumah Kita (RK) tidak kenal lelah mendampingi para penyandang taalasemia berbagai kebutuhan.
Demikian cerita singkat tentang Sosok Wanita Pemburu Darah Aceh. Semoga bermanfaat, Darah Untuk Aceh (DUA) juga sudah memiliki akun steemit @darahuntukaceh. Silakan diikuti disana akan dikupas secara lengkap informasi seputar kegiatan @darahuntukaceh dan thalasemia.
Luar biasa,bantu vote..ya
Biasa saja, saya cuma mau berbagi pengalaman saja.
Luar biasa
beres/mantap, tulisannya.
, follow me.
Bereh that...;)
Terima kasih atas kunjungannya.
Saban2 cek gu...;)
wanita inspiratif, thank for sharing pak @benimardaniat
Patut untuk kita contohkan