Kontes Keindahan Angka Delapan untuk Indonesia 2018: Delapan Petuah Indatu untuk Masyarakat Aceh

in #indonesia7 years ago

Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai beberapa keistimewaan diantaranya adat, budaya dan syari’at Islam. Ketertarikan saya mengambil judul tentang Petuah Indatu Aceh ialah untuk berbagi ilmu melalui kontes yang diadakan oleh @dokter-purnama dan akan dinilai oleh sang juri @bahagia-arbi.
Bukan mengharapkan sebuah kemenangan, karena kemampuan saya sebagai pengguna steemit baru masih sangat terbatas dalam menulis, namun saya mengikuti kontes ini untuk terus melatih diri dalam membuat karya tulis yang lebih baik. Karenanya sebagai bangsa yang mempunyai adat-istiadat, budaya yang baik, agama yang kuat dan keistimewaan lainnya marilah kita simak beberapa petuah indatu kita untuk dapat kita terapkan kedalam kehidupan sehari-hari. Berikut 8 (delapan) petuah yang saya jabarkan menurut pemahaman saya:


()
Sumber Foto : today.line.me


1. Ngui ban laku tuboh, Pajoh ban Laku Atra
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut memiliki arti “Pakai sesuai tubuh, makan sesuai harta (rejeki)”. Sebenarnya peribahasa ini memiliki makna yang harus diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa ini mengharuskan orang Aceh untuk selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya, kelak karena bersyukur atas rezeki yang Allah beri kehidupanpun menjadi damai, aman dan tentram. Bertindak sesuai porsi kemampuan yang dimiliki merupakan kunci hidup yang harus dijalankan, jangan sampai sesuatu yang dilakukan melebihi dari apa yang sebenarnya berada pada diri sendiri, karena akan menimbulkan sifat sombong, tamak dan mengundang dengki orang lain.


2. Matee Aneuk Meupat Jirat, Gadoh Adat Pat Tamita
Lebih kurang jika kita terjemahkan, kalimat ini mempunyai makna “Jika meninggal anak, kita tahu dimana pusaranya (kuburan), tapi ketika adat yang hilang kemanakah kita akan mencarinya ?”. Sebenarnya petuah ini disampaikan untuk generasi penerus bangsa Aceh. Aceh dikenal dengan daerah yang kental dengan syari’at Islam, begitupun budaya dan adat yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakatnya. Petuah ini menyampaikan pesan agar generasi penerus Aceh tidak pernah melupakan semua norma, hukum, adat-istiadat dan budaya yang telah berlaku semenjak zaman indatu.


3. Buya Krueng teu dong-dong, Buya Tamong Meuraseuki
Istilah yang mengharuskan berkerja gigih ini ibaratnya menjadi sebuah sindiran untuk orang-orang yang malas bekerja, sebab jika kita lihat dari artinya, petuah ini memiliki makna “Buaya asli penghuni sungai diam (hanya berdiri) ditempat, buaya dari sungai lain masuk yang dapat rezeki”, memiliki pesan bahwa harusnya selaku penduduk asli dari daerah modal, kita bisa meraih keuntungan dari hasil bumi kita, bukan malah dirampas oleh para pendatang, begitulah pesannya.


4. Yoh na teuga ta ibadat, tahareukat yoh goh matee
“Selagi kuat beribadahlah, carilah rezeki sebelum mati” begitulah artinya. Orang Aceh erat sekali kaitannya dengan Islam dan kegigihan mencari rezeki, begitupula kalimat tersebut menyatakan bahwa ibadah dan mencari rezeki adalah hal yang harus dilakukan sebelum datang hal yang menghalanginya. Ibaratnya hal ini sepeti sebuah terapan dari hadist nabi tentang “Manfaatkan lima Perkara sebelum lima Perkara”. Sebelum kesempatan melakukan hal-hal yang berguna hilang, maka sehendaknya kita melakukannya tanpa menunda-nunda.


5. Tajak Beutroh Takalon Beudeuh, Bek Rugo meuh saket hatee
Untuk menghindari sebuah berita palsu dari orang lain baiknya “Pergi langsung ketempatnya dan lihat apa yang sebenarnya dengan jelas, jangan sampai rugi emas hatipun sakit” begitulah nasihat untuk apapun yang kita kerjakan harus diperiksa dahulu sebaik mungkin baik buruknya, dan dipikir secara matang-matang. Jangan sampai menyesal kemudian. Petuah ini juga sering digunakan untuk menghindari fitnah dari apa yang disampaikan orang lain, sebab belum tentu sebuah kebenaran yang disampaikan orang lain, maka untuk kepastiannya kita sendiri harus memeriksa langsung kebenarnnya.


6. Bek Ta Meungon ngon Ureung Paleh, Hareuta Habeh Tanyoe Binasa
Jika kita lihat kedalam kehidupan sekarang, tidak sedikit orang berteman dengan siapa saja, tanpa mengenal dulu siapa sebenarnya dia. Petuah ini mengandung arti “Jangan berteman dengan orang jahat, Harta habis kita yang binasa”. Segala sesuatunya itu, kita haruslah melihat kemungkinan yang terjadi kedepannya, terlebih untuk mempercayai seseorang hanya karena sekilas ia terlihat baik-baik saja, padahal masalah baik buruknya hanya Allah yang mengetahui. Petuah ini mengharuskan kita untuk berhati-hati dalam memilih teman, jangan sampai teman tersebut yang membawa dampak buruk terhadap kita.


7. Meunyoe Teupat niet ngon kasat, laot darat Tuhan Peulara
“Jika niat dan maksud kita lurus, laut dan daratpun Tuhan yang pelihara”, artinya tidak akan ada sebuah kegundahan hati akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Asalkan semuanya kembali kepada hati, bagaimana niat dan maksud yang telah di utarakan dalam hati. Niatkan semua karena Allah, maka Allah akan memelihara dan memberkahi sesuatu yang kita lakukan.


** 8. Meunyoe jirhoem ngon Bajoe, Bek tabalah ngoen Nuga. Meunyoe jirhoem ngin tumpoe, Tabalah ngoen Asoe Kaya**
“Kalau dilempari pasak, Jangan membalas dengan Palu. Kalau diberikan tempoyak, Balaslah dengan Srikaya”. Petuah yang sangat bijaksana ketika mendapati seseorang yang mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain namun diharuskan untuk membalas dengan kebaikan. Sudah seharusnya sebagai manusia, kita melakukan hal-hal yang baik kepada orang lain, meskipun sebelumnya kita mendapatkan hal sebaliknya. Dunia ini penuh dengan orang baik. Jika kamu tidak menemukan satupun, maka jadilah yang satu itu.


Terima kasih telah menyempatkan membaca tulisan saya, dan saya pribadi menyadari banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini, baik secara materi, gaya penulisan, maupun penggunaan bahasa. Oleh karena itu saya membuka diri untuk komentar dan masukan yang dapat membangun kepada saya. Salam hangat dari saya @bangyeuk.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.18
JST 0.032
BTC 87260.43
ETH 3288.09
USDT 1.00
SBD 2.95